Memorial Jenderal Besar Soeharto

museum di Indonesia

Memorial Jenderal Besar H. M. Soeharto adalah adalah bangunan bersejarah berbentuk museum yang menyimpan memoar dan peninggalan-peninggalan Jenderal Besar TNI Soeharto yang diresmikan pada tahun 2013. Museum ini berdiri di atas tanah milik Soeharto yang terletak di Kemusuk Lor, Argomulyo, Sedayu, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Memorial Jenderal Besar H. M. Soeharto
Peta
LokasiJalan Raya Kemusuk, Argomulyo, Sedayu, Bantul
Koordinat7°47′29″S 110°16′50″E / 7.791323°S 110.280528°E / -7.791323; 110.280528
JenisMuseum memorabilia
PendiriProbosutedjo
PemilikKeluarga besar H. M. Soeharto
Situs webmuseumsoeharto.com

Museum Soeharto berada di 10 km barat Kota Yogyakarta. Bisa diakses melalui jalan Wates km 10 Yogyakarta, dekat dengan jalan menuju Kampus Universitas Mercu Buana Yogyakarta atau melalui jalan Godean Sleman.

Sejarah

sunting

Museum memorial Jenderal Besar Soeharto diresmikan pada 8 Juni 2013 oleh Probosutedjo, adik Soeharto, bertepatan dengan hari lahir Soeharto. Museum ini dibangun di atas lahan seluas 3.620 meter persegi, untuk untuk mengenang jasa dan pengabdian Soeharto semasa hidupnya untuk bangsa Indonesia agar dapat menjadi inspirasi bagi generasi muda. Koleksi yang tersimpan di dalamnya antara lain benda kenangan milik Soeharto sejak berdinas di kemiliteran hingga saat menjabat sebagai presiden Republik Indonesia, termasuk berbagai prestasi yang pernah diraih semasa menjabat Presiden ke-2 Indonesia. dibangun dan diresmikan oleh H. Probosutedjo (adik dari Soeharto) dan Siti Hardijanti Rukmana (Mbak Tutut, putri pertama Soeharto)[1]

Bagian museum

sunting

Memasuki museum ini terdapat patung besar Jenderal Besar H.M. Soeharto karya seniman Edhi Sunarso, bersebelahan dengan batu besar sebagai prasasti peresmian museum. Dalam pendopo memajang peranti multimedia berisikan gambar-gambar perjuangan Soeharto serta buku elektronik yang bersebelahan dengan patuh setengah badan Soeharto.

Untuk melihat koleksi lengkap dari museum ini, pengunjung dapat memasuki ruang diorama yang dikemas dengan perpaduan tradisional dan modern. Memasuki ruangan ini, pengunjung akan disambut dengan instalasi roll film berisi dokumentasi visual gerak tentang perjuangan Soeharto. Selain itu juga terdapat diorama perjuangan ketika melakukan koordinasi dengan Panglima Besar Jenderal Sudirman pada Serangan Umum 1 Maret 1949. Di dalam diorama ini ada penggambaran ketika Soeharto diundang oleh FAO di Roma tahun 1985 untuk mendapatkan penghargaan keberhasilan dalam swasembada pangan.

Lihat pula

sunting

Referensi

sunting
  1. ^ Liputan6.com (2013-06-08). Gunawan, Rizki, ed. "Museum Pak Harto di Kemusuk Diresmikan". Liputan6.com. Diakses tanggal 2022-03-05. 

Pranala luar

sunting