Portal Informasi Harga Pangan

Portal Informasi Harga Pangan (PRIANGAN) adalah sebuah situs yang menyediakan informasi harga pangan untuk wilayah Jawa Barat dan Banten. Situs ini diluncurkan oleh Forum Koordinasi Pengendalian Inflasi Jawa Barat yang diresmikan oleh Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar pada tanggal 11 November 2013.[1] Portal ini dibuat untuk menyediakan informasi harga pangan terkini secara akurat di seluruh pasar tradisional Jawa Barat sebagai upaya menjaga daya beli masyarakat, meningkatkan nilai tambah petani dan stabilitas harga pangan,[2] serta memperbaiki manajemen pengendalian inflasi di Jawa Barat.[3] Dikatakan oleh Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Wilayah VI (Jabar dan Banten), Dian Ediana Rae, bahwa dengan "Adanya Priangan, masyarakat dan petani akan lebih mudah memperoleh informasi harga pangan secara akurat,"[3] Priangan berperan sebagai jembatan informasi, baik bagi petani atau siapapun yang memerlukan informasi secara cepat dan mudah di manapun berada.[4]

Sumber data yang disajikan pada portal ini berasal dari Badan Ketahanan Pangan Daerah (BKPD), Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Dinas Pertanian Tanaman Pangan, dan Dinas Peternakan Jawa Barat.[1][3] Data harga yang disajikan berupa harga beras medium, cabe merah, bawang merah, daging ayam ras, telur ayam ras, daging sapi, minyak goreng, gula pasir, kentang, kedelai, tepung terigu, dan daging ikan olahan.[1][3][5]

Portal ini juga terintegrasi dengan layanan SMS Gateway[6][7] dengan layanan informasi melalui SMS yang diluncurkan pada hari yang sama. Masyarakat dapat mengakses informasi yang ada di portal tersebut melalui SMS dengan format tertentu.

Latar belakang

sunting

Langkah kebijakan pemerintah dalam menjaga stabilitas makro ekonomi sangat terkait erat dengan stabilitas harga terutama harga bahan pangan. Stabilitas harga bahan pangan juga merupakan indikator dari efisiensi ekonomi daerah yang pada akhirnya akan berpengaruh pada PDB dan kesejahteraan masyarakat.

Ketiadaan informasi harga bahan pangan yang jelas akan mempengaruhi efisiensi keputusan yang diambil oleh para pelaku ekonomi di tingkat nasional dan daerah. Saat ini masih banyak ditemui ketidakjelasan informasi harga bahan pangan mengingat para pelaku ekonomi menghadapi kesulitan untuk mencari acuan harga pasar bahan pangan, sehingga persepsi masyarakat acap kali lebih dipengaruhi pemberitaan yang kurang berimbang. Di tengah ketiadaan referensi harga pasar bahan pangan, para pedagang yang umumnya memiliki akses informasi yang lebih baik berpotensi untuk dapat menetapkan harga bahan pangan dengan margin keuntungan yang setinggi-tingginya atau berpotensi untuk melakukan aksi spekulasi. Akumulasi dari ekspektasi negatif masyarakat akibat adanya informasi asimetris akan berpotensi meningkatkan laju inflasi.

Selain itu, pemangku kebijakan khususnya dalam Forum Koordinasi Pengendalian Inflasi (FKPI) Jawa Barat perlu menyusun langkah kebijakan yang cepat dan akurat dalam menstabilkan harga mengingat keterbatasan dalam penyediaan informasi harga, pasokan, stok, dan produksi yang terkini. Informasi yang tersedia saat ini lebih bersifat agregat provinsi sehingga menjadi hambatan dalam menyusun rencana kerja seperti pelaksanaan operasi pasar, pasar murah, maupun percepatan raskin.[8]

Inisiasi pembuatan situs ini telah digagas sejak tahun 2012 dengan melakukan integrasi data harga di seluruh dinas/instansi Provinsi Jawa Barat.[9] Sebelum Priangan lahir, masyarakat kerap kesulitan mencari acuan sumber informasi harga pangan. Akibatnya, persepsi masyarakat terbentuk karena pengaruh pemberitaan yang kurang berimbang. Kondisi itu lantas menghambat upaya pengendalian inflasi, khususnya di Jabar. Saat ini inflasi Jabar hingga Oktober 2013 secara year on year mencapai 9,20%.[10] Priangan dibangun menyusul Rapat Koordinasi Nasional Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) keempat, pada 8 Mei 2013, di Jakarta. Dalam rakornas tersebut, disebutkan bahwa selain Priangan, TPID Jawa Timur juga membuat sistem yang sama dengan nama SISKAPERBAPO (Sistem Informasi Ketersediaan dan Perkembangan Harga Bahan Pokok), dan TPID Jawa Tengah yang telah membuat SiHaTi (Sistem Informasi Harga dan Produksi Komoditas).[11]

Lihat pula

sunting

Referensi

sunting
  1. ^ a b c "Portal Harga Pangan Jawa Barat-Banten Diluncurkan". Kompas. Senin, 11 November 2013. Diakses tanggal 13 November 2013. 
  2. ^ "Portal Informasi Harga Pangan". Antara. Senin, 11 November 2013. Diakses tanggal 13 November 2013. 
  3. ^ a b c d "FKPI Jabar Buat Portal Informasi Harga Pangan". Republika Online. Senin, 11 November 2013. Diakses tanggal 13 November 2013. 
  4. ^ "Deddy Mizwar Resmikan Portal Informasi Harga Pangan Jawa Barat". Majalah ICT. Selasa, 12 November 2013. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2013-11-13. Diakses tanggal 13 November 2013. 
  5. ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2013-11-12. Diakses tanggal 2013-11-12. 
  6. ^ "Portal Informasi Harga Pangan". Depok.go.id. 12/11/2013. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2013-11-13. Diakses tanggal 13 November 2013. 
  7. ^ "Cek Harga Cabai Bisa Melalui Pesan Singkat". Yahoo. Diakses tanggal 13 November 2013. 
  8. ^ "PRIANGAN – Portal Informasi Harga Pangan". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2013-11-12. Diakses tanggal 13 November 2013. 
  9. ^ "BI Luncurkan Portal Priangan". Jabarprov.go.id. 12 November 2013. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2013-11-13. Diakses tanggal 13 November 2013. 
  10. ^ "Priangan Jadi Andalan Kendalikan Inflasi di Jabar". Jabar Today. 11 November 2013. Diakses tanggal 13 November 2013. 
  11. ^ "Rakornas TPID 2013 : Memperkuat Kerjasama Daerah Untuk Meningkatkan Perekonomian Domestik & Menjaga Stabilitas Harga Untuk Kesejahteraan Masyarakat". bi.go.id. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2013-11-13. Diakses tanggal 13 November 2013. 

Pranala luar

sunting