Raja telah mati, panjang umur raja!

Inspirasi

"Raja telah mati, panjang umur raja!" (Inggris: The King is dead, long live The King!; Prancis: Le roi est mort, vive le roi!; Spanyol: El rey ha muerto, ¡viva el rey!; bahasa Italia: Il re è morto, lunga vita al re!; Portugis: O rei está morto, longa vida ao rei!) adalah sebuah proklamasi tradisional yang dibuat setelah pelantikan seorang penguasa baru di berbagai negara. Frase tersebut digunakan saat mengumumkan kematian penguasa sebelumnya dan dilanjutkan dengan penyambutan penguasa baru.[1]

Pada masa modern, frase ini menjadi pola acu frasal. Memberikan frase mengenang, serta signifikansi sejarah, frase tersebut giat dijadikan judul utama untuk artikel-artikel, editorial-editorial, atau iklan-iklan bertemakan suksesi atau penggantian. Robert Cecil, salah satu arsitek Liga Bangsa-Bangsa, dikenal karena menyampaikan pidatonya pada sesi akhir Liga Bangsa-Bangsa dengan frase: "Liga telah mati. Panjang umur Perserikatan Bangsa-Bangsa."[2]

Referensi sunting

  1. ^ Ryken, Philip Graham (2011). King Solomon: The Temptations of Money, Sex, and Power. Crossway. hlm. 18. ISBN 978-1-4335-2154-6. 
  2. ^ Scott, George (1973). The Rise and Fall of the League of Nations. Hutchinson & Co LTD. ISBN 0-09-117040-0.