Pemilihan Kaisar Romawi Suci 1742
Pemilihan Kaisar Romawi Suci 1742 merupakan pemilihan kekaisaran yang diselenggarakan untuk memilih Kaisar Romawi Suci. Pemilihan tersebut diselenggarakan di Frankfurt pada 24 Januari. Karl Albrecht terpilih jadi Kaisar Romawi Suci dengan gelar Karl VII.
Latar Belakang
suntingPerang Penerus Spanyol
suntingPerang Penerus Spanyol disebabkan oleh adanya konflik yang berkaitan dengan suksesi tahta Spanyol sepeninggalan Karl II (Raja terakhir Spanyol dari Wangsa Habsburg) yakni antara Archduke Karl dan Philip V.[1] Dalam hal ini, Archduke Karl sebagai anak kedua dari Leopold I mengklaim kekuasaannya atas Spanyol.[2] Di sisi lain, Philip V diangkat oleh Louis XIV sebagai Raja Spanyol dari Wangsa Bourbon dan menginvasi Belanda Spanyol.[1] Perang yang dimulai sejak tahun 1701 tersebut melibatkan banyak negara di Eropa yakni Britania Raya, Republik Belanda, Prussia, Hanover dan Portugal yang memihak pada Archduke Karl dan Bayern, Koln, Mantova dan Savoy [a] memihak pada Prancis di bawah pimpinan Philip V.[1] Pada perkembangannya, Philip V tetap menjadi Raja Spanyol berdasarkan ketentuan pada Perjanjian Utrecht.[2] Di sisi lain, Archduke Karl terpilih jadi Kaisar Romawi Suci pada tahun 1711 dan terpaksa meninggalkan Spanyol.[2]
Kampanye dari Karl VI
suntingArchduke Karl yang telah terpilih jadi Kaisar Romawi Suci diberi gelar Karl VI. Dalam hal ini, ia tidak memiliki penerus lelaki untuk menggantikannya, melainkan hanya memiliki anak perempuan yakni Maria Theresa dan Maria Anna. Dalam hal ini, ia ingin menjadikan Maria Theresa sebagai penggantinya. Oleh karena itu, Karl VI mengeluarkan Sanksi Pragmatik 1713 yang memastikan bahwa Monarki Habsburg dan wilayah Kekaisaran Romawi Suci lainnya dapat diperintah oleh seorang perempuan, sehingga Maria Theresa dapat mewarisi wilayah-wilayah Habsburg. Dekrit tersebut mendapat pengakuan dari Dewan Kekaisaran Romawi Suci, Rusia, Spanyol, Britania Raya, Prancis, Prusia, Belanda, Denmark dan Sardinia.[3] Sanksi Pragmatik 1713 mendapat penolakan dari Karl Albrecht dari Bayern dan Frederich yang Agung dari Prusia.[3] Penolakan dari Karl Albrecht dikarenakan klaim yang dikemukannnya atas wilayah-wilayah Jerman dalam Wangsa Habsburg yang didasarkan pada statusnya sebagai menantu dari Joseph I.[4]
Penolakan tersebut berpengaruh pada goyahnya kekuasaan yang dimiliki Maria Theresa selepas meninggalnya Karl VI pada 1740.
Perang Penerus Austria
suntingPada Desember 1740, Frederich yang Agung menginvasi salah satu provinsi dari Austria yakni Silesia bersama dengan sekutunya yakni Prancis, Bayern, Spanyol, Swedia dan Sachsen.[5] Di sisi lain, Wangsa Habsburg beraliansi dengan Britania Raya, Republik Belanda dan Rusia untuk melawan aliansi dari Frederich yang Agung.[5] Di sisi lain, Karl Albrecht menginvasi Austria Hulu pada 1741 dan berencana menaklukkan Wina, namun pasukan sekutu dari Prancis di bawah pimpinan Duc de Belle-Isle lebih memilih mengarah ke Bohemia dan menaklukkan Praha.[4] Dengan demikian, Karl Albert dimahkotai sebagai Raja Bohemia pada 19 Desember 1741 di Praha.[4]
Pelaksanaan pemilihan Kaisar Romawi Suci
suntingPemilihan Kaisar Romawi Suci diselenggarakan di Frankfurt untuk memilih kaisar yang baru untuk menggantikan posisi Karl VI pada 24 Januari. Pada dasarnya, para elektor berstatus sebagai Status Imperii yang memiliki keistimewaan dibanding pangeran yang lain. Dalam Pemilihan Kaisar Romawi Suci tahun 1742, para elektor menjadi bagian dalam Durläuchtigste, saat para pangeran lainnya dipromosikan dalam Durchlaucht.[6] Selain itu, para elektor memiliki segala keistimewaan, termasuk di dalamnya hak untuk bergabung dalam sebuah aliansi, otonomi dalam hubungan antar-dinasti dan preseden atas subjek lainnya.[6]
Pada pemilihan tersebut, Karl Albrecht terpilih secara aklamasi oleh para elektor. Dalam hal ini, Karl Albrecht diberi gelar Karl VII dan dimahkotai oleh Klemens August dari Bayern yang adalah seorang uskup dan elektor dari Koln.[6] Karl VII menjadi Kaisar Romawi Suci pertama yang berasal dari Wangsa Wittelsbach.[6]
Sisi lain dari pemilihan Kaisar Romawi Suci 1742
suntingMaria Theresa tidak menerima legitimasi dari pemilihan Kaisar Romawi Suci dan melihat bahwa pemilihan Kaisar Romawi Suci tersebut telah menjatuhkan harga dirinya dan keluarganya. Setelah kematian Karl VII pada tahun 1745, Maria Theresa berhasil mengamankan tahta Kekaisaran Romawi Suci bagi suaminya Franz I.[7]
Lihat pula
suntingCatatan
sunting- ^ Pada tahun 1703, Savoy berubah haluan dari yang sebelumnya memihak pada Philip V menjadi memihak pada Archduke Karl.
Referensi
sunting- ^ a b c "War of the Spanish Succession | Definition, Combatants, & Outcome". Encyclopedia Britannica (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2020-04-10.
- ^ a b c "Charles VI | Holy Roman emperor". Encyclopedia Britannica (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2020-04-10.
- ^ a b "Pragmatic Sanction of Emperor Charles VI | Holy Roman Empire". Encyclopedia Britannica (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2020-04-10.
- ^ a b c "Holy Roman Emperor Charles VII - 1742-1745". www.holyromanempireassociation.com. Diakses tanggal 2020-04-10.
- ^ a b "War of the Austrian Succession". National Army Museum (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2020-04-10.
- ^ a b c d "Prince Elector of the Holy Roman Empire". www.holyromanempireassociation.com. Diakses tanggal 2020-04-10.
- ^ "Maria Theresa". Encyclopedia Britannica (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2020-04-10.