Patin Juaro
Pangasius polyuranodon
pelat ilustrasi Bleeker (1858)
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan:
Filum:
Kelas:
Ordo:
Famili:
Genus:
Spesies:
P. polyuranodon
Nama binomial
Pangasius polyuranodon
Bleeker, 1852[2]:425
Sinonim[4]

Patin juaro atau ikan juaro (Pangasius polyuranodon) adalah sejenis ikan patin (Pangasiidae) dari genus Pangasius. Ikan ini tercatat menyebar di Sumatra, Jawa, dan Kalimantan, termasuk Sabah dan Serawak.

Pengenalan sunting

Ikan patin yang berukuran besar, panjang tubuh dapat mencapai 80 cm.[5]:137 Rekor tangkapan ikan ini adalah dengan panjang 80 cm dengan berat sekitar 9 kg, sementara catatan lain menyebut rekor berat sekitar 15 kg.[6]

Sisi atas kepala halus. Gigi-gigi pada langit-langit mulut bagian tengah (vomerine teeth) tersusun rapat pada petak persegi besar. Panjang sungut lebih pendek daripada panjang kepala. Panjang kepala, 5⅕-6⅖ kalinya sebanding, dan panjang sirip anal lk. 3 kalinya sebanding dengan panjang standar (standard length, SL; dari moncong hingga akhir batang ekor, tanpa sirip ekor). Rumus sirip anal IV (jari-jari keras), dan 31-36 (jari-jari lunak/bercabang); sirip pektoral (dada) I, 13-14. Duri pada sirip dorsal (punggung), 1-1¼ kalinya sebanding dengan panjang kepala (HL, head length)[7]:181

Tubuhnya memanjang, dengan jarak predorsal (predorsal length) yang pendek, 25,2-29,2 %SL; kepala yang pendek, 16,1-20,1 %SL; sungut rahang bawah yang amat pendek, 11.7-42.2 %HL; serta batang ekor yang panjang, 17,2-21,8 %SL.[4]:251 Sementara itu, diameter matanya relatif besar, 16-30,3 %HL; dan jari-jari pada sirip anal 33-42.[8]:87

Agihan & ekologi sunting

Habitat ikan juaro adalah sungai-sungai besar di Pulau Kalimantan (Barito, Kapuas), termasuk di Sabah (s. Kinabatangan) dan Serawak (Batang Rajang), dan Pulau Sumatra (Sungai Musi, Sungai Indragiri, Batang Hari, Way Rarem).[4]:251-2 Juga tercatat dari Jawa.[5]:137[9]:258

Ikan ini terutama bersifat omnivora, namun juga memiliki kecenderungan oportunistik. Mangsanya, di antaranya, siput dan kerang kecil, serangga, dedaunan, dan detritus. Juaro menghuni wilayah estuaria dan bagian hilir sungai, namun juga diketahui bergerak lebih ke hulu di waktu musim penghujan.[8]:87

Di Sungai Musi, Palembang, patin juaro diduga memijah pada bulan Juni-Agustus. Juaro betina memiliki fekunditas antara 616-7.059 butir telur, dengan pola pemijahannya total spawner. Indeks kematangan gonad ikan betina lebih besar dibandingkan dengan ikan jantan.[10]

Manfaat sunting

Patin juaro merupakan ikan konsumsi yang digemari orang, dan biasa tersedia dalam keadaan segar di pasar-pasar setempat, terutama di sekitar sungai-sungai besar di Sumatra dan Kalimantan. Ikan ini ditangkap dengan jaring insang, dan juga dengan pancing.

Kerabat dekat sunting

Pangasius polyuranodon berkerabat dekat dengan P. mahakamensis yang menyebar terbatas (endemik) di Kalimantan Timur, terutama di sekitar aliran Sungai Mahakam, dan P. elongatus yang menyebar di wilayah Indocina, terutama di bagian hilir sungai-sungai Chao Phraya, Bangpakong dan Mekong. Kedua spesies terakhir ini semula dianggap sebagai takson yang sama dengan P. polyuranodon, dan baru dipisahkan sebagai jenis tersendiri pada tahun 2002.[4]

Catatan kaki sunting

  1. ^ Vidthayanon, C. (2013). "Pangasius polyuranodon". IUCN Red List of Threatened Species. Version 2016-3. International Union for Conservation of Nature. Diakses tanggal 11 April 2017. 
  2. ^ Bleeker, P. 1852. "Zesde bijdrage tot de kennis der ichthyologische fauna van Borneo. Visschen van Pamangkat, Bandjermassing, Praboekarta en Sampit." Natuurkundig tijdschrift voor Nederlandsch Indië / uitgegeven door de Natuurkundige Vereeniging in Nederlandsch Indië. Deel III: 407-42. Batavia:Lange &co, 1852.
  3. ^ Bleeker, P. 1852. "Diagnostische beschrijvingen van nieuwe of weinig bekende de Vischsoorten van Sumatra". Tientaal I-V. Natuurkundig tijdschrift voor Nederlandsch Indië / uitgegeven door de Natuurkundige Vereeniging in Nederlandsch Indië. Deel III: 569-608. Batavia:Lange &co, 1852.
  4. ^ a b c d Pouyaud, L., R. Gustiano,, & GG. Teugels. 2002. "Systematic revision of Pangasius polyuranodon (Siluriformes, Pangasiidae) with description of two new species". Cybium 26(4): 243-52. (abstrak)
  5. ^ a b Roberts TR. & C. Vidthayanon. 1991. "Systematic revision of the Asian catfish family Pangasiidae, with biological observation and descriptions of three new species". Proceedings of the Academy of Natural Sciences of Philadelphia, 143: 97-144. (abstrak)
  6. ^ Machacek, H. 2017. World Records Freshwater Fishing: Pangasius polyuranodon. Diakses 12/IV/2017
  7. ^ Bleeker, P. 1858. Ichthyologiae Archipelagi Indici Prodromus vol I Siluri. Bataviae: Typis Langei &soc. (terj. Ingg.: 160)
  8. ^ a b Gustiano, R. & L. Pouyaud. 2006. "Diversity of Pangasiid Catfishes From Sumatra". Buletin Plasma Nutfah, 12(2): 83-8, 2006.
  9. ^ Weber, M. and L.F. de Beaufort. 1913. The Fishes of The Indo-Australian Archipelago II: 257-58. Leiden: E.J. Brill.
  10. ^ Ma’suf, A. 2008. Biologi Reproduksi Ikan Juaro (Pangasius polyuranodon) di Perairan Sungai Musi, Sumatera Selatan. Skripsi pada Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, IPB, Bogor. (tidak diterbitkan) (abstrak)

Pranala luar sunting