Primitif (film)

film Indonesia tahun 1978

Primitif adalah film horor dewasa tahun 1978 dari Indonesia. Film ini disutradarai oleh maestro film Sisworo Gautama Putra dan merupakan salah satu film pertama yang dibintangi oleh Barry Prima kala itu. Film ini menjadi kontroversial karena merupakan film Indonesia pertama yang mengetengahkan kanibalisme sebagai unsur cerita utama. Film ini diterbitkan oleh Rapi Films. Film ini telah diterbitkan di berbagai negara lain dan telah mendapat status kultus di kalangan penggemar sinema horor dan eksploitasi.

Primitif
SutradaraSisworo Gautama
ProduserSabirin Kasdani
Ditulis olehImam Tantowi
PemeranBarry Prima
Enny Haryono
Johan Marjono
Rukman Herman
Jaffar Free York
Subandoro
Yayuk Suseno
Jaffar Breel
Nini
Bilkiez Rachman
Penata musikGatot Sudarto
SinematograferLeo Foole
PenyuntingMukhsin Hamzah
DistributorRapi Films
Tanggal rilis
1978
Durasi90 menit
NegaraIndonesia Indonesia
IMDbInformasi di IMDb

Sinopsis sunting

Tiga mahasiswa Etnologi dan Antropologi bernama Amri (Barry Prima), Rika (Enny Haryono) dan Tommy (Johan Marjono) penuh ambisi untuk mengadakan penyelidikan ke daerah pedalaman mereka dibantu oleh Bisma (Rukman Herman) dan seorang anak pedalaman yang bernama Lahang (Jaffar Free York) Bisma yang banyak makan asam garam di pedalaman yang hanya bersedia mengantar sampai perkampungan suku pangayau yang sudah dikenalnya dan demi keselamatan mahasiswa itu menuntut untuk lebih jauh. Semula Bisma tidak sanggup,tetapi lantaran merasa terhina terpaksa menuruti tantangan mereka. Dengan nekat menyusuri sungai jauh ke pedalaman.

Tantangan berat kemudian muncul, yaitu pecahnya rakit mereka hingga berkeping-keping, dan terpisahnya mereka menjadi dua rombongan. Amri dan Rika bersama Lahang, sementara Tomy bersama Bisma. Mereka masing-masing harus berjuang menyelamatkan diri dan saling mencari.

Tomi dan Bisma akhirnya tewas menghadapi keganasan suku primitif di hutan tersebut. Demikian pula Lahang yang sebenarnya peka dan banyak pengalaman tentang lingkungan tersebut. Tinggallah Amri dan Rika yang berhasil menemukan kembali desa pinggiran yang telah mengenal peradaban masa kini.

Pemeran sunting

Versi luar negri sunting

Film ini juga diedarkan di berbagai negara lain dengan judul berlainan, di antaranya dengan judul "Cannibales" di Prancis, "Der Todesschrei der Kannibalen" di Jerman.

Pranala luar sunting