Manajemen aset

Manajemen aset adalah serangkaian kegiatan pengelolaan aset yang ditujukan agar sumber daya aset dapat memberikan manfaat secara maksimal.[1] Informasi mengenai aset yang dapat dipercaya, relevan, dan mudah dipahami dapat diperoleh dengan menerapkan manajemen aset.[2] Organisasi yang memiliki aset yang kompleks atau kritis dinilai dari segi kuantitas dan kualitas harus memiliki manajemen aset.[3]

KonsepSunting

LikuiditasSunting

Likuiditas selalu dibahas didalam manajemen aset karena akomodasi aliran ke luar dana memerlukan pembangunan aset-aset. Manajemen aset dapat hanya menggunakan likuiditas tanpa pertanggungjawaban.[4]

KomponenSunting

Semua komponen terkait aset dapat memberikan laba kepada perusahaan. Namun terdapat dua aset utama yang strategis dalam memberikan laba, yaitu kas dan persediaan (Inventaris). Pihak manajemen aset dapat dengan mengelola kas dan persediaan karena merupakan aset jangka pendek. Kas dan persediaan dikelola jika kemungkinan laba yang diperoleh besar. Selain aset jangka pendek, manajemen aset juga memiliki aset jangka panjang yaitu pasiva dan piutang. Pasiva terdiri dari utang jangka panjang, utang jangka pendek dan modal sendiri.[5]

PeranSunting

Pemeliharaan nilai asetSunting

Pemeliharaan nilai aset harus dilakukan oleh perusahaan agar harga jual aset tetap tinggi. Nilai aset dapat dijaga dengan merencanakan pembiayaan melalui manajemen aset.[6]

Pengendalian posisi keuangan dan pembatasan risiko asetSunting

Posisi keuangan dapat dikendalikan melalui serangkaian tindakan dan prosedur manajemen aset. Risiko-risiko yang kemungkinan timbul dalam dalam kegiatan bisnis sehari-hari juga dapat dikendalikan oleh manajemen aset. Kedua hal ini dapat mengoptimalkan pendapatan serta membatasi risiko aset dan liabilitas selama ketentuan kebijakan moneter dan pengawasan bank dipatuhi.[7]

Penghubung manajemen dan asetSunting

Manajemen aset dapat berperan sebagai penghubung antara beberapa jenis manajemen di dalam perusahaan dengan aset yang dimiliki perusahaan tersebut. Jenis manajemen yang dihubungkan antara lain manajemen pemasaran, manajemen operasional, manajemen keuangan, dan manajemen sumber daya manusia. Hubungan yang terbentuk antara manajemen aset dengan manajemen lainnya berkaitan dengan kebijakan stuktural yang ditetapkan oleh perusahaan.[8]

PelaksanaSunting

Pelaksana manajemen aset adalah komite pertanggungjawaban aset. Komite ini berperan dalam pemantauan dan evaluasi manajemen aset. Selain itu, komite ini juga dapat merumuskan kebijakan, dan memberikan alternatif keputusan tentang manajemen aset.[9]

ImplementasiSunting

Manajemen aset telah dilakukan oleh banyak desa untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi secara mandiri. Jenis desa yang umum mengadakan manajemen aset antara lain desa pengrajin, desa pertanian, dan desa pariwisata.[10]

RerefensiSunting

  1. ^ Wahyuni, S., dan Khoirudin, R. (2020). Pengantar Manajemen Aset. Makassar: Nas Media Pustaka. hlm. 6. ISBN 978-623-7644-45-3. 
  2. ^ Wiendhyra, T., Harani, N. H., dan Habibi, R. (2020). Sistem Informasi Manajemen Aset Sekolah Menggunakan Metode Multi Attribute Utility Theory. Bandung: Kreatif Industri Nusantara. hlm. 3. ISBN 978-623-7898-59-7. 
  3. ^ Cahyo, Winda Nur (2020). Framework Peningkat Kerja Sistem Manajemen Aset Berbasis ISI 55001 dan ISO 31000. Yogyakarta: Universitas Islam Indonesia. hlm. 1. ISBN 978-602-450-536-3. 
  4. ^ Arifin, Zainul (2009). Dasar-dasar Manajemen Bank Syariah. Tangerang: Azkia Publisher. hlm. 145. ISBN 978-979-18673-1-3. 
  5. ^ Padangaran, Ayub M. (2013). Analisis Kuantitatif Pembiayaan Perusahaan Pertanian. Bogor: IPB Press. hlm. 61. ISBN 978-979-493-547-7. 
  6. ^ Rahardja, U., dkk. (2019). Web Base Accounting System. Tangerang: Penerbit Yayasan Nirwana Nusantara. hlm. 38. ISBN 978-623-90267-2-1. 
  7. ^ Darwis (2019). Manajemen Asset dan Liabilitas (PDF). Bantul: TrustMedia Publishing. hlm. 54. ISBN 978-602-5599-26-2. 
  8. ^ Cahyo, Winda Nur (2019). Engineering Asset Management (Pengantar Manajemen Aset Industri Berbasis ISO 55000). Yogyakarta: Universitas Islam Indonesia. hlm. 5. ISBN 978-602-450-412-0. 
  9. ^ Syaifuddin, Dedy Takdir (2007). Manajemen Perbankan (Pendekatan Praktis) (PDF). Kendari: Unhalu Press. hlm. 62. ISBN 978-979-16685-2-1. 
  10. ^ Sutaryono, Widuri, D., dan Murtajib, A. (2014). Buku Pintar. Sleman: Forum Pengembangan Pembaharuan Desa. hlm. 7. ISBN 978-602-14643-2-8.