Ojek Lusi
Ojek Lusi (Bahasa Inggris: Tour on Mud) adalah sebuah film dokumenter pendek Indonesia tahun 2017 yang disutradarai oleh Winner Wijaya. Film ini mengisahkan tentang para penduduk yang mencari penghasilan dengan menjadi sopir ojek akibat dari semburan lumpur panas.
Ojek Lusi | |
---|---|
Sutradara | Winner Wijaya |
Produser | Antonius Willson |
Penata musik | Ando Loekito |
Perusahaan produksi | Universitas Multimedia Nusantara Hore Besok Libur! Films |
Tanggal rilis | 2017 1 Desember 2018 (Jogja National Museum) |
Durasi | 17 menit |
Negara | Indonesia |
Bahasa | Jawa |
Sinopsis sunting
Kejadian semburan lumpur panas telah menenggelamkan 16 desa di tiga kecamatan belasan tahun yang lalu. Para penduduk pun mencari penghasilan menjadi sopir ojek sekaligus menjadi pemandu wisata di daerah "wisata lumpur" itu.
Semburan lumpur panas di Sidoarjo terjadi karena penambangan gas dan minyak bumi oleh Lapindo Brantas Inc. Peristiwa yang terjadi pada 29 Mei tahun 2006 yang lalu telah memakan banyak korban. Kini oleh warga sekitar, lokasi itu telah dijadikan dan dinamakan "Wisata Lumpur Lapindo". Meski begitu, mereka tak bisa melupakan begitu saja kenyataan bahwa mereka harus hidup berdampingan dengan lumpur panas.[1]
Penghargaan sunting
Pada 2017, film ini memenangkan penghargaan Best Film dan Sinematografi Terbaik di Banten Short Movie Festival dan Film Dokumenter Pendek di Festival Film Dokumenter.[2] Pada 2018, film ini dinominasikan untuk Film Dokumenter Pendek Terbaik di Festival Film Indonesia.[3]
Referensi sunting
- ^ "Ojek Lusi – LPM Dimensi". Diakses tanggal 2021-06-15.
- ^ "Malam Penganugerahan dan Penutupan Festival Film Dokumenter 2017: Post-Truth". FFD. 2017-12-19. Diakses tanggal 2021-06-15.
- ^ Liputan6.com (2018-11-10). "Inilah Daftar Lengkap Nominasi FFI 2018". liputan6.com. Diakses tanggal 2021-06-15.