Penghancur tank M10

penghancur tank

M10 Wolverine adalah penghancur tank buatan Amerika Serikat yang dikembangkan dari sasis tank medium M4 Sherman. Mulai diproduksi pada tahun 1942, M10 adalah penghancur tank yang paling banyak digunakan oleh pasukan Sekutu di front Eropa Barat. Berbeda dengan penghancur tank buatan Jerman atau Uni Soviet, M10 lebih mirip tank karena dilengkapi dengan turet yang dapat berputar 360 derajat.

3-inch Gun Motor Carriage M10

Jenis Penghancur tank
Negara asal Amerika Serikat
Sejarah pemakaian
Pada perang Perang Dunia II
Perang Arab-Israel 1948
Sejarah produksi
Perancang U.S. Army Ordnance Department
Tahun 1942
Produsen Fisher Body, divisi dari General Motors
Ford Motor Company
Biaya produksi $47.900[1]
Diproduksi September 1942 – December 1943
Jumlah produksi 6.406
Varian Varian
Spesifikasi (3-inch Gun Motor Carriage M10/M10A1[2])
Berat M10: 65.200 lb (29,57 ton)
M10A1: 64.000 lb (29,03 ton)
Panjang 19 ft 7 in (5,97 m) lambung
22 ft 5 in (6,83 m) termasuk meriam
Lebar 10 ft 0 in (3,05 m)
Tinggi 9 ft 6 in (2,89 m) dengan senapan mesin anti pesawat
Awak 5 (Komandan, penembak, pengongkang, supir, asisten supir)

Perisai 0,375 sampai 2,25 inchi (9,5 sampai 57,2 mm)
Senjata
utama
3-inch Gun M7 dalam Mount M5
54 peluru
Senjata
pelengkap
Senapan mesin kaliber .50 (12,7 mm) Browning M2HB
300 peluru
Jenis Mesin M10: General Motors 6046 twin diesel
375 hp (280 kW) pada 2.100 rpm
M10A1: Ford GAA V8
450 hp (336 kW) pada 2.600 rpm
Daya kuda/ton M10: 12,68 hp/ton
M10A1: 15.50 hp/ton
Transmisi Synchromesh
5 kecepatan maju, 1 kecepatan mundur
Suspensi Vertical volute spring suspension (VVSS)
Kapasitas tangki M10: 165 galon (625 liter)
M10A1: 192 galon (727 litres)
Daya jelajah M10: 200 mi (300 km)
M10A1: 160 mi (260 km)
Kecepatan M10: 25–30 mph (40–51 km/h) di jalan
M10A1: 30 mph (51 km/h) di jalan

Latar belakang sunting

Doktrin pertempuran lapis baja yang dianut Amerika Serikat pada awal keterlibatannya dalam Perang Dunia II adalah fungsi tank sebagai pendukung pasukan infanteri dan untuk membuka gelombang awal serbuan pasukan. Oleh karena itu meriam yang digunakan tank lebih diutamakan untuk mampu menembakkan proyektil ledakan tinggi dan untuk menghadapi tank musuh adalah tugas pasukan penghancur tank. Penghancur tank disimpan sebagai pasukan cadangan dan akan bergerak jika pasukan tank musuh berhasil menembus garis pertahanan. Pada perkembangan selanjutnya ternyata doktrin ini tidak efektif dan tank juga harus mampu bertempur melawan pasukan lapis baja musuh. M10 pun dalam Perang Dunia II akhirnya juga banyak melakukan tugas sebagai pemberi dukungan tembakan, yang pada awalnya justru merupakan tugas dari pasukan tank.

Armamen sunting

M10 dipersenjatai dengan meriam M7 kaliber 76mm yang dikembangkan dari meriam anti serangan udara M1918. Meriam M1918 ini juga dikembangkan menjadi meriam anti tank M5. Kaliber 76mm sendiri tetap dipilih oleh Amerika Serikat walaupun Inggris menawarkan meriam 17 pdr. Alasan utama Amerika Serikat adalahfaktor logistik karena Amerika Serikat kesulitan untuk memproduksi amunisi dengan kaliber baru, sementara Amerika Serikat memiliki produksi dan persediaan amunisi kaliber 76mm dalam jumlah besar karena meriam kaliber 76mm juga banyak dipergunakan oleh kapal-kapal Angkatan Laut Amerika Serikat. Selain meriam M7, M10 Wolverine juga dipersenjatai dengan senapan mesin berat M2HB. Walaupun dilengkapi dengan turet, tetapi penghancur tank ini memiliki lapisan baja yang tipis dan desain turet yang terbuka juga mengakibatkan awak kendaraan ini rawan terkena pecahan peluru artileri. Turet juga tidak dilengkapi dengan motor sehingga untuk memutar turet awak kendaran harus memutar secara turet secara manual. Meriam kaliber 76mm juga tidak dapat berfungsi secara maksimal karena amunisi tipe APCBC dan tipe APHE yang menjadi standar pasukan Amerika Serikat tidak dapat menembus lapisan baja tank-tank Jerman secara frontal, kecuali menembak bagian samping atau belakang tank musuh. Memang, Amerika Serikat memiliki amunisi tipe High Velocity AP (HVAP, atau yang sering disebut sebagai Super AP) yang mampu menembus lapisan baja tank Panther secara frontal, tetapi amunisi tipe ini jumlahnya sangat terbatas, bahkan sampai Perang Dunia II berakhir jumlahnya tidak bisa mencukupi kebutuhan di lapangan. Umumnya setiap M10 hanya memiliki 2-4 butir amunisi tipe ini. Permasalahan yang sama juga dihadapi oleh unit-unit tank M4 Sherman Amerika Serikat yang dipersenjatai dengan meriam kaliber 76mm.

Dinas tempur sunting

M10 mulai digunakan dalam pertempuran di awal tahun 1943, ketikaAS melakukan operasi militer di Tunisia. Selanjutnya M10 menjadi penghancur tank Amerika Serikat menggantikan M3 Gun Motor Carriage dan digunakan dalam jumlah besar di seluruh front pertempuran yang melibatkan pasukan Amerika Serikat. Walaupun dengan kemampuan meriam kaliber 76mm yang terbatas, penghancur tank ini mampu menghadapi tank-tank Jerman seperti Panzer III dan Panzer IV (sementara untuk menghadapi Panther atau Tiger dibutuhkan amunisi HVAP). Namun M10 kurang disukai pasukan Amerika Serikat di front Pasifik karena desain turetnya yang terbuka dianggap rawan terhadap taktik serangan massal pasukan infanteri Jepang. Selain digunakan oleh pasukan Amerika Serikat, M10 juga digunakan oleh pasukan Inggris, Kanada, dan Prancis. Dalam pertempuran merebut kota Paris pada tahuna 1944, sebuah M10 milik Prancis yang diberi nama Sirocco menjadi terkenal karena menghancurkan sebuah tank Panther milik Jerman. Sirocco merupakan M10 dari Resimen Blinde de Fusiliers Marinsyang merupakan bagian dari Divisi Lapis Baja ke-2 Prancis. Uniknya resimen ini adalah mereka adalah pasukan lapis baja namun para awaknya berasal dari Angkatan Laut Prancis. Dalam pertempuran di Normandia divisi tersebut memang kekurangan personel sehingga meminta bantuan sukarelawan dari Angkatan Laut Prancis. Walaupun bertempur sebagai pasukan lapis baja, tetapi para personelnya tetap menggunakan seragam dan atribut Angkatan Laut Prancis.Selain Prancis, Inggris juga menerima M10 dalam jumlah besar dari Amerika Serikat. Menyadari kemampuan meriam 76mm yang kurang memadai, maka banyak M10 milik Inggris yang diganti meriamnya dengan meriam anti tank 17pdr (sama seperti yang digunakan oleh varian Sherman Firefly). M10 hasil modifikasi ini diberi nama M10 Achilles Mk.II. Walaupun demikian ternyata modifikasi ini cukup memakan waktu sehingga ketika pendaratan pasukan Sekutu di Normandia sebagian besar M10 yang digunakan Inggris adalah M10 standar dengan meriam 76mm. M10 terus digunakan oleh pasukan Amerika Serikat sampai Perang Dunia II berakhir, tetapi setelah perang berakhir langsung dipensiunkan oleh pasukan Amerika Serikat. Sebagian besar dibesot dan sisanya diberikan kepda beberapan negara Sekutu Amerika Serikat, termasuk pasukan Cina Nasionalis yang sempat menggunakannya dalam Perang Saudara Tiongkok. Beberapa M10 juga masih ikut digunakan dalam Perang Korea.

Pengguna sunting

Referensi sunting

Catatan sunting

A.^The M5 was criticized as being too hastily designed and was rendered obsolete by the Army's request for a turreted tank destroyer. It was cancelled on 30 September 1942.
B.^The M9 was also criticized and performed very poorly during trials, breaking a track and later catching fire. It was cancelled on 28 August 1942, when it was realized that there were only 28 M1918 guns available to use for production vehicles.

Kutipan sunting

Daftar pustaka sunting

  • Doyle, David: M10 Tank Destroyer In Action. 2015. Squadron/Signal Publications. ISBN 9780897478007
  • Hunnicutt, R.P. Sherman: A History of the American Medium Tank. 1978. Echo Point Books and Media, LLC. ISBN 9781626548619.
  • Miller, Edward G.: A Dark and Bloody Ground: The Hürtgen Forest and the Roer River Dams, 1944-1945. 2003. Texas A&M University Press. 978-1585442584
  • Yeide, Harry: The Tank Killers: A History of America's World War II Tank Destroyer Force. 2010. Casemate Publishing. ISBN 9781932033809
  • Zaloga, Steven J.: M10 and M36 Tank Destroyers 1942–53 (New Vanguard 57). 2002. Osprey Publishing. ISBN 9781841764696
  • Zaloga, Steven J.: M10 Tank Destroyer vs StuG III Assault Gun: Germany 1944 (Duel 53). 2013. Osprey Publishing. ISBN 9781780960999
  • Zaloga, Steven J.: M18 Hellcat Tank Destroyer 1943-97 (New Vanguard 97). 2004. Osprey Publishing. ISBN 9781841766874
  • Zaloga, Steven J.: US Tank and Tank Destroyer Battalions in the ETO 1944-45 (Battle Orders 10). 2005. Osprey Publishing. ISBN 9781841767987
  • US Army Field Manuals
    • FM 18-5 Tactical Employment, Tank Destroyer Unit
    • FM 18-5B Organization and Tactics of Tank Destroyer Units
    • FM 18-15 Tank Destroyer Drill and Crew Drill: 3-Inch Gun Motor Carriage M10, 76-mm Gun Motor Carriage T70, 3-Inch Towed Gun (Gun M5 and Carriage M1)
    • FM 18-20 Tactical Employment of Tank Destroyer Platoon Self-Propelled
  • US Army Technical Manuals
    • TM 9-2800 Standard Military Motor Vehicles
    • TM 9-323 – M7 Gun.
    • TM 9-731G – Carriage, Motor, 3-inch, M10A1
    • TM 9-752A – Carriage, Motor, 3-inch, M10
    • TM 9-1750 – Power train unit (3-piece differential case)
    • TM 9-1750B – Power train unit (1-piece differential case)
    • TM 9-1750G – General Motors twin diesel
  • US Army Supply Catalogue "Standard Nomenclature List"

Pranala luar sunting