Musik Kreta (Yunani: Κρητική μουσική), juga disebut kritika (Yunani: κρητικά), mengacu pada bentuk musik rakyat Yunani yang lazim terdapat di pulau Kreta di Yunani. Musik Kreta tradisional salah satunya adalah musik intrumental (yang secara umum juga disertai nyanyian), lagu-lagu a capella yang dikenal dengan rizitika, "Erotokritos," lagu-lagu Kreta Urban (tabachaniotika), serta lagu-lagu lain dan genre rakyat (seperti lagu pengantar tidur, ratapan ritual, dll.).

Secara historis, terdapat variasi musik yang signifikan di seluruh pulau ini (di mana lebih banyak biola yang digunakan daripada lyra di wilayah Kreta Timur dan Barat, dengan preferensi untuk syrtos di Kreta Barat dan kondylies di Kreta Timur). Beberapa variasi ini berlanjut hingga kini dan pada abad ke-20 dan awal abad ke-21 mendapat perhatian yang lebih besar dari para ilmuwan dan media massa. Meskipun demikian, sepanjang abad ke-20, nuansa tradisi musik Kreta tunggal di pulau ini muncul.

Meskipun banyak musik Kreta secara sadar dekat dengan akar rakyatnya dan merupkan bagian integral dalam jalinan kehidupan sehari-hari orang Kreta; musik Kreta juga merupakan tradisi populer modern yang dinamis yang melibatkan banyak musisi profesional dan semi profesional, di mana sejumlah perusahaan dan distributor rekaman regional dan profesional, para luthier profesional (khusunya lyra Kreta dan kecapi Kreta), serta Kreta kentra (yaitu klub menari dengan mengikuti musik Kreta).

Sejarah sunting

Asal usul sunting

Musik kreta, seperti kebanyakan musik tradisional Yunani, dimulai sebagai produk dari musik kuno, Bizantium dan inspirasi barat. Rujukan pertama yang tercatat pada lyra terdapat pada abad ke-9 oleh ahli geografi asal Persia Ibn Khurradadhbih (wafat tahun 911); dalam diskusi leksikografisnya tentang instrumen, di mana dia menyebut lyra (lūrā) sebagai instrumen khas Bizantium seperti halnya dengan (organ).[1] Lyra menyebar luas melalui Bizantium dengan rute perdagangan yang menghubungkan tiga benua; di mana pada abad ke-11 dan ke-12, para penulis Eropa menggunakan istilah fiddle dan lyra secara bergantian dalam mengacu pada instrumen busur ini.[2] Turunan lyra Bizantium terus dimainkan di daerah pasca-Bizantium sampai hari ini dengan sedikit perubahan, misalnya Lira Calabria di Italia, Kreta Lyra, Gadulka di Bulgaria, dan Pontian lyra (Πολίτικη λύρα) di Istanbul, Turki.

Setelah Perang Salib, Franka, Venesia dan Genoese mendominasi pulau itu dan memperkenalkan instrumen dan gaya musik baru. Khususnya senar tiga "lira da braccio", yang diperkenalkan pada akhir abad ke-14, dalam sebuah bentuk puitis yang disebut mantinada yang menjadi populer, sebuah bait berima lima belas suku kata.

Era pasca-Bizantium sunting

Setelah Kejatuhan konstantinopel, banyak musisi Byzantium dan Venesia yang berlindung di Kreta dan mendirikan sekolah musik. Seorang dokter asal Prancis pada tahun 1547, (Pierre Belon) melaporkan tentang tarian pejuang di Kreta, dan pelancong asal Inggris pada tahun 1599 melaporkan tentang tarian liar yang dilakukan di larut malam.

Transkripsi lagu rakyat tertua di seluruh Yunani dapat ditelusuri hingga abad ke-17, saat lagu-lagu tipe rizitika (lihat di bawah) "direkam" oleh bhikkhu di biara Iviron dan Xyropotamos di Gunung Athos. Merekam lagu rakyat sekuler yang hampir dipastikan dilarang oleh kode perilaku para biksu. Namun, hubungan antara musik dan agama berlanjut di masa Kreta modern; di mana para pendeta disebut sebagai penyanyi rakyat yang sangat baik, termasuk penyanyi rizitiko Aggelos Psilakis. Pada periode inilah, musik rakyat Kreta modern terbentuk, dan Francisco Leontaritis aktif. Leontaritis disebut sebagai bapak musik Yunani modern. Hubungan musik yang sangat eksplisit antara musik Kreta dan Bizantium didokumentasikan dalam studi seminal "La chanson grecque", oleh ahli musik dan juru arsip Swiss Samuel Baud-Bovy.

Konsolidasi abad ke-20 sunting

 
Musik Byzantium

Musik kreta mengalami perkembangan baru yang signifikan pada abad ke-20, dengan banyak yang terkait profesionalisme, teknologi, dan modernisasi, meskipun tetap terjalin erat dengan jalinan kehidupan sehari-hari orang Kreta. Musik kreta juga dilakukan oleh banyak amatir dalam kehidupan sehari-hari.

Para guru awal (πρωτομάστορες) sunting

Dengan penemuan rekaman, yang memudahkan pertumbuhan antar daerah di pulau ini, serta modernisasi instrumen seperti lyra yang berkontribusi pada pembangunan "musik Kreta" sebagai "Kreta" tunggal di seluruh pulau, yang dengan demikian menjadi berkurangnya tradisi ikatan lokal atau regional.

Pada awal abad ke-20, biola menjadi lebih menonjol dalam musik Kreta di Kreta Timur jauh dan Barat. Bentuk lyra modern muncul saat lyraki dan biola digabungkan untuk mengganti senar dengung lyra dengan tiga senar yang berturut-turut (d-a-e'). Akibatnya, kisaran lyra meningkat, dan lyra dapat mulai dimainkan dengan menggunakan tarian dari biola-biola juga.

Musik kreta tercatat pada awal 1917, dan terus direkam secara ekstensif sejak saat itu.

Hingga Perang Dunia Kedua, banyak guru awal lyra, biola, atau kecapi yang tercatat dengan jumlah 78, seperti Antonogiorgakis, Harchalis, Kalogeridis, Kanteris, Karavitis, Lagoudakis (Lagos), Papadakis (Kareklas), Rodinos, Saridakis (Mavros). Banyak dari musisi dan rekaman mereka sebagian besar terlupakan setelah gelombang baru musisi Kreta dan seniman rekaman setelah Perang Dunia Kedua, hingga "penemuan kembali" mereka yang lebih luas saat merilis ulang musik mereka pada CD dan kaset (dan kemudian dimuat secara daring) yang dimulai pada akhir tahun 1980-an dan awal 1990-an.

Abad pertengahan sunting

Beberapa musisi Kreta yang banyak tercatat, seperti Kostas Mountakis dan Thanasis Skordalos, yang selanjutnya membantu pembentukan dan penyebaran lebih luas di seluruh pulau tersebut dengan sebuah perbendaharaan bersama atau kanon melodi Kreta.

Pada akhir tahun 1960-an, kebanyakan musik tradisional Kreta sebagian besar dianggap sebagai musik desa dan masih banyak ditonton di kota-kota Kreta. Nikos Xylouris adalah salah satu generasi baru pemusik dan seniman rekaman yang karyanya semakin membantu mempopulerkan musik Kreta di kota-kota Kreta dan sekitarnya.

Pada awal tahun 1960-an, komposer Yunani Mikis Theodorakis mendasarkan tema musiknya untuk film Cacoyannis Zorba the Greek pada tahun 1964 (yang dibuat dari novel Zorba the Greek oleh penulis asal Kreta, Nikos Kazantzakis) pada Kreta syrta yang telah dicatat sebelumnya oleh Giorgis Koutsourelis. Film ini juga menampilkan klip musisi Kreta yang menampilkan musik Kreta.

Komposer Yunani Manos Hatzidakis juga memasukkan lagu pembuka yang diinspirasi dari Kreta-syrtos dalam siklus Kapetan Michales (1966), yang ditulis untuk teater yang didasarkan dari penulis Kreta Nikos Kazantzakis dengan karyanya yang berjudul Kapten Michalis (sering kali diterjemahkan sebagai Freedom and Death atau Kebebasan dan Kematian).

Pada tahun 1968, film pendek yang disutradarai oleh Werner Herzog, yang berjudul Last Words mencakup klip dari Antonis Papadakis (Kareklas) dan Lefteris Daskalakis yang menampilkan musik Kreta.

Abad terakhir sunting

Musik kreta terus ditampilkan dan berkembang secara profesional sepanjang tahun 1970-an. Tahun 1970-an juga merupakan periode untuk beberapa film dokumenter penting tentang musik Kreta, seperti film televisi Yunani yang diselenggarakan oleh Domna Samiou.

Pada tahun 1980-an, beberapa musisi profesional merekam aransemen musik Kreta modern yang melibatkan instrumen seperti gitar akustik string-baja, yang disertai chordal lebih banyak lagi, yang mayor, minor, dan harmoni yang berkurang.

Pada tahun 1990-an, terdapat banyak acara radio dan televisi lokal yang didedikasikan untuk musik Kreta.

Pengaruh dan gabungan kontemporer sunting

Beberapa musisi kontemporer di Kreta, termasuk orang asing seperti Ross Daly, telah bereksperimen dengan jenis musik baru yang telah banyak dipengaruhi oleh musik tradisional Kreta.[3]

Seorang etnomusikolog, Kevin Dawe telah mencatat bahwa, "gabungan musik asal Kreta/Yunani, Turki dan berbagai musik 'oriental' lainnya yang dalam musik populer dan tradisional menghadirkan tantangan terhadap gagasan mapan tentang praktik pertunjukan musik dan identitas musikal."[4]

Tarian sunting

Sosiologi sunting

Banyak ilmuwan telah mencatat bahwa musik Kreta modern telah menjadi domain yang didominasi laki-laki dan, khususnya, berfungsi sebagai situs untuk menampilkan "kedewasaan" seseorang.[5][6][7]

Beberapa ilmuwan telah meneliti sejarah dan politik seputar biola versus lyra sebagai alat musik utama yang diidentifikasi dengan pulau ini dan digunakan dalam musiknya.[8][9]

Musik Kreta sunting

Beberapa bintang musik populer paling awal dari Kreta adalah Andreas Rodinos, Yiannis Bernidakis, Stelios Koutsourelis, Stelios Foustalieris, Efstratios Kalogeridis, Kostas Papadakis, Michalis Kounelis, Kostas Mountakis, Leonidas Klados dan Thanassis Skordalos. Kemudian, pada tahun 1960-an, musisi seperti Nikos Xylouris (Psaronikos) dan Yannis Markopoulos menggabungkan musik rakyat Kreta dengan teknik klasik. Untuk pilihan di atas, Nikos Xylouris mendapat kritik negatif dari penggemar konservatif musik Kreta, tetapi tetap menjadi populer, seperti para pemain dengan performa serupa seperti Charalambos Garganourakis dan Vasilis Skoulas. Saat ini, pemain terkemuka termasuk Antonis Xylouris (Psarantonis), Giorgos Xylouris (Psarogiorgis), Ross Daly, Loudovikos ton Anogeion, Stelios Petrakis, Vasilis Stavrakakis, kelompok Chainides, Zacharias Spyridakis, Michalis Stavrakakis, Mitsos Stavrakakis, Dimitrios Vakakis, Georgios Tsantakis, Michalis Tzouganakis, Elias Horeftakis, Giorgis Pantermakis, Michalis Kallergis, Nikos Gonianakis, Antonis Martsakis, Giorgos Skordalos, Mihalis Tzouganakis, Kostas Kallergis, Giorgis Fasoulas, Giorgos Manolakis, Iakovos Paterakis, dll.

Musisi sunting

Lihat pula sunting

Referensi sunting

  1. ^ Kartomi 1990, hlm. 124
  2. ^ Encyclopædia Britannica 2009
  3. ^ Hnaraki, Maria (2007). Cretan Music: Unraveling Ariadne's Thread. Athens, Greece: Kerkyra Publications. hlm. 85. ISBN 978-960-8386-52-5. 
  4. ^ Dawe, Kevin (1999). "Minotaurs or musonauts? 'World Music' and Cretan Music". Popular Music. 18: 209–225. 
  5. ^ Magrini, Tulia (2000). "Manhood and Music in Western Crete: Contemplating Death". Ethnomusicology. 44: 429–459. 
  6. ^ Herzfeld, Michael (1988). The Poetics of Manhood: Contest and Identity in a Cretan Mountain Village. Princeton, NJ: Princeton University Press. hlm. passim. ISBN 9780691102443. 
  7. ^ Dawe, Kevin (1996). "The Engendered Lyra: Music, Poetry, and Manhood in Crete". British Journal of Ethnomusicology. 5: 93–112. 
  8. ^ League, Panayotis. "Rewriting Unwritten History: Folklore, Nationalism, and the Ban of the Cretan Violin". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018-01-27. Diakses tanggal January 15, 2017. 
  9. ^ Magrini, Tulia. "Repertories and identities of a musician from Crete". Diakses tanggal January 15, 2017. 

Pranala luar sunting

Audio streaming sunting