Pembelajaran geografi

Pembelajaran geografi adalah pembelajaran mengenai keruangan permukaan bumi yang diajarkan pada sistem pendidikan formal dan materinya disesuaikan dengan tingkat perkembangan psikologi pengetahuan peserta didik pada berbagai jenjang pendidikan.[1] Pembelajaran geografi terpusat pada pembahasan mengenai cara mempelajari bumi dengan memerhatikan sudut pandang ilmu geografi serta melalui pendekatan keruangan, lingkungan, dan kompleks wilayah.[2] Proses pembelajaran geografi berhubungan erat dengan keterampilan, pembiasaan, tingkah laku yang tampak, kesesuaian materi pembahasan, serta lamanya pelaksanaan proses pembelajaran. Selain itu, pembelajaran geografi juga memerhatikan kebijakan pemerintah dan memerlukan pengawasan dan tanggung jawab dari semua pihak terkait.[3] Ruang lingkup pembelajaran geografi terdiri dari alam dan lingkungan, penyebaran manusia dan variasi kehidupannya, serta hubungan timbal-balik antara keduanya dalam hal keruangan.[4]

Pembelajaran geografi memiliki sumber pembelajaran yang sangat banyak dan beragam. Sumber pembelajaran geografi yang paling utama yaitu segala kenyataan yang ada dan yang terjadi di permukaan bumi dan berkaitan dengan kehidupan manusia, kejadian alam, dan lingkungan.[5] Sumber belajar utama dalam pembelajaran geografi adalah lingkungan.[6] Sumber pembelajaran lainnya yaitu perpustakaan, buku, media pembeajaran dan situs web di dalam internet.[7] Pembelajaran geografi dapat menggunakan media berupa peta, tabel, grafik, gambar, angka statistik, dan visualisasi gambar diam, animasi, maupun film.[8] Pendekatan pembelajaran geografi meliputi pendekatan analisa keruangan, analisa ekologi, analisa kompleks wilayah, pendekatan sejarah dan pendekatan sistem.[9] Pembelajaran geografi berperan dalam memengaruhi cara bersikap dan berperilaku peserta didik terhadap keruangan dengan keterampilan berpikir tingkat tinggi, berpikir kritis dan mengenali karakternya.[6] Masyarakat yang tangguh dalam menyikapi setiap perubahan sosial yang terjadi di masyarakat, juga dapat dibentuk melalui pembelajaran geografi.[10]

Konsep sunting

Pembelajaran geografi lebih terpusat pada cara mempelajari bumi dengan berbagai ilmu pendukung dalam sudut pandang geografi yang menggunakan pendekatan keruangan, lingkungan, dan kompleks wilayah. Hal ini yang menjadi ciri khas dari ilmu geografi yang tidak dimiliki oleh ilmu lain.[2]

Prinsip sunting

Proses pembelajaran geografi harus dihubungkan dengan keterampilan dan pembiasaan serta diikuti dengan tingkah laku yang tampak. Pembentukan pengetahuan dalam pembelajaran geografi harus memperhatikan kesesuaian antara bahasan dan waktu yang diperlukan selama proses pembelajaran. Pembelajaran Geografi perlu mengaitkan seluruh komponen pembelajaran yaitu peserta didik, proses pembelajaran dalam ruang kelas, sarana dan prasarana, keteladanan pendidik, pengelola pendidikan. Selain itu, pembelajaran geografi juga harus memerhatikan kebijakan pemerintah serta memerlukan pengawasan dan tanggung jawab dari semua pihak yang berkepentingan di dalamnya.[3]

Ruang Lingkup sunting

Ruang lingkup pembelajaran geografi dapat dibagi menjadi tiga pembahasan inti. Pertama. pembelajaran geografi membahas tentang alam dan lingkungan yang menjadi sumber daya bagi kehidupan manusia. Kedua, pembelajaran geografi membahas tentang penyebaran manusia dan kehidupannya yang bervariasi. Ketiga, pembelajaran geografi membahas tentang hubungan timbal-balik yang terjadi dalam hal keruangan antara manusia dengan alam dan lingkungan hidupnya.[4]

Sumber belajar sunting

 
Seorang dosen dan mahasiswa sedang mengadakan praktek lapangan tentang geografi pada musim panas bulan Juni 1990.

Pembelajaran geografi memiliki sumber pembelajaran yang sangat banyak dan beragam. Sumber pembelajaran geografi yang paling utama yaitu segala kenyataan yang ada dan yang terjadi di permukaan bumi serta yang memiliki keterkaitan dengan kehidupan manusia maupun yang berhubungan dengan segala proses yang terjadi di alam maupun di lingkungan.[5] Dalam lingkungan lembaga pendidikan, sumber pembelajaran yang utama dalam pembelajaran geografi adalah lingkungan belajar di sekitar tempat pelaksanaan pendidikan.[6] Melalui pengamatan, peserta didik dapat menggunakan lingkungan dunia nyata sebagai sebuah sumber belajar.[8] Sumber pembelajaran geografi juga dapat diperoleh melalui perpustakaan yang menyediakan berbagai buku yang membahas tentang geografi. Selain buku-buku geografi, sumber belajar yang bisa dimanfaatkan oleh peserta didik yaitu media pembelajaran geografi. Media pembelajaran dapat memberikan kemudahan bagi peserta didik dalam memahami pelajaran dan memberikan gambaran mengenai materi pembelajaran secara nyata. Sumber pembelajaran geografi juga dapat berasal dari internet. Peserta didik dapat memperoleh berbagai informasi mengenai geografi dari berbagai situs web yang ada di dalam jaringan internet.[7]

Media Belajar sunting

Pembelajaran geografi memerlukan media pembelajaran. Penggunaan media pembelajaran dapat membantu peserta didik dalam memahami berbagai fenomena dalam proses pembelajaran geografi. Media pembelajaran yang dapat digunakan untuk proses pembelajaran geografi dapat berupa peta, tabel, grafik, gambar, angka statistik, dan visualisasi gambar diam, animasi, maupun film. Media pembelajaran dalam proses pembelajaran geografi bertujuan untuk membuat fenomena dan proses geografi menjadi lebih nyata, sehingga materi pembelajaran geografi menjadi mudah untuk dimengerti oleh peserta didik.[8]

Pendekatan Belajar sunting

Pembelajaran geografi menggunakan beberapa pendekatan belajar agar dapat mencapai pembelajaran yang efektif. Secara umum, pendekatan belajar dalam pembelajaran geografi berupa cara untuk memahami suatu fenomena, fakta atau masalah serta pengembangan kebijakan dalam memanfaatkan ruang dan wilayah. Pendekatan pembelajaran geografi meliputi pendekatan analisa keruangan, analisa ekologi, dan analisa kompleks wilayah. Pendekatan sejarah dan pendekatan sistem juga dapa digunakan sebagai bentuk pendekatan pembelajaran geografi.[9]

Peran sunting

Proses pembelajaran geografi berperan penting dalam memengaruhi peserta didik dalam cara bersikap dan beperilaku terhadap keruangan. Peserta didik dibuat agar memiliki keterampilan berpikir tingkat tinggi dan juga kemampuan berpikir kritis sehingga mudah mengenali karakter dari keruangan.[6] Pembelajaran geografi juga dapat membangun nilai karakter terhadap peserta didik dalam bentuk kepedulian terhadap lingkungan.[11] Kesadaran peserta didik terhadap kondisi diri dan lingkungannya terutama yang terkait dengan kebencanaan, dapat dibangun melalui pembelajaran geografi. Kesadaran mengenai pentingnya pembelajaran geografi dapat membangun suatu lingkungan masyarakat dengan individu-individu yang memiliki kepekaan yang tinggi terhadap bencana alam.[12] Selain itu, pembelajaran geografi selalu berhubungan dengan lingkungan yang memberikan pengaruh terhadap manusia, sehingga dapat terbentuk masyarakat yang tangguh dalam menyikap berbagai perubahan sosial yang terjadi di lingkungan masyarakat tersebut.[10]

Referensi sunting

  1. ^ Hermawan 2009, hlm. 108.
  2. ^ a b Aksa, dkk. 2019, hlm. 44.
  3. ^ a b Sugandi 2015, hlm. 243-244.
  4. ^ a b Hermawan 2009, hlm. 116-117.
  5. ^ a b Hermawan 2009, hlm. 118.
  6. ^ a b c d Nurlaela, Asti (2014). "Peranan Lingkungan sebagai Sumber Pembelajaran Geografi dalam Menumbuhkan Sikap dan Perilaku Keruangan Peserta Didik". Gea. 14 (1): 40—48. 
  7. ^ a b Supiani, E., Tampubolon, B., dan Sugiarto, A. (2018). "Hubungan Pemanfaatan Sumber Belajar dengan Hasil Pembelajaran Geografi Siswa Kelas X SMAN 9 Pontianak". Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa. 7 (11): 1—9. ISSN 2715-2723. 
  8. ^ a b c Yani, Ahmad (2016). "Standar Proses Pembelajaran Geografi pada Kurikulum 2013". Gea. 16 (1): 1—12. 
  9. ^ a b Hermawan 2009, hlm. 86.
  10. ^ a b Sugandi 2015, hlm. 245.
  11. ^ Asymanidar, Rohmat, D., dan Ruhimat, M. (2013). "Pengembangan Perangkat Pembelajaran Geografi Berbasis Pendidikan Karakter". Gea. 13 (1): 1—12. 
  12. ^ Citra, Fevi Wira (2012). "Peranan Pembelajaran Geografi dalam Memahami Wilayah Bencana di Kota Bengkulu". Gea. 12 (2): 61—70. 

Daftar pustaka sunting

  1. Aksa, dkk. (2019). "Geografi dalam Perspektif Filsafat Ilmu". Majalah Geografi Indonesia. 33 (1): 43–47. doi:10.22146/mgi.35682. 
  2. Hermawan, Iwan (2009). Geografi: Sebuah Pengantar (PDF). Bandung: Private Publishing. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2022-09-14. Diakses tanggal 2021-06-02. 
  3. Sugandi, Dede (2015). "Pembelajaran Geografi sebagai Salah Satu Dasar Pembentukan Karakter Bangsa". Sosiohumanika. 8 (2): 241–252.