Museum Keraton Sumenep

museum di Indonesia

Museum Keraton Sumenep adalah sebuah museum umum yang beralamat di Jalan Dr. Sutomo Nomor 6, Lingkungan Delama, Pajagalan, Kota sumenep, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur. Museum Keraton Sumenep mengoleksi peninggalan-peninggalan yang berkaitan dengan Keraton Sumenep. Bangunan museum merupakan Keraton Sumenep yang berada di Jawa Timur. Koleksi Museum Keraton Sumenep memiliki ukuran yang beragam mulai dari yang kecil hingga yang besar. Koleksi berukuran kecil berupa keramik dan senjata. Sedangkan koleksi berukuran besar berupa kereta kuda dari Kerajaan Inggris. Koleksi utama di dalam Museum Keraton Sumenep adalah kereta kencana yang pernah dinaiki Arya Wiraraja. Sebagian besar koleksi merupakan peninggalan Sultan Abdul Rachman. Keraton Sumenep yang dijadikan sebagai museum dibangun oleh seorang arsitek berkebangsaan Tiongkok yang bernama Louw Phia Ngo. Gaya arsitektur yang dihasilkan merupakan perpaduan antara arsitektur Islam, arsitektur Eropa, Arsitektur Tiongkok, dan arsitektur Jawa. Kepemilikan museum diserahkan kepada Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga Kabupaten Sumenep. Pengelolaannya diberikan kepada Unit Pelaksana Teknis (UPT) Museum Keraton Sumenep. Titik koordinatnya di 7°00’31.7” Lintang Selatan dan 113°51’45.5” Bujur Timur. Museum dapat diakses dari Terminal Bus Sumenep dengan jarak tempuh sejauh 3,2 kilometer.[1]

Tata ruang sunting

Museum Keraton Sumenep dibagi menjadi 3 bangunan yang disebut Museum I, Museum II dan Museum III. Museum I menyimpan dua kereta kuda milik raja dan benda-benda peninggalan Keraton Sumenep. Museum II dahulu merupakan kantor raja yang bernama kantor Koneng. Dalam bahasa Madura, koneng berarti kuning. Sedangkan Museum III dahulu digunakan sebagai ruang meditasi raja. Koleksi yang ada di dalam Museum III adalah Al-Qur'an yang ditulis oleh Sultan Abdurrahman. Selain itu, ada beberapa daun lontar kering yang diikat menjadi satu. Daun lontar ini ditulisi dengan ajaran-ajaran agama Islam dan tradisi suku Jawa dalam aksara Jawa.[2]

Referensi sunting

  1. ^ Rusmiyati, dkk. (2018). Katalog Museum Indonesia Jilid II (PDF). Jakarta: Direktorat Pelestarian Cagar Budaya dan Permuseuman. hlm. 132. ISBN 978-979-8250-67-5. 
  2. ^ "Museum Keraton Sumenep". humaiz.it.student.pens.ac.id. Diakses tanggal 7 Juli 2021.