Penenggelaman armada Prancis di Toulon

Penenggelaman armada Prancis di Toulon merupakan sebuah peristiwa yang terjadi pada tanggal 27 November 1942 untuk menghindari penangkapan oleh pasukan Jerman Nazi.

Penenggelaman armada Prancis di Toulon
Bagian dari Pertempuran Mediterania Perang Dunia II

Armada Prancis menenggelamkan dirinya: kiri adalah Strasbourg; di sebelahnya, yang terbakar adalah Colbert; berasap, Algérie; ke kanan, Marseillaise.[1]
Tanggal27 November 1942
LokasiToulon, Prancis
Hasil Kemenangan Prancis Vichy
  • pasukan Jerman gagal merebut mayoritas armada
    • Pembubaran Prancis Vichy
Pihak terlibat
Prancis Prancis Vichy Jerman Nazi Jerman
Tokoh dan pemimpin
Jean de Laborde
André Marquis
Johannes Blaskowitz
Kekuatan
  • 3 kapal perang
  • 7 kapal penjelajah
  • 18 penghancur
  • 13 kapal torpedo
  • 6 sekoci
  • 21 kapal selam
  • 9 kapal patroli
  • 19 kapal bantu
  • 1 kapal sekolah
  • 28 kapal tunda
  • 4 derek
  • 39 kapal kecil
  • 4 regu petarung
  • 1 batalyon sepeda motor
Korban

12 tewas
26 luka-luka

Kapal-kapal yang ditenggelamkan:

  • 3 kapal perang
  • 7 kapal penjelajah
  • 15 penghancur
  • 13 kapal torpedo
  • 6 sekoci
  • 12 kapal selam
  • 9 kapal patroli
  • 19 kapal bantu
  • 1 kapal sekolah
  • 28 kapal tunda
  • 4 derek

Kapal-kapal yang direbut oleh Jerman:

  • 3 penghancur
  • 4 kapal selam
  • 39 kapal kecil
  • 1 luka-luka

Invasi Blok Sekutu di Afrika Utara telah memprovokasi Jerman untuk menyerang ‘Zona Bebas’ (Prancis Vichy), yang secara resmi netral menurut Gencatan Senjata 1940. Sekretaris Angkatan Laut Vichy, Laksamana Darlan, membelot dan bergabung dengan De Gaulle dan Prancis Bebas, yang mendapatkan peningkatan dukungan baik dari prajurit maupun masyarakat. Penggantinya, Laksamana Auphan, menebak dengan benar bahwa Jerman bertujuan untuk merebut armada besar di Toulon, dan mengeluarkan perintah untuk menenggelamkan kapal-kapal tersebut.

Jerman meluncurkan serangan besar-besaran, akan tetapi kru angkatan laut menggunakan taktik tipuan untuk menunda musuh hingga jalan buntu dapat dilaksanakan. Operasi Jerman dianggap gagal, dengan menangkap 39 kapal kecil, sementara Prancis menghancurkan 77 kapal, dan beberapa kapal selam melarikan diri ke Afrika Utara Prancis. Hal itu menandai akhir dari Prancis Vichy sebagai kekuatan yang dapat dipercaya.

Daftar kapal yang tenggelam

sunting

Kapal perang

sunting
 
Posisi kapal utama selama operasi

Strasbourg (unggulan), Dunkerque, Provence

Pesawat amfibi ringan

sunting

Commandant Teste

Penjelajah berat

sunting

Dupleix, Foch, Algérie, Colbert

Penjelajah ringan

sunting

Marseillaise, Jean de Vienne, La Galissonnière

Penghancur

sunting

Cassard, Aigle, Gerfaut, Lion, Lynx, L'Indomptable, Mogador, Panthère, Tigre, Kersaint, Tartu, Valmy, Vauban, Vauquelin, Vautour, Verdun, Guépard, Le Hardi

Kapal arsenal

sunting

Casque, Bordelais, Bison, Bayonnaise, Foudroyant, Trombe, Siroco, Poursuivante, Mars, Palme, Cyclone, Mameluk

Kapal selam

sunting

Redoutable, Eurydice, Diamant, Thétis, Sirène, Vénus, Vengeur, Naïade, Pascal, Espoir, Achéron, Fresnel, Caïman, Henri Poincaré, Galatée

Sekoci

sunting

Épargne, D'Iberville, Chamois, Yser, Impétueuse, Curieuse, Granit, Dédaigneuse

Lihat pula

sunting

Catatan dan referensi

sunting

Pranala luar

sunting

43°06′45″N 5°54′25″E / 43.11250°N 5.90694°E / 43.11250; 5.90694