Werner August Bode (lahir di India Selatan, 1890 – meninggal di Nias, 18 Januari 1942 pada umur 52 tahun) adalah seorang pendeta Jerman yang dikenal terutama karena pekerjaan penerjemahan Alkitab Perjanjian Baru ke dalam bahasa Indonesia.

Riwayat

sunting

Bode adalah seorang anak misionaris Jerman.[1] Ia lahir pada tahun 1890 di India Selatan, tempat pelayanan orang tuanya. Setelah menjadi tentara Jerman dalam Perang Dunia I, ia berkuliah di sekolah-sekolah zending di negeri Jerman dan negeri Belanda.[2] Kemudian ia ditugaskan menjadi pendeta bantu GPI. Ia lalu menjadi pengajar Teologia pada Sekolah Guru (Normaalschool) di Kuranga, Tomohon, Minahasa, pada tahun 1926.[1]

Penerjemahan Perjanjian Baru

sunting

Pada tahun 1929, Lembaga Alkitab Belanda (NBG), Lembaga Alkitab Inggris (BFBS), dan Lembaga Alkitab Skotlandia (National Bible Society of Scotland) mencapai kata sepakat untuk mengusahakan satu terjemahan baru untuk menggantikan terjemahan Leidjecker (1733), Klinkert (1879) dan Shellabear (1912). Tujuan penerjemahan dan penerbitan ini adalah satu Alkitab yang dapat dimengerti di Kepulauan Indonesia dan di Semenanjung Malaka. Yang mendapat tugas sebagai penerjemah utama adalah Pdt. Bode.[1] Sesudah ia diangkat sebagai penterjemah utama, Bode pindah ke Sukabumi di Jawa Barat.[2] Di situ ia dan kawan-kawan setugasnya bekerja terus sejak tahun 1930.[2] Dalam tugas penerjemahannya Bode dibantu oleh A.W. Keiluhu dari Ambon dan Mashohor dari Perak. Mashohor kemudian diganti oleh Abdul Gani. Anggota panitia yang lain adalah William Shellabear dan Dr. Hendrik Kraemer. Dalam pekerjaan ini ketiga terjemahan Alkitab terdahulu, yaitu terjemahan Leijdecker, Klinkert dan Shellabear, harus diperiksa.[1]

Ternyata usaha menerjemahkan Alkitab dalam bahasa yang dapat dipahami dan diterima di Indonesia dan Semenanjung Malaka itu tidaklah mudah. Daerah Maluku dan Minahasa merasa dialek mereka kurang dipakai dalam terjemahan Bode. Sebaliknya Shellabear merasa bahwa bahasa Bode terlalu Indonesia, tidak seperti bahasa Melayu yang dipakai di Malaka dan Johor. Shellabear juga ingin mempertahankan pemakaian kata "Isa Almasih". Walaupun menghadapi banyak tantangan, akhirnya selesailah juga terjemahan Perjanjian Baru pada tahun 1935. Setelah penelitian dan penyuntingan, Perjanjian Baru ini diterbitkan pada tahun 1938, yaitu 10 tahun setelah Sumpah Pemuda diikrarkan di Jakarta. Penerbitan ini dibiayai oleh Lembaga Alkitab Skotlandia (NBSS).[1]

Penerjemahan Perjanjian Lama dan akhir hidup

sunting

Sementara itu, team terus menghasilkan kitab-kitab Perjanjian Lama: Kejadian, Keluaran, Imamat, Bilangan, Mazmur.[2] Sayang sekali pekerjaan penerjemahan bagian Perjanjian Lama tidak terselesaikan. Pada saat meletusnya Perang Dunia II, sebagai seorang warganegara Jerman sejak tahun 1940 ia ditawan oleh Belanda[2] dan ditempatkan di Pulau Seribu, lalu di Aceh, tetapi ia terus menerjemahkan bagian Perjanjian Lama.[1] Pada awal aksi tentara Jepang tahun 1942, para tawanan Jerman diungsikan. Bode diberangkatkan dengan kapal yang akan membawanya ke Inggris. Pada tanggal 18 Januari 1942, dalam pelayaran transit ke India, kapal itu dibom oleh Jepang dan karam dekat Pulau Nias. Pdt. Bode meninggal dalam peristiwa itu. Itu sebabnya Perjanjian Lama Bode tidak terselesaikan olehnya, bahkan naskah bagian yang telah diterjemahkan ikut karam. Untung istrinya, Ny. Bode, mempunyai salinan naskah Kejadian, Keluaran, Imamat, Bilangan, Ulangan, Yosua, Hakim-hakim, Rut dan Mazmur, dan bagian ini akhirnya diterbitkan pada tahun 1947. [1]

Inilah "Doa Bapa Kami" dalam terjemahan Bode:[3]

(9)
"Ja Bapa kami jang disoerga,
dipermoeliakanlah kiranya Namamoe.
Datanglah keradjaanmoe.
Djadilah kehendakmoe,
seperti disoerga, demikian djoega diatas boemi.
Berilah kami pada hari ini makanan kami jang setjoekoepnya.
Dan ampoenilah kiranya kepada kami segala kesalahan kami,
seperti kami ini soedah mengampoeni orang
jang berkesalahan kepada kami.
Dan djanganlah membawa kami kepada pentjobaan,
melainkan lepaskanlah kami dari pada jang djahat."

Referensi

sunting
  1. ^ a b c d e f g Perjanjian Baru Terjemahan Bode. dalam: Sejarah Penerjemahan Alkitab dalam Bahasa Melayu/Indonesia - Daud H. Soesilo, 2001, halaman 60-61. Diakses 13 Februari 2018.
  2. ^ a b c d e Alkitab: Untuk Masa Kini - H.L. Cermat, halaman 41 - Sabda.org. Diakses 13 Februari 2018.
  3. ^ Kitab Injil karangan Matioes - Kitab Perjanjian Baharoe diterjemahkan dari pada bahasa Gerikan kepada bahasa Melajoe, British and Foreign Bible Society + National Bible Society of Scotland + Nederlandsch Bijbelge nootschap, 1938 - terjemahan W.A. Bode dkk.

Pustaka

sunting
  • Cermat, H.L. Alkitab: Dari Mana Datangnya?. Lembaga Literatur Baptis, Bandung. Halaman 40-46.
  • Soesilo, Dr. Daud H., Ph.D. 2001. Mengenal Alkitab Anda. Lembaga Alkitab Indonesia, Jakarta. Halaman 44-68.