Pengetahuan rute (kereta api)


Pengetahuan rute atau pengetahuan lintas adalah salah satu pengetahuan utama yang harus dikuasai oleh seorang masinis, selain pengetahuan mengenai cara mengemudikan kereta api dan pengetahuan mengenai peraturan dinas, agar dapat mengoperasikan kereta api secara aman.[1]

Konten sunting

Informasi yang harus dipelajari dan dipahami antara lain:[2]

Karakteristik rute sunting

  • Fitur rute: lokasi stasiun, depot, emplasemen, sepur simpang, percabangan, wesel, persimpangan, rumah sinyal, jembatan, terowongan, serta nama rute, arah perjalanan rute, serta gradien, karena berhubungan dengan tipe kereta api yang harus digunakan, serta batasan pergerakannya.
  • Tipe sinyal: sistem persinyalan yang digunakan, termasuk posisi, fungsi, dan indikator rute yang terkait.
  • Sistem perlindungan kereta api: titik permulaan dan penghabisan dari sistem
  • Sistem radio kereta api: titik permulaan dan penghabisan dari sistem, termasuk lokasi pergantian kanal.
  • Semboyan tetap : lokasi dan arti dari semua semboyan tetap.
  • Batas kecepatan: batas kecepatan untuk kondisi normal ataupun kondisi tertentu
  • Perlintasan sebidang: lokasi perlintasan sebidang, termasuk perlintasan yang tidak dijaga maupun perlintasan otomatis, serta batas kecepatan untuk perlintasan sebidang tertentu.
  • Titik pengereman dan jarak berhenti: tergantung pada karakteristik rute dan tipe kereta api yang dikemudikan.
  • Stasiun: titik berhenti di peron, panjang peron, metode pemberangkatan kereta api dan batasan lain yang berlaku di stasiun.
  • Catu daya: lokasi bagian netral, bagian rute yang terdapat kabel LAA atau tidak, gardu traksi, serta prosedur isolasi.
  • Komunikasi: sistem komunikasi yang digunakan, serta nomor telepon PPKA, Pusdalopka, dsb.
  • Batasan operasi: penggunaan telepon pos sinyal, serta batasan mengenai ketersediaan rute.
  • Instruksi khusus, di mana prosedur non-standar harus diterapkan.
  • Jalur pejalan kaki:[3] lokasi jalur pejalan kaki, yang biasanya digunakan oleh penilik jalan rel.

Resiko pelanggaran sinyal sunting

 
Sinyal panggung meningkatkan risiko kesalahan membaca sinyal
  • Sinyal yang sebelumnya telah dilanggar beberapa kali, dengan fokus pada potensi insiden yang dapat ditimbulkan.
  • Sinyal panggung, karena rawan salah dibaca.
  • Dua atau lebih sinyal yang berada dalam satu garis lurus, sehingga rawan terlewat, terutama dengan makin banyaknya sinyal yang mengunakan lampu LED.
  • Sinyal yang terkadang sulit dibaca karena teriknya sinar matahari.
  • Sinyal yang terletak di sisi berlawanan, sehingga rawan terlewat.
  • Lokasi dengan jarak pengereman bervariasi antar sinyal.
  • Lokasi di mana sinyal berganti-ganti antara tipe 4 aspek, 3 aspek, dan 2 aspek.
  • Rute yang menggunakan sistem persinyalan mekanik dan sistem persinyalan elektrik sekaligus.
  • Titik permulaan dan penghabisan jalur ganda dua arah.
  • Lokasi di mana sinyal keluar stasiun tidak terlihat, sehingga rawan dilanggar.
  • Lokasi di mana titik berhenti kereta api di stasiun terlalu dekat dengan sinyal keluar, sehingga rawan dilanggar.
  • Lokasi di mana sinyal yang mengindikasikan hati-hati, malah membuat masinis melewatkan sinyal berikutnya yang mengindikasikan berhenti.
  • Potensi pengalih perhatian, seperti melewati sebuah bagian netral saat mendekati sinyal.
  • Lokasi atau rute yang tidak dilengkapi dengan sistem perlindungan kereta api.

Resiko lain sunting

 
Semua bentuk semboyan tetap harus dipahami, serta tindakan yang harus dilakukan jika menjumpainya
  • Jalur dengan rel licin, akibat kondisi cuaca dan iklim.
  • Potensi perbedaan yang timbul saat mengemudi di siang hari dan malam hari
  • Lampu peron, terowongan, ataupun jalan yang dapat mempersulit identifikasi titik pengereman
  • Potensi pengalih perhatian di kanan dan kiri rel, seperti depo, emplasemen, maupun bangunan non-perkeretaapian (seperti kolam renang luar ruangan).
  • Jalur ganda dua arah maupun jalur ganda yang tidak berjajar.
  • Lokasi yang terdapat pengurangan kecepatan yang signifikan.
  • Lokasi yang tidak terjangkau sinyal komunikasi.
  • Denah dan persinyalan stasiun yang kompleks

Metode dan penilaian sunting

Pembelajaran rute dapat dilakukan dengan cara:

  • Mempelajari peta rute dan diagram.
  • Menumpang di lokomotif
  • Mengemudikan kereta api dengan didampingi seorang instruktur
  • Menonton video mengenai rute[4]

Referensi sunting

  1. ^ "UK Railway Rule Book". Railway Group Standards online. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2008-12-14. Diakses tanggal 2016-12-15. 
  2. ^ "Rail Industry Standard for Management of Route Knowledge for Drivers, Train Managers, Guards and Driver Managers" (PDF). RSSB. December 2014. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2016-09-14. Diakses tanggal 14 December 2016. 
  3. ^ "Infrastructure Requirements for Personal Safety in Respect of Clearances and Access: Authorised Walking Routes" (PDF). RSSB. Rail Safety and Standards Board. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2016-12-20. Diakses tanggal 2016-12-17. 
  4. ^ "Track Access Productions: List of Route learning DVDs". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016-12-20. Diakses tanggal 19 December 2016.