Obama Anak Menteng (film)

film Indonesia

Obama Anak Menteng merupakan film drama Indonesia yang dirilis pada 1 Juli 2010 dengan disutradarai oleh John De Rantau dan Damien Dematra yang dibintangi antara lain oleh Hasan Faruq Ali dan Clara Lachelle.

Obama Anak Menteng
SutradaraJohn De Rantau
Damien Dematra
ProduserRaam Punjabi
Damien Dematra
Ditulis olehDamien Dematra
PemeranHasan Faruq Ali
Cara Lachelle
Eko Nuh
Teuku Zacky
Radhit Syam
Penata musikTya Subiyakto Satrio
SinematograferGerman G. Mintapradja
PenyuntingAndhy Pulung
DistributorTripar Multivision Plus
Tanggal rilis
1 Juli 2010
Durasi100 menit
NegaraIndonesia
Anggaran10 miliar

Film ini diangkat dari novel berjudul sama, Obama Anak Menteng yang ditulis Damien Dematra yang menceritakan kisah fiktif Barack Obama pada masa kecil selama di Indonesia. Namun tidak hanya masa kecil belaka yang digambarkan, karena cerita masa kecil Obama akan diceritakan dari sudut pandang orang-orang yang pernah dekat dengannya dan dibalut dengan kisah yang inspiratif untuk anak-anak Indonesia.[1] Pembuatan film ini juga sebagai bagian dari program "Celebrating Obama's Homecoming".[2]

Plot sunting

Barack Obama atau yang bernama kecil Barry, sudah berada di Jakarta selama tiga tahun di Menteng Dalam. Kemudian ia pindah kerumah ayah barunya, Lolo Soetoro, setelah ibunya Ann Dunham yang sedang hamil dari Lolo, bercerai dengan ayah kandung Barry, Barack Obama, Sr. yang merupakan orang Kenya. Berada di Menteng, membuat Barry merasakan pergaulan Indonesia sebenar-benarnya. Ia berteman dengan kedua tetangganya Slamet dan Yuniardi yang berbeda strata sosial dengan Barry. Oleh Ibunya, setiap mulai subuh Barry mengulang pelajaran tentang Amerika Serikat yang tidak diajarkan disekolah barunya, SD Negeri Menteng 01, semua itu terjadi pada umurnya yang kesembilan. Barry juga bersahabat dengan seorang banci yang menjadi sopir sepeda Barry selama pergi ke sekolah, ia bernama Turdi. Barry kerap berteman dengan siapa saja dan sempat berselisih dengan geng Carut yang sangat kasar dengan Barry dan teman-temannya. Akibat perkelahian dengannya, Barry terkena benjol. Banyak warna juga yang terlihat seperti Turdi yang homoseksual dan sering berselisih dengan pacarnya, ketertarikan Barry kepada seorang siswi bernama Rebecca, dan permainan Indonesia yang diajari Slamet dan Yuniardi kepadanya. Juga terjadi dimana Slamet mematahkan tanpa sengaja hiasan Patung Liberty yang dimiliki Barry. Barry memutuskan Slamet untuk tetap menyimpannya.

Ann mulai tidak suka dengan Menteng yang ia nilai kurang bersahabat bagi Barry. Namun Lolo selaku ayah yang bijak, mengajarkan Barry ilmu bela diri agar bisa menang melawan Carut. Lalu Carut dan gengnya kalah. Mereka yang pertamanya tidak adil, malah ingin bertanding adil dengan menyelenggarakan pertandingan sepak bola. Saat selesai latihan bersama Slamet, Yuni, dan teman satu lagi, Agus, melewati kawat berduri dan Barry terkena luka. Semakin giatlah Ann untuk mengajak Barry lagi ke Honolulu. Ann di Menteng melahirkan bayi, adik tiri Barry, Maya Soetoro-Ng.

Sebuah pertandingan sepak bola akhirnya memenangkan Barry sebagai pemenangnya. Ia memutuskan bermaafan dengan Carut, dan Carut setuju. Barry kembali ke rumah dan mendengar berita tentang dirinya yang harus pindah, kendati tidak setuju, Lolo bisa memahami, begitupun Barry akhirnya. Untuk merayakan kemenangan, Turdi membantu Barry menyelenggarakan pesta. Disaat pesta, anak-anak itu termasuk Rebecca, berbicara tentang cita-cita dan Yuni mengatakan bahwa 'Barry saja yang jadi presiden'. Sebuah bintang jatuh terlihat saat itu tanpa mereka sadari. Sebenarnya malam itu adalah malam terakhir dimana Barry tetap disana, tetapi Barry tidak tega untuk memberitahukannya. Sementara Turdi disuruh Barry untuk tidak menceritakannya.

Saat Barry harus pergi ke bandara, Barry mencari Slamet dan Yuni, tetapi hanya menemukan Yuni saja karena Slamet masih disekolah. Yuni akhirnya berpamitan dengan Barry. Ditengah jalan saat mobil Barry berlalu, Barry melihat Slamet, dan menyampaikan selamat tinggal, Slamet melihatnya dan tersenyum. Dari saat itu, sepertinya Turdi memberitahukan kepulangan Barry kepada Slamet dan Yuni. Tetapi Slamet tidak tahu dan bertekad membetulkan miniatur Patung Liberty. Itulah yang Slamet genggam saat melihat mobil Barry yang lewat.

Produksi sunting

Film Obama Anak Menteng memulai pengambilan gambar 17 Mei 2010 di kota Bandung, selain itu pengambilan gambar dilakukan di Cimahi dan Jakarta selama empat minggu.[1][2] Dalam produksi film ini juga mengambil gambar teman-teman Barack Obama semasa kecil yang memberi dukungan atas pembuatan film ini yang telah memiliki profesi mereka masing-masing, seperti kolonel, pengusaha, wiraswasta, pengacara, pegawai negeri, dan lain-lain.[2]

Pemeran sunting

Referensi sunting

  1. ^ a b Obama Anak Menteng: Kisah Inspiratif Dari Obama Kecil Diarsipkan 2010-07-01 di Wayback Machine., diakses 30 Juni 2010
  2. ^ a b c Obama Anak Menteng Diarsipkan 2010-06-29 di Wayback Machine., diakses 25 Juni 2010

Pranala luar sunting

l