Positif (film)
Positif adalah film pendek Indonesia tahun 2021 yang disutradarai oleh Jeihan Angga dan Hanung Bramantyo. Film ini diproduksi oleh Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional serta didukung oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia. Film pendek tersebut dipublikasikan melalui kanal Youtube The Bramantyos pada 1 Januari 2021 dan berdurasi 38 menit 30 detik. Film pendek ini memberi pelajaran agar tidak meremehkan informasi mengenai Covid-19 dan saran dari tenaga kesehatan.[1][2][3]
Positif | |
---|---|
Sutradara | Jeihan Angga Hanung Bramantyo |
Produser | Erwin Arnada |
Skenario | Jeihan Angga Windha Pramesti |
Cerita | Windha pramesti |
Pemeran | |
Penata musik | Prima Setiawan |
Sinematografer | Mandella Majid |
Penyunting | Wildan |
Perusahaan produksi | |
Distributor | YouTube |
Tanggal rilis | 01 Januari 2021 |
Durasi | 37 menit 30 detik |
Negara | Indonesia |
Bahasa | Indonesia |
Anggaran | 300000000 |
Alur
suntingMenceritakan Tegar, orang yang tidak percaya bahwa covid-19 benar-benar ada. Ia yakin tubuhnya yang segar bugar tidak akan terkena covid-19. Saat pengumuman hasil tes swab di kantor ternyata ia positif terkena covid-19. Tegar langsung berlari karena tidak mau dikarantina, segera teman-temannya mengejar dan menangkapnya menggunakan jaring.
Tegar termasuk Orang Tanpa Gejala (OTG) sehingga tubuhnya terlihat segar bugar meski terkena covid-19. Tegar akhirnya dikarantina. Padahal malam itu ia ingin menghabiskan malam bersama istrinya. Tegar mengira jika ia dinyatakan positif covid-19 karena kantornya ingin memecat Tegar secara perlahan.
Di tempat karantina ia bertemu dengan Pak Asep yang sudah seminggu dikarantina. Ia bertanya pada Pak Asep apakah Pak Asep percaya dengan covid-19. Tegar masih mengira bahwa covid-19 tidak nyata dan hanya akal-akalan elit global karena yang sehat seperti dia justru dinyatakan positif, sedangkan teman-temannya yang lebih ringkih tidak terkena covid-19.
Besoknya Tegar ngeyel kepada dokter bahwa ia ingin segera pulang. Saat diajak olahraga bersama pasien covid-19 lainnya Tegar menolak karena merasa tubuhnya sehat. Tegar juga tidak mau berjemur seperti pasien covid-19 lainnya.
Tegar merasa bosan selama karantina karena dia diperlakukan seperti orang sakit. Istrinya mengingatkan agar sabar dan menunggu hasil tes selanjutnya. Pak Asep juga bosan dan ingin segera pulang bertemu anak cucu, tetapi ia takut jika menulari keluarga. Tegar ngeyel kepada Pak Asep karena masih tidak percaya dengan adanya covid-19.
Pak Asep bercerita bahwa ia penyakit asma yang dideritanya sering kambuh. Saat itu ia teringat istrinya yang sudah meninggal karena saat ia sakit biasanya istrinya yang akan merawat. Tegar mengira bahwa penyakit Pak Asep sering kambuh karena merindukan istrinya bukan karena corona.
Saat Pak Asep sholat, Pak Asep tidak segera bangun dari sujud. Ternyata beliau pingsan. Pak Asep pun dirujuk ke RSUD dan besoknya dinyatakan meninggal dunia. Tegar kaget mendegar kabar tersebut. Tegar mengabari teman-teman kerjanya dan meminta kepada temannya untuk meminta kepada bosnya agar dikeluarkan dari tempat karantina.
Setelah itu ia berbicara dengan tenaga kesehatan yang bertugas mengurusi covid-19 agar dikeluarkan dari tempat karantina. Jika berhasil keluar maka ia akan transfer sejumlah uang ke tenaga kesehatan tersebut. Namun tenaga kesehatan menolak dan memberi saran kepada dokter agar mengikuti kata dokter.
Tegar kesal dan memutuskan video call dengan istrinya. Saat video call ia membuang makanan yang diberikan kepadanya ke tempat sampah. Ia bilang teman sekamarnya meninggal karena asma bukan karena covid-19. Ia justru bertengkar dengan istrinya karena istrinya percaya bahwa covid-19 benar-benar ada. Istrinya mematikan telepon dan tidak bisa dihubungi lagi.
Malam harinya ia berusaha kabur dari tempat karantina. Namun ia seperti melihat bayangan orang yang lewat di belakangnya beberapa kali. Ia pun terkejut dan pingsan setelah melihat hantu Pak Asep. Setelah sadar dan diperiksa, badan Tegar demam.
Tegar menelepon kembali istrinya. Saat ditelepon istrinya mengatakan bahwa ia positif hamil. Tegar mengingatkan agar istrinya tidak kemana-mana karena khawatir terkena covid-19. Istrinya pun heran mendengar Tegar yang sudah percaya dengan adanya covid-19. Ia meminta maaf kepada istrinya. Setelah itu Tegar semangat untuk menuruti kata dokter. Ia menjadi orang yang paling semangat olahraga dan berjemur. Hasil swapnya Tegar keluar dan menunjukkan bahwa ia negatif. Ia bisa pulang dan bertemu istrinya.
Pemeran
sunting- Yusril Fahriza sebagai Tegar
- Sekar Sari sebagai Rini
- Broto Wijayanto sebagai Pak Asep
Referensi
sunting- ^ Pandeglang, Mantra (2021-01-07). "Sinopsis Film Pendek 'Positif' Garapan Hanung Bramantyo, Bercerita Tentang Covid-19 - Mantra Pandeglang". mantrapandeglang.pikiran-rakyat.com. Diakses tanggal 2021-03-15.
- ^ Kompasiana.com (2021-01-15). "Tata Artistik TERNIAT !!! Film Pendek "POSITIF" Karya Hanung Bramantyo dan Jeihan Angga". KOMPASIANA. Diakses tanggal 2021-03-15.
- ^ COVID-19, Website Resmi Penanganan. "Cuplikan Film "POSITIF" - Masyarakat Umum". covid19.go.id. Diakses tanggal 2021-03-15.