Paradoks Hijau

sebuah istilah yang mengacu pada efek pemanasan global yang ditimbulkan sebagai akibat dari adanya kebijakan hukum yang mengatur tentang emisi karbon dioksida dan perlindungan alam

Paradoks hijau (bahasa Inggris: Green Paradox) adalah sebuah istilah yang mengacu pada efek pemanasan global yang ditimbulkan sebagai akibat dari adanya kebijakan hukum yang mengatur tentang emisi karbon dioksida dan perlindungan alam.[1] Istilah Paradoks hijau pertama kali diperkenalkan oleh seorang ekonom Jerman, Hans-Werner Sinn, dalam bukunya berjudul The green paradox : a supply-side approach to global warming.[2][3] Buku Paradoks hijau diterbitkan pada 20 Januari 2012 oleh penerbit MIT dan memiliki jumlah halaman sebanyak 269 halaman.[2][3]

Buku Paradoks Hijau
Sampul depan buku Paradoks Hijau dengan bahasa Inggris pada tahun 2012
PengarangHans-Werner Sinn
Judul asli'The green paradox : a supply-side approach to global warming'
NegaraJerman
BahasaBahasa Inggris
GenreNonfiksi
PenerbitMIT Press
Tanggal terbit
20 Januari 2012
Jenis mediasampul keras

Isi buku

sunting

Kebijakan hukum yang mengatur tentang emisi karbon dioksida dengan membatasi para pelaku usaha dan industri terhadap penggunaan bahan bakar fosil dipercaya dapat mengurangi dampak kerusakan iklim [4][1] Namun, berdasarkan pengamatannya, Hans-Werner Sinn berpendapat bahwa seiring berjalannya waktu, kebijakan tersebut pada akhirnya justru akan lebih memicu pemanasan global yang lebih parah.[5][6] Hal ini dikarenakan sumber energi terbarukan seperti energi matahari dan energi angin masih relatif membutuhkan lebih banyak alat dan lebih banyak biaya untuk dapat digunakan.[1] Sementara itu tidak adanya pajak atas emisi karbon dioksida yang berasal dari bahan bakar fosil dapat memperparah kondisi tersebut.[4] Pajak karbon sendiri merupakan sebuah kebijakan yang ditujukan untuk mengurangi dan secara perlahan menghilangkan penggunaan bahan bakar fosil sebagai bahan bakar utama industri yang pembakarannya dapat mengganggu kestabilan iklim [7] Pajak karbon dikenakan kepada setiap pelaku usaha dan industri sesuai dengan kadar karbon yang digunakan.[7]

Referensi

sunting
  1. ^ a b c (Inggris) Hans-Werner Sinn. "Green Paradox". Diakses tanggal 8 Desember 2019. 
  2. ^ a b (Inggris) Amazon. "The Green Paradox: A Supply-Side Approach to Global Warming (The MIT Press) Hardcover". Diakses tanggal 8 Desember 2019. 
  3. ^ a b (Inggris) World Cat. "The green paradox : a supply-side approach to global warming". Diakses tanggal 8 Desember 2019. 
  4. ^ a b (Inggris) Papers SSRN. "Is There Really a Green Paradox?". Diakses tanggal 8 Desember 2019. 
  5. ^ Sinn, Hans-Werner (2015-06-23). "The Green Paradox: A Supply-Side View of the Climate Problem" (dalam bahasa Inggris). Rochester, NY. 
  6. ^ Sinn, Hans-Werner. (2012). The green paradox : a supply-side approach to global warming. Cambridge, MA: MIT Press. ISBN 9780262301367. OCLC 768344093. 
  7. ^ a b (Inggris) Carbon Tax Center. "What's a carbon tax?". Diakses tanggal 8 Desember 2019.