Kemutasarifan Gunung Lebanon
Kemutasarifan Gunung Lebanon[3][4][5] (bahasa Arab: متصرفية جبل لبنان ; bahasa Turki: Cebel-i Lübnan Mutasarrıflığı) adalah salah satu wilayah administrasi Kesultanan Utsmaniyah setelah reformasi Tanzimat. Setelah 1861 berdiri daerah otonom Gunung Lebanon yang dipimpin oleh seorang mutasarrıf Kristen, yang diciptakan sebagai tanah air bagi orang-orang Maronit di bawah tekanan diplomatik Eropa menyusul pembantaian tahun 1860.
Kemutasarifan Gunung Lebanon Cebel-i Lübnan Mutasarrıflığı | |||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Kemutasarifan di Kesultanan Utsmaniyah | |||||||||
1861–1918 | |||||||||
Kemutasarifan tahun 1914 | |||||||||
Ibu kota | Deir al-Qamar[1] | ||||||||
Populasi | |||||||||
• 1870[2] | 110000 | ||||||||
Sejarah | |||||||||
Sejarah | |||||||||
• Didirikan | 1861 | ||||||||
1918 | |||||||||
| |||||||||
Sekarang bagian dari | Lebanon |
Sejarah
suntingLatar belakang
suntingSetelah Kesultanan Utsmaniyah Ottoman mulai mengalami kemunduran, struktur administratif berada di bawah tekanan. Setelah terjadi permusuhan dan pertempuran berkelanjutan antara kelompok Maronit dan Druze, perwakilan negara-negara Eropa mengusulkan pada Sultan Abd-ul Mejid I agar Lebanon dibagi menjadi dua bagian, untuk Kristen dan untuk Druze. Gerbang Agung akhirnya terpaksa melepaskan rencananya untuk menanamkan kekuasaan langsung atas Lebanon, dan pada tanggal 7 Desember 1842, Sultan menerapkan usulan Pangeran Metternich dan meminta Assad Pasha, gubernur (wali) Beirut, untuk membagi Gunung Lebanon, menjadi dua distrik, yaitu distrik utara di bawah pimpinan seorang qaim maqam dan distrik selatan di bawah pimpinan qaim maqam Druze. Qaim maqam dipilih dari para pemimpin suku. Kedua pejabat itu bertanggung jawab pada Gubernur Sidon, yang tinggal di Beirut.[6][7]
Perang sipil 1860
suntingPada 22 Mei 1860, sekelompok kecil Maronit menembaki sekelompok Druze di pintu masuk Beirut, menewaskan satu orang dan melukai dua orang. Hal ini memicu serangkaian kekerasan melanda Lebanon. Hanya dalam tiga hari, sejak 29 hingga 31 Mei, 60 desa hancur di sekitar Beirut.[6] Peristiwa itu menewaskan 33 orang Kristen dan 48 orang Druze.[8] Hingga Juni, kerusuhan telah menyebar ke lingkungan-lingkungan "campuran" sekitar Lebanon selatan dan Anti Lebanon, hingga ke Sidon, Hasbaya, Rashaya, Deir al-Qamar, dan Zahlé. Kaum petani Druze mengepung biara-biara dan misi-misi Katolik, membakarnya, dan membunuh para biarawan.[6] Prancis melakukan intervensi atas nama penduduk Kristen lokal dan Britania atas nama Druze setelah pembantaian itu.[9][10]
Pembentukan Kemutasarifan
suntingPada tanggal 5 September 1860, sebuah komisi internasional yang terdiri atas Prancis, Britania, Austria, Prusia, Rusia, dan Kesultanan Utsmaniyah bertemu untuk menyelidiki penyebab peristiwa 1860 dan untuk merekomendasikan pemerintahan dan sistem peradilan baru bagi Lebanon yang akan mencegah terulangnya peristiwa itu. Dalam "Règlement Organique" ("Aturan Organik") 1861, yang awalnya Gunung Lebanon dipisahkan dari Suriah dan disatukan kembali di bawah pimpinan seorang mutasarrif (gubernur) non-Kristen Lebanon yang diangkat oleh Sultan Utsmaniyah dengan persetujuan negara-negara Eropa. Gunung Lebanon menjadi mutasarrifiyah semiotonom.[11][12] Pada September 1864, aturan itu menjadi permanen.[11][13][14] Mutasarrıf dibantu oleh dewan administratif beranggotakan dua belas orang dari berbagai komunitas agama di Lebanon. Masing-masing dari enam kelompok agama yang menghuni Lebanon (Maronit, Druze, Sunni, Syiah, Ortodoks Yunani, dan Melkite) memilih dua anggota dewan.[10]
Sistem Kemutasarifan ini berlangsung dari tahun 1861 hingga 1918,[15] meskipun secara de facto dihapuskan oleh Djemal Pasha (salah satu dari "Tiga Pasha" pemimpin Utsmaniyah era Perang Dunia I) pada tahun 1915, yang setelah itu ia menunjuk sendiri gubernurnya.
Penamaan
suntingPara anggota komisi internasional meneliti banyak nama untuk wilayah administrasi yang baru dan orang yang akan menjabat sebagai gubernur. Banyak nama jabatan yang dipertimbangkan. Istilah Amiratau Emir (أمير) dengan cepat ditolak karena menyinggung Porta Utsmaniyah (Amir atau Emir adalah gelar atau sebutan bagi Sultan Utsmaniyah) dan mengingatkan kembali pada sistem keamiran yang sedang diusahakan untuk dihapuskan oleh Utsmaniyah. Wali (والي) juga keluar dari pertimbangan karena anggota komisi ingin jabatan baru itu kedudukannya di atas pemimpin vilayet. "Gubernur" (حاكم) diabaikan karena mereka menganggap nama jabatan itu umum dan luas dipergunakan. Anggota-anggota komisi sempat memikirkan "Presiden" (رئيس جمهورية), tapi tidak disetujui oleh pemerintah Utsmaniyah. Setelah dua minggu bermusyawarah, istilah Prancis plénipotentiaire disepakati dan terjemahannya dalam bahasa Turki, mutasarrıf, diadopsi sebagai nama jabatan untuk pemimpin dari wilayah yang dalam bahasa Arab disebut mutasarrifiyah Gunung Lebanon.[16]
Daftar mutasarrıf
suntingDelapan mutasarrıf ditunjuk dan memerintah sesuai dengan aturan dasar mutasarrifiyah yang dikeluarkan pada tahun 1861, kemudian diubah dengan reformasi 1864. Mereka terdiri atas:
Periode | Nama yang dikenal | Nama lahir | Keyakinan / Agama | Catatan |
---|---|---|---|---|
1861-1868 | Davud Pasha | Garabet Artin Davoudian | Katolik Armenia | Orang Armenia Utsmaniyah dari Istanbul |
1868-1873 | Franko Pasha | Nasri Franco Coussa | Katolik Yunani (Melkite) | Orang Suriah dari Aleppo |
1873-1883 | Rustem Pasha | Rustem Mariani | Katolik Roma | Orang Italia dari Firenze, warga negara Utsmaniyah naturalisasi |
1883-1892 | Wassa Wassa Pasha | Pashko Vasa Shkodrani | Katolik Albania |
Orang Albania dari Shkoder |
1892-1902 | Naoum Pasha | Naum Coussa | Katolik Yunani (Melkite) | Orang Suriah, anak tiri dari mutassarrif kedua, Nasri Franco Coussa (Franko Pasha) |
1902-1907 | Muzaffer Pasha | Ladislas Czaykowski | Katolik Roma | Orang Polandia |
1907-1912 | Yusuf Pasha | Youssef Coussa | Katolik Yunani (Melkite) | Orang Suriah, putra mutassarrif kedua, Nasri Franco Coussa (Franko Pasha) |
1912-1915 | Ohannes Pasha | Ohannes Kouyoumdjian | Katolik Armenia | Orang Armenia Utsmaniyah |
Kata mnemonic "DaFRuWNaMYO" (dalam bahasa arab, دفرونميا) membantu anak-anak sekolah untuk menghafal semua nama mutasarrıf di atas.
Daftar Gubernur
suntingKetika Perang Dunia I pecah pada tahun 1914, Djemal Pasha menduduki Gunung Lebanon secara militer dan mencabut sistem mutasarrifiyah. Ia menunjuk mutasarrıf selama periode itu. Gubernur-gubernur yang ditunjuk Djemal Pasha adalah:
- Ali Münif Bey
- Ismail Bey
- Mümtaz Bey[15]
Demografis
suntingPopulasi total pada tahun 1895 diperkirakan 399.530 jiwa, dengan 80.234 (20,1%) Muslim dan 319.296 (79,9%) Kristen.[17] Pada tahun 1913, jumlah penduduk diperkirakan 414.747 jiwa, dengan 85.232 (20,6%) Muslim dan 329.482 (79,4%) Kristen.[17]
Sensus tahun 1895 dan 1913
suntingSumber:[17]
Agama | 1895 | % | 1913 | % |
---|---|---|---|---|
Sunni | 13.576 | 3,5 | 14.529 | 3,6 |
Syiah | 16.846 | 4,3 | 23.413 | 5,5 |
Druze | 49.812 | 12,5 | 47.290 | 11,3 |
Maronit | 229.680 | 57,5 | 242.308 | 58,3 |
Katolik-Yunani | 34.472 | 8,5 | 31.936 | 7,7 |
Ortodoks Yunani | 54.208 | 13,5 | 52.536 | 12,8 |
Kristen lainnya
(utamanya Protestan) |
936 | 0,3 | 2.882 | 0,7 |
Total populasi | 399.530 | 100 | 414.747 | 100 |
Galeri
sunting-
Davud Pasha, mutasarrıf pertama tahun 1861 hingga 1868.
-
Pashko Vasa, alias Wassa Pasha, mutasarrıf tahun 1883 hingga 1892.
-
Ohannes Pasha Kouyoumdjian, mutasarrıf tahun 1912 hingga 1915.
-
Tentara Lebanon periode Kemutasarifan Gunung Lebanon
-
Ali Münif Bey , salah seorang gubernur Gunung Lebanon masa Perang Dunia I.
Peta
sunting-
Peta 1862
-
Peta 1893
-
Peta 1907
Referensi
sunting- ^ Pavet de Courteille, Abel (1876). État présent de l'empire ottoman (dalam bahasa bahasa Prancis). J. Dumaine. hlm. 112–113.
- ^ Reports by Her Majesty's Secretaries of Embassy and Legation on the Manufactures, Commerce, &c., of the Countries in which They Reside. Great Britain. Foreign office. hlm. 176.
- ^ Fisk, Robert; Debevoise, Malcolm; Kassir, Samir (2010). Beirut. University of California Press. hlm. 94. ISBN 978-0-520-25668-2.
- ^ Salwa C. Nassar Foundation (1969). Cultural resources in Lebanon. Beirut: Librarie du Liban. hlm. 74.
- ^ Winslow, Charles (1996). Lebanon: war and politics in a fragmented society. Routledge. hlm. 291. ISBN 978-0-415-14403-2.
- ^ a b c Lutsky, Vladimir Borisovich (1969). "Modern History of the Arab Countries". Progress Publishers. Diakses tanggal 12-11-2009.
- ^ United States Library of Congress - Federal Research Division (2004). Lebanon A Country Study. Kessinger Publishing. hlm. 264. ISBN 978-1-4191-2943-8.
- ^ Ceasar E. Farah (2000). Politics of Interventionism in Ottoman Lebanon, 1830-1861. I.B.Tauris. hlm. 564. ISBN 978-1-86064-056-8. Diakses tanggal 30-06-2013.
- ^ Fawaz, Leila Tarazi (1995). Occasion for War: Civil Conflict in Lebanon and Damascus in 1860 (edisi ke-illustrated). I.B.Tauris & Company. hlm. 320. ISBN 978-1-86064-028-5.
- ^ a b U.S. Library of Congress. "Lebanon - Religious Conflicts". countrystudies.us. Diakses tanggal 2009-11-23.
- ^ a b Lutsky, Vladimir Borisovich. "Modern History of the Arab Countries, sections 11-12".
- ^ Hakim, Carol (2013). The Origins of the Lebanese National Idea, 1840-1920 (dalam bahasa bahasa Inggris). University of California Press. hlm. 99. ISBN 9780520273412.
- ^ Agoston, Gabor; Masters, Bruce (2009). "mutasarrifiyya". Encyclopedia of the Ottoman Empire (dalam bahasa bahasa Inggris). Infobase Publishing. hlm. 414. ISBN 9781438110257.
- ^ Masters, Bruce (2013). The Arabs of the Ottoman Empire, 1516-1918: A Social and Cultural History (dalam bahasa bahasa Inggris). Cambridge University Press. hlm. 181–182. ISBN 978-1-107-03363-4.
- ^ a b el-Mallah, Abdallah. "The system of Moutasarrifiat rule". abdallahmallah.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2010-12-31. Diakses tanggal 16-11-2009.
- ^ عهد المتصرفين في لبنان، لحد خاطر: "لماذا سُميت المتصرفيّة"، صفحة: 11-12 (Arab)
- ^ a b c Joseph Chamie (1981-04-30). Religion and Fertility: Arab Christian-Muslim Differentials. CUP Archive. hlm. 29. ISBN 978-0-521-28147-8. Diakses tanggal 2013-06-28.