Minangkabau Raad[a] (terj. har.'"Dewan Minangkabau"') adalah dewan perwakilan yang dibentuk oleh pemerintah Hindia Belanda di Pesisir Barat Sumatra. Majelis ini didirikan pada 1938 dengan anggota sebanyak 49 orang. Minangkabauraad merupakan pendahulu bagi beberapa dewan perwakilan rakyat daerah di Sumatera Barat yang muncul sesudahnya, termasuk DPRD Sumatera Barat.[1]

Minangkabauraad
Jenis
Jenis
Sejarah
Didirikan26 Juli 1938 (1938-07-26)
Dibubarkan1942
Digantikan olehChuo Sangi Kai Sumatera Barat
Pimpinan
G.A. Bosselaar
Anggota49
L • B
Info templat
Bantuan penggunaan templat ini

Sejarah

sunting

Pada awal abad ke-20, seiring dengan kebijakan Politik Etis di Hindia Belanda, seruan untuk memiliki dewan tersendiri bergema di Minangkabau. Pada masa itu juga, Decentralisatie Besluit nomor 39 tahun 1904 yang berisi tentang desentralisasi pemerintahan diterbitkan.[2] Ketika Abdoel Moeis menjadi anggota Volksraad di Batavia pada 1923, ia meminta agar dibentuknya sebuah dewan perwakilan di Pantai Barat Sumatra. Permintaan Moeis tersebut tak langsung dikabulkan pemerintah Hindia Belanda.[3]

Pada sidang Volksraad 1931/1932, ditetapkan bahwa kelompok ninik mamak akan diberikan kursi terbesar dalam dewan yang akan dibentuk di Pesisir Barat Sumatra.[4] Di Batavia, para cendekiawan Minangkabau membentuk Comité Minangkabau-Raad pada 12-13 Februari 1938. Beberapa tokoh yang terlibat dalam komite tersebut antara lain A.M. Radja Enda, B.A. Azizchan, T. St. Marah Alam, T. St. Roemah Tinggi, Dj. Dt. Bandaro Pandjang, Abas St. Pamoentjak Nan Sati, dan H. Agoes Salim.[5] Menjelang peresmian Minangkabauraad, muncul rencana dari pemerintah kolonial untuk memisahkan kota yang sudah memiliki stadsgementeraad (dewan kota)[6] seperti Padang dari Minangkabauraad, tetapi rencana tersebut mendapat penolakan dari para penghulu adat.[7]

Sidang pertama Minangkabauraad dibuka oleh Gubernur Sumatra, A.I. Spits, pada 26 Juli 1938.[8] Minangkabauraad terdiri dari 49 anggota yang mencakup 38 orang Bumiputra, 9 orang Eropa, dan 2 orang Timur Asing. 38 anggota Bumiputra tersebut mencakup 22 orang dari kaum ninik mamak, 5 orang dari hasil pemilihan umum, 6 orang dari kelompok ambtenaar, dan 5 orang dari kalangan intelektual yang ditunjuk pemerintah.[4][7] Residen Pesisir Barat Sumatra, G.A. Bosselaar, ditunjuk sebagai ketua Minangkabauraad.[9] Jabatan sekretaris diemban oleh Roesad Dt. Parpatih Baringek.[6]

Pada pemilu Volksraad 1939, sebagian besar anggota Minangkabauraad mengusung Mohammad Yamin sebagai wakil Minangkabau.[10] Terpilihnya Yamin sebagai anggota Volksraad menyebabkan Yamin dikeluarkan dari Gerakan Rakyat Indonesia (Gerindo).[7]

Minangkabauraad dibubarkan pada 1942, seiring dengan masuknya Jepang ke Minangkabau. Minangkabauraad sebagai dewan perwakilan digantikan oleh Chuo Sangi Kai.[11]

Daftar anggota

sunting

Berikut adalah daftar anggota Minangkabauraad yang dilantik pada 1938.[12][13][7]

No. Anggota Daerah Perwakilan
1 Abdoellah Tk. Radjo Moedo Air Bangis Wakil penghulu
2 Abdoel Latif Dt. Bandaro Sati Bangkinang
3 Abdoer Raoef Dt. Sinaro Nan Toenggang Payakumbuh
4 D.P. Sati Alimin Suliki
5 Aman St. Sinaro Fort van der Capellen
6 Hasanoeddin Dt. Singo Mangkoeto Maninjau
7 Loedin Dt. Mangkoeto Sati Solok
8 Mahjoeddin Dt. Radjo Sampono Padang
9 Marah Hasan Dt. Batoeah Sarik
10 Mr. Soetan Haroenoerrasjid Painan
11 Mohamad Rahim Dt. Radjo Ameh Pakandangan
12 Mohamad Rasad Dt. Maradjo Kajo Sawahlunto
13 Mohamad Taher Dt. Manggoeng Supayang
14 Nabi Dp. Parbo Pandjang Hiang
15 Nawi Dt. Madjo Batoeah Lubuk Sikaping
16 Sati Dp. Anom Sanggaran Agung
17 Seroedji Dt. Sikoto Tanjung Bonai
18 Soelaiman Paris Dt. Maharadjo Diradjo Batipuh Baruah
19 St. Mahmoed Latif Kayu Tanam
20 St. Mansoer St. Nan Gadang Sijunjung
21 Sjahboeddin Latif Dt. Siboengsoe Muara Labuh
22 Jahja Dt. Kajo Fort De Kock
23 Aleina Roesma Dt. Indo Kajo Fort De Kock Wakil rakyat umum
24 H. Mahmoed Joenoes Padang
25 H. Siradjoeddin Abbas Dt. Bandaharo Fort De Kock
26 Maamin Dt. Padoeko Batoeah Tanjung Barulak
27 Mohamad Hoesin Dt. Machoedoem Talang
28 Abdoel Aziz Soetan Kenaikan Fort de Kock Wakil cerdik pandai
29 Bachtiar St. Pado Panghoeloe Fort de Kock
30 Mohamad Taher Marah Soetan Padang
31 Rasidin St. Toemanggoeng Padang Panjang
32 Sema'il H. Moechtaroeddin Sungai Penuh
33 Abdoerrachman Bg. Maharadjo Suliki Wakil ambtenaar
34 Amaddin St. Marah Bangso Padang
35 Darwis Dt. Madjo Lelo Padang
36 Achmad Arief Dt. Madjo Oerang Maninjau
37 Mohamad Noer St. Parpatih Fort de Kock
38 St. Achmad St. Maharadjo Alam Padang
39 A. Lefèbre Kelompok Eropa
40 C. Boterhoven de Haan
41 Dr. E.J. Burger
42 J.C. Hazevoet
43 Mr. D. Duursma
44 Mr. J.H.C.M. van Meerwijk
45 Mr. W.M. Ouwerkerk
46 M. Passer
47 Th.J.M. van der Lee
48 Ek Tie Lim Kelompok Timur Asing
49 Tjoa Kong Bie

Catatan kaki

sunting

Keterangan

  1. ^ Dalam Regeeringsalmanak voor Nederlandsch-Indië yang diterbitkan oleh pemerintah Hindia Belanda, ejaan yang tertulis adalah Minangkabauraad. Pada buku Minangkabau dengan Minangkabau-Raad, ejaan Minangkabauraad dan Minangkabau-Raad dipakai secara bergantian

Rujukan

  1. ^ Asnan 2007, hlm. 90-91.
  2. ^ Angkoe Tan Toeah Bg. Ratoe 1939, hlm. 7.
  3. ^ Amir 1940, hlm. 34.
  4. ^ a b Angkoe Tan Toeah Bg. Ratoe 1939, hlm. 28.
  5. ^ Angkoe Tan Toeah Bg. Ratoe 1939, hlm. 29.
  6. ^ a b Regeeringsalmanak 1941, hlm. 796-797.
  7. ^ a b c d Andoni, Yudhi (20 Februari 2022). "Minangkabau Raad: Dewan Perwakilan Penyerap Aspirasi Rang Awak Masa Kolonial". Singgalang. 
  8. ^ Angkoe Tan Toeah Bg. Ratoe 1939, hlm. 51.
  9. ^ Angkoe Tan Toeah Bg. Ratoe 1939, hlm. 48.
  10. ^ "Oedara Mendoeng di Minangkabau?". Penjedar. Vol. 14 no. 2. 2 April 1939. 
  11. ^ Joenoes 2001, hlm. 31.
  12. ^ Angkoe Tan Toeah Bg. Ratoe 1939, hlm. 49-50.
  13. ^ "Samenstelling van den Minangkabau-Raad". De Sumatra Post (dalam bahasa Belanda). 26 Juli 1938. 

Daftar pustaka

  • Regeeringsalmanak voor Nederlandsch-Indië 1941 (dalam bahasa Belanda). Batavia: Landsdrukkerij. 1941. 
  • Amir, Mohammad (1940). Boenga Rampai: Himpoenan Karangan jang Terbit Diantara Tahoen 1923 dan 1939, Dipilih dengan Persetoedjoean Penoelis. Medan: Centrale Courant en Boekhandel. 
  • Angkoe Tan Toeah Bg. Ratoe, St. Soeleiman (1939). Minangkabau dengan Minangkabau-Raad. Fort de Kock: Merapi. 
  • Asnan, Gusti (2007). Memikir Ulang Regionalisme: Sumatera Barat Tahun 1950-an. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia. ISBN 978-979-461-640-6. 
  • Joenoes, Marah (2001). Mr. H. Sutan Mohammad Rasjid: Pejuang Tangguh, Berani, dan Jujur. Jakarta: Mutiara Sumber Widya.