Ann Dunham Soetoro (lahir sebagai Stanley Ann Dunham; 29 November 1942 – 7 November 1995) adalah antropolog berkebangsaan Amerika Serikat bidang pembangunan perdesaan. Lahir di Kansas, Dunham melewatkan masa remajanya di Mercer Island di daerah Seattle, Washington, dan masa dewasanya di Hawaii.

Ann Dunham
Ann Dunham (1960)
LahirStanley Ann Dunham
(1942-11-29)29 November 1942
Wichita, Kansas, Amerika Serikat
Meninggal7 November 1995(1995-11-07) (umur 52)
Honolulu, Hawaii, Amerika Serikat
Sebab meninggalKanker rahim
MakamAbunya disebar ke Samudra Pasifik dari Koko Head, Oahu, Hawaii
KebangsaanAmerika
PendidikanPhD
AlmamaterUniversitas Hawaii Universitas Washington
PekerjaanAntropolog
Dikenal atasIbu Barack Obama
Kota asalWichita, Kansas
Suami/istriBarack Obama, Sr. (1961–1964)
Lolo Soetoro (1965–1980)
AnakBarack Obama (b. 1961)
Maya Soetoro (b. 1970)
Orang tuaStanley Armour Dunham
Madelyn Dunham

Dunham menikah dengan Barack Hussein Obama, mahasiswa dari Kenya pada tanggal 2 Februari 1961 di Maui, Hawaii, meski orang tua mereka tidak menyetujuinya. Puteranya, Barack Hussein Obama Jr. (lahir 1961), kini adalah Presiden Amerika Serikat ke-44 dan mantan Senator Junior AS dari Illinois (Partai Demokrat). Pada tahun 1964 Dunham bercerai dengan suaminya. Ia kemudian menikah dengan Lolo Soetoro (ca. 1935–1987), seorang mahasiswa berkebangsaan Indonesia, pada tahun 1967 dan kemudian pindah ke Jakarta bersama. Soetoro dan Dunham memiliki seorang puteri, Maya Kassandra Soetoro.

Desertasi Ann di Indonesia sunting

Pada 9 Agustus 1992, ia dianugerahi gelar Ph.D. dalam antropologi dari Universitas Hawaii, di bawah pengawasan Prof Alice G. Dewey, dengan 1.043 halaman disertasi berjudul Peasant Blacksmithing in Indonesia: surviving and thriving against all odds. Antropolog Michael Dove menggambarkan disertasi ini sebagai "klasik, mendalam, studi antropologi paling esensial dalam 1.200 tahun". Menurut Dove, desertasi Dunham menantang persepsi populer tentang kelompok ekonomi dan politik terpinggirkan, dan menjelasakan pengertian bahwa akar kemiskinan bukan disebabkan orang miskin itu sendiri melainkan perbedaan budaya yang bertanggung jawab atas kesenjangan antara negara kurang maju dan industri Barat. Menurut Dove, Dunham: mendapati bahwa penduduk desa yang ia teliti di Jawa Tengah memiliki banyak kebutuhan ekonomi, keyakinan dan pola yang sama seperti masyarakat kapitalis Barat. Pengrajin di kawasan desa "sangat menginginkan banyak keuntungan dagang", tulisnya, dan kewirausahaan adalah " hal yang umum di pinggiran kota Indonesia", yang telah menjelma "bagian dari budaya tradisional" di sana selama satu milenium.

Berdasarkan pengamatan ini, Dr. Ann Dunham menyimpulkan bahwa keterbelakangan dalam masyarakat ini (Indonesia) disebabkan kelangkaan modal, alokasi yang merupakan masalah politik, bukan budaya. Program anti-kemiskinan yang mengabaikan kenyataan hal-hal mendasar, anehnya, yang demikian benar-benar memperburuk rentang ekonomi masyarakat karena mereka hanya akan memperkuat kekuatan pada wilayah pemimpin. Saat ia menulis dalam desertasinya, Ann menulis "banyak program pemerintah secara tidak sengaja mendorong stratifikasi (sistem kasta) dengan menyalurkan sumber daya hanya melalui aparat-aparat pemerintah", yang kemudian menggunakan uang tersebut untuk memperkuat status mereka sendiri menjadi lebih baik.[1]

Referensi sunting

  1. ^ Dove, Michael R. (2009-08-11). "Dreams from his mother". The New York Times. p. A21.

Pranala luar sunting