Piala Sudirman

kejuaraan bulu tangkis internasional

Piala Sudirman (bahasa Inggris: Sudirman Cup) adalah kejuaraan bulu tangkis internasional untuk nomor beregu campuran, mempertandingkan nomor tunggal putra, tunggal putri, ganda putra, ganda putri, dan ganda campuran. Kejuaraan ini digelar setiap dua tahun sekali. Nama Sudirman diambil dari nama tokoh perbulutangkisan Indonesia, almarhum Dick Sudirman, salah satu pendiri PBSI dan dikenal juga sebagai bapak bulu tangkis Indonesia.[1][2] Piala Sudirman tidak memperebutkan hadiah uang. Para pemain bertanding hanya untuk membela nama negara dan memperoleh poin peringkat BWF.[3]

Piala Sudirman
Musim atau kompetisi terkini:
Current sports event Piala Sudirman 2023
Didirikan1989
NegaraAnggota BWF
Juara
terkini
 Tiongkok (gelar ke-13)
Juara terbanyak Tiongkok (13 gelar)
Situs web resmiSitus web resmi

Sejarah

sunting

Kejuaraan ini pertama kali dicetuskan oleh Indonesia pada tahun 1986.[4] Sepanjang sejarahnya, hanya delapan negara yang telah berhasil mencapai babak semifinal di seluruh kejuaraan: Tiongkok, Korea Selatan, Indonesia, Denmark, Jepang, Inggris, Malaysia, dan Thailand.

Piala Sudirman yang pertama digelar di Istora Senayan, Jakarta, Indonesia, pada Mei 1989. Pada kejuaraan tersebut, Indonesia berhasil tampil sebagai juara dengan mengalahkan Korea Selatan dengan skor 3–2. Sampai edisi 2023, ini adalah satu-satunya gelar Piala Sudirman yang pernah diraih Indonesia.[5] Sejak tahun 1991, Piala Sudirman secara bergantian direbut Korea Selatan dan Tiongkok. Korea Selatan menjadi juara pada tahun 1991, 1993, 2003, dan 2017 sedangkan Tiongkok juara pada 1995, 1997, 1999, 2001, 2005, 2007, 2009, 2011, 2013, 2015, 2019, 2021, dan 2023.[6]

Trofi Piala Sudirman yang mempunyai tinggi 80 cm dirancang oleh Rusnadi dari Fakultas Seni Rupa ITB dan terdiri dari lima bagian. Tutup piala berbentuk Candi Borobudur yang merupakan salah satu monumen bersejarah yang terletak di Indonesia. Badan piala berbentuk kok (bola bulu tangkis) yang berlapiskan emas 22 karat dengan berat 600 gram.[7]

Pegangan piala berbentuk benang sari. Bagian keempat berbentuk daun sirih yang merupakan ornamen ucapan selamat datang. Bagian kelima berupa alas berbentuk segi delapan yang melambangkan arah mata angin yang terbuat dari kayu jati. Piala ini dikerjakan PT. Masterix Bandung dengan harga 15 ribu Dolar AS (sekitar 27 juta Rupiah kala itu).

Tahun Tuan rumah Final Semifinalis
Juara Skor Peringkat kedua
1989
Detail
Jakarta, Indonesia  
Indonesia
3–2  
Korea Selatan
 
Tiongkok
 
Denmark
1991
Detail
Kopenhagen, Denmark  
Korea Selatan
3–2  
Indonesia
 
Denmark
 
Tiongkok
1993
Detail
Birmingham, Inggris  
Korea Selatan
3–2  
Indonesia
 
Tiongkok
 
Denmark
1995
Detail
Lausanne, Swiss  
Tiongkok
3–1  
Indonesia
 
Korea Selatan
 
Denmark
1997
Detail
Glasgow, Skotlandia  
Tiongkok
5–0  
Korea Selatan
 
Denmark
 
Indonesia
1999
Detail
Kopenhagen, Denmark  
Tiongkok
3–1  
Denmark
 
Indonesia
 
Korea Selatan
2001
Detail
Sevilla, Spanyol  
Tiongkok
3–1  
Indonesia
 
Denmark
 
Korea Selatan
2003
Detail
Eindhoven, Belanda  
Korea Selatan
3–1  
Tiongkok
 
Indonesia
 
Denmark
2005
Detail
Beijing, Tiongkok  
Tiongkok
3–0  
Indonesia
 
Korea Selatan
 
Denmark
2007
Detail
Glasgow, Skotlandia  
Tiongkok
3–0  
Indonesia
 
Korea Selatan
 
Inggris
2009
Detail
Guangzhou, Tiongkok  
Tiongkok
3–0  
Korea Selatan
 
Indonesia
 
Malaysia
2011
Detail
Qingdao, Tiongkok  
Tiongkok
3–0'  
Denmark
 
Indonesia
 
Korea Selatan
2013
Detail
Kuala Lumpur, Malaysia  
Tiongkok
3–0  
Korea Selatan
 
Denmark
 
Thailand
2015
Detail
Dongguan, Tiongkok  
Tiongkok
3–0  
Jepang
 
Indonesia
 
Korea Selatan
2017
Detail
Gold Coast, Australia  
Korea Selatan
3-2  
Tiongkok
 
Jepang
 
Thailand
2019
Detail
Nanning, Tiongkok  
Tiongkok
3–0  
Jepang
 
Indonesia
 
Thailand
2021
Detail
Vantaa, Finlandia  
Tiongkok
3–1  
Jepang
 
Korea Selatan
 
Malaysia
2023
Detail
Suzhou, Tiongkok  
Tiongkok
3–0  
Korea Selatan
 
Jepang
 
Malaysia
2025
Detail
New Delhi, India
2027
Detail
Markham, Kanada
2029
Detail
Huelva, Spanyol

Statistik tim nasional

sunting
Tim Juara Peringkat kedua
  Tiongkok 13 (1995, 1997, 1999, 2001, 2005, 2007, 2009, 2011, 2013, 2015, 2019, 2021, 2023) 2 (2003, 2017)
  Korea Selatan 4 (1991, 1993, 2003, 2017) 5 (1989, 1997, 2009, 2013, 2023)
  Indonesia 1 (1989) 6 (1991, 1993, 1995, 2001, 2005, 2007)
  Jepang 3 (2015, 2019, 2021)
  Denmark 2 (1999, 2011)

Referensi

sunting
  1. ^ BWF Sudirman Cup Championships Diarsipkan 21 Juni 2015 di Wayback Machine.. Diakses pada 23 Juni 2015.
  2. ^ Ervan Yudhi Tri Atmoko (14 September 2021). "Sejarah Piala Sudirman: Asal-usul Nama Kejuaraan dan Bentuk Trofi". Kompas.com. Diakses tanggal 19 Mei 2023. 
  3. ^ M. Nurhadi (26 September 2021). "Juara Sudirman Cup Tidak Akan Dapat Hadiah Uang, Begini Kata BWF". Suara.com. Diakses tanggal 19 Mei 2023. 
  4. ^ Djanti Virantika (12 Oktober 2021). "Sejarah Sudirman Cup, dari Asal-usul Nama hingga Rekor". Okezone. Diakses tanggal 19 Mei 2023. 
  5. ^ Johnny TG (16 Juni 2019). "Piala Sudirman, Indonesia Menjadi yang Pertama". Kompas.id. Diakses tanggal 19 Mei 2023. 
  6. ^ Beni Jo (11 Mei 2023). "Daftar Juara Sudirman Cup & Bagaimana Prestasi Tim Indonesia?". Tirto.id. Diakses tanggal 19 Mei 2023. 
  7. ^ Wikku D. Nugroho (6 April 2023). "Sejarah Piala Sudirman, Kebanggaan Indonesia!". Sportstars.id. Diakses tanggal 19 Mei 2023. 

Pranala luar

sunting