Perang Iran–Irak
Perang Iran-Irak juga dikenali sebagai Pertahanan Suci dan Perang Revolusi Iran di Iran, dan Qadisiyyah Saddam (قادسيّة صدّام, Qādisiyyat Saddām) di Irak, adalah perang di antara Irak dan Iran yang bermula pada bulan September 1980 dan berakhir pada bulan Agustus 1988. Umumnya, perang ini dikenali sebagai Perang Teluk Persia sehingga Konflik Irak-kuwait meletus pada awal 1990-an.
Perang Irak–Iran | |||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Bagian dari Perang dingin dan Konflik proksi Iran–Arab Saudi | |||||||||
Seorang Prajurit Iran dengan masker gas di medan pertempuran, Maret 1985 | |||||||||
| |||||||||
Pihak terlibat | |||||||||
Iran Pendukung : SuriahKorea Utara China Pakistan Yaman Selatan Ethiopia Swedia |
Irak Pendukung : Amerika SerikatUni Soviet Britania Raya Prancis Arab Saudi Jerman Barat Kuwait Yugoslavia | ||||||||
Tokoh dan pemimpin | |||||||||
Ruhollah Khomeini Abolhassan Banisadr Mohammad Ali Rajai Ali Khamenei Hashemi Rafsanjani Mustafa Chamran † Valiollah Fallahi † Ali Shahbazi Mohsen Rezaee Ali Sayad Shirazi |
Saddam Hussein Tariq Aziz Ali Hassan al-Majid Izzat Ibrahim al-Douri Iyad Futayyih Uday Hussein Maher Abd al-Rashid Ra'ad al-Hamdani Salah Aboud Mahmoud | ||||||||
Kekuatan | |||||||||
640.000 prajurit 350.000 Pasdaran, Milisi Basij, Hizbullah, dan Milisi Kurdistan 2.100 tank 4.000 kendaraan Lapis baja 2.900 artileri 421 pesawat 700 helikopter[2] |
1.300.000 prajurit 5.000 tank 8.500 kendaraan Lapis Baja 3.400 artileri 900 pesawat, 412 helikopter[3] | ||||||||
Korban | |||||||||
200,000–500,000 prajurit dan Milisi Tewas | 105,000–375,000 prajurit dan milisi Tewas | ||||||||
100,000+ Warga Sipil Tewas |
Peperangan ini bermula ketika pasukan Irak memasuki perbatasan Iran pada 22 September 1980 akibat masalah perbatasan yang berlarut-larut antara kedua negara dan juga kekhawatiran Saddam Hussein atas perlawanan Syiah yang dibawa oleh Imam Khomeini dalam Revolusi Iran . Walaupun Irak tidak mengeluarkan pernyataan perang, tentaranya gagal dalam misi mereka di Iran dan akhirnya serangan mereka dapat dipukul mundur Iran. Walaupun PBB meminta adanya gencatan senjata, pertempuran tetap berlanjut sampai tanggal 20 Agustus 1988; Pertukaran tawanan terakhir antara kedua negara ini terjadi pada tahun 2003. Perang ini telah mengubah wilayah dan situasi politik global.
Perang ini juga memiliki kesamaan seperti Perang Dunia I. Taktik yang digunakan seperti penggunaan parit, pos-pos pertahanan senapan mesin, serangan dengan bayonet, penggunaan kawat berduri, gelombang serangan manusia serta penggunaan senjata kimia (seperti gas mustard) secara besar-besaran oleh tentara Irak untuk membunuh pasukan Iran dan juga penduduk sipilnya, seperti yang dialami juga oleh suku Kurdi di utara Irak. Dalam perang ini diperkirakan lebih dari satu juta tentara serta warga sipil Irak dan Iran tewas, dan lebih banyak korban yang terluka dari kedua belah pihak selama pertempuran berlangsung.
Latar Belakang
suntingAsal Usul Sejarah
suntingWalaupun perang Iran-Irak yang dimulai dari tahun 1980-1988 merupakan perang yang terjadi di wilayah Teluk Persia, akar dari masalah ini sebenarnya dimulai lebih dari berabad-abad silam. Berlarut-larutnya permusuhan yang terjadi antara kerajaan Mesopotamia (terletak di lembah sungai Tigris-Eufrat, yang kini menjadi sebuah negara Irak modern) dengan kerajaan Persia atau negara Iran modern.
Referensi
sunting- ^ Cordesman, Anthony H. (2006). Iraqi Security Forces: A Strategy for Success . Greenwood Publishing Group. hlm. xviii. ISBN 978-0275989088.
Hundreds of thousands of Arab Shi'ites were driven out of [Iraq], and many formed an armed opposition with Iranian support. While most of the remaining Arab Shi'ites remained loyal, their secular and religious leaders were kept under constant surveillance and sometimes imprisoned and killed.
- ^ http://lcweb2.loc.gov/frd/cs/cshome.html
- ^ http://www.globalsecurity.org/military/world/war/iran-iraq.htm