Pengeboman Barak Beirut 1983
Pada tanggal 23 Oktober 1983, dua bom truk diledakkan di gedung-gedung di Beirut, Lebanon, yang ditempati oleh anggota pasukan Amerika dan Prancis dari Pasukan Multinasional di Lebanon (MNF), sebuah operasi penjaga perdamaian militer selama Perang Saudara Lebanon. Serangan tersebut menewaskan 307 orang: 241 personel militer AS dan 58 personel militer Prancis, enam warga sipil, dan dua penyerang.
Pengeboman Barak 1983 | |
---|---|
Bagian dari Perang Iran-Irak dan Perang Saudara Lebanon | |
![]() A smoke cloud rises from the rubble of the bombed barracks at Beirut International Airport (BIA). | |
Lokasi |
|
Tanggal | 23 Oktober 1983 06:22 Pagi |
Jenis serangan | Serangan bunuh diri, Bom Truk |
Korban tewas | Total: 307
|
Korban luka | 150 |
Pelaku |
|
Motif | United States and French support for Iraq |
Minggu pagi itu, pelaku bom bunuh diri pertama meledakkan truk bom di gedung yang berfungsi sebagai barak Batalyon 1 Marinir 8 (Tim Pendaratan Batalyon – BLT 1/8) dari Divisi Marinir 2 , menewaskan 220 marinir , 18 pelaut dan tiga prajurit , menjadikan insiden ini sebagai jumlah korban tewas paling mematikan dalam satu hari bagi Korps Marinir Amerika Serikat sejak Pertempuran Iwo Jima dalam Perang Dunia II dan jumlah korban tewas paling mematikan dalam satu hari bagi Angkatan Bersenjata Amerika Serikat sejak hari pertama Serangan Tet dalam Perang Vietnam . Sebanyak 128 warga Amerika lainnya terluka dalam ledakan itu. 13 orang kemudian meninggal karena luka-luka mereka, dan mereka termasuk di antara yang tewas. Seorang pria tua Lebanon, seorang penjaga/penjual yang diketahui bekerja dan tidur di tempat konsesinya di sebelah gedung, juga tewas dalam ledakan pertama. Bahan peledak yang digunakan kemudian diperkirakan setara dengan 12.000 pon (5.400 kg) TNT .