Patriark Gereja Barat

salah satu gelar resmi Paus, sebagai otoritas tertinggi Gereja Katolik Latin

Patriark Gereja Barat dipakai beberapa kali dari tahun 450 sebagai salah satu gelar resmi Uskup Roma/Sri Paus, selaku patriark dan otoritas tertinggi Gereja Latin. Gelar tersebut sempat dihapus oleh Paus Benediktus XVI dari publikasi Annuario Pontificio pada tahun 2006, namun pada tahun 2024 Paus Fransiskus memutuskan untuk mengembalikan gelar tersebut.[1][2][3][4]

Ikon Bizantium Paus Leo I, Sri Paus pertama yang disebut Patriark Gereja Barat.

Sejarah sunting

Sejarah gelar "Patriark Barat" bermula dari perubahan sistem kuno yang melibatkan tiga pusat Gereja Apostolik: Roma, Antiokhia, dan Aleksandria. Perubahan ini terjadi melalui dua konsili penting, yaitu Konsili Konstantinopel I pada tahun 381 dan Konsili Kalsedon pada tahun 451, yang mengakibatkan penambahan Patriarkat Konstantinopel dan Patriarkat Yerusalem. Dalam sistem baru ini, selain Roma, keempat patriarkat lainnya menjadi bagian dari Kekaisaran Bizantium dan memiliki batas wilayah yang jelas. Sementara itu, Roma menjadi pusat kekuasaan atas wilayah Kekaisaran Romawi Barat.

Pada tahun 450, Kaisar Bizantium Theodosius II mengakui Paus Leo I sebagai patriark bagi wilayah Barat, yang merupakan pengakuan pertama bagi seorang paus dalam kapasitas ini. Setelah runtuhnya Kekaisaran Romawi Barat pada tahun 476 dan penerapan sanksi pragmatis oleh Kaisar Yustinianus I pada tahun 554, sistem kekaisaran gerejawi Pentarki diberlakukan sepenuhnya. Pada tahun 642, Theodorus I secara resmi mengambil gelar "Patriark Barat" untuk pertama kalinya, di tengah upaya Kaisar Bizantium untuk mendorong dukungan terhadap Miafisitisme.

Pada tanggal 22 Maret 2006, Vatikan mengeluarkan pernyataan yang menjelaskan alasan penghilangan gelar "Patriark Barat" dari Annuario Pontificio. Alasan tersebut adalah untuk mencerminkan realitas historis dan teologis serta mendukung dialog ekumenis. Gelar tersebut sebelumnya melambangkan hubungan khusus paus dengan Gereja Latin dan tidak mempengaruhi hubungan Tahta Suci dengan Gereja-Gereja Timur, sesuai dengan deklarasi Konsili Vatikan II.

Terakhir, pada tahun 2024, Paus Fransiskus memutuskan untuk mengembalikan gelar "Patriark Barat," yang sebelumnya telah dihapus oleh Paus Benediktus XVI pada tahun 2006. Keputusan ini diambil untuk menegaskan kembali pentingnya hubungan tersebut dalam konteks modern.

Catatan sunting

  1. ^ Luigi Accattoli, Il Papa non è più «Patriarca dell'Occidente», Corriere della Sera, 1º marzo 2006
  2. ^ Adriano Garuti, «Il papa patriarca d'Occidente? Studio storico dottrinale», Edizioni Francescane, Bologna 1990
  3. ^ Joseph Ratzinger, Il nuovo popolo di Dio, Editrice Quriniana, Brescia
  4. ^ https://www.catholicnewsagency.com/amp/news/257360/pope-francis-reinstates-papal-title-patriarch-of-the-west-in-pontifical-yearbook