Man Ray (27 Agustus 189018 November 1976) adalah seorang seniman asal Amerika Serikat yang menghabiskan sebagian besar kariernya di Paris, Prancis. Mungkin paling tepat disebut sebagai seorang modernis, ia merupakan kontributor yang signifikan pada gerakan seni Dada dan Surealis walaupun koneksinya ke kedua aliran tersebut tidak formal. Lebih dikenal di dunia seni atas fotografi avant-gardenya, Man Ray telah menciptakan karya-karya dalam berbagai media namun menggolongkan dirinya sebagai pelukis di atas segalanya. Ia juga dikenal sebagai seorang fotografer fashion dan potret.

Man Ray, foto oleh Carl Van Vechten, 1934.

Walaupun apresiasi terhadap karya-karya Man Ray di luar fotografi fashion dan potretnya, terutama di negara kelahirannya, berjalan lambat semasa hidupnya, reputasinya telah berkembang dengan konstan dalam dekade-dekade berikutnya. Pada tahun 1999, majalah ARTnews menamainya sebagai salah satu dari 25 seniman yang paling berpengaruh dari Abad 20, menyebut karya fotografinya yang inovatif serta "eksplorasinya dalam film, lukisan, patung, kolase, assemblage, dan prototipe dari yang kemudian disebut seni pertunjukan dan seni konseptual" dan menuliskan bahwa "Man Ray telah menawarkan kepada seniman dalam segala media sebuah contoh kecerdasan kreatif yang, dalam 'pencarian kenikmatan dan kebebasan'-nya'" — dinyatakan sebagai prinsip penuntun Man Ray — "membuka semua pintu yang dijumpainya dan berjalan dengan bebas ke manapun ia pergi."

Biografi sunting

Latar belakang dan masa kecil sunting

Sejak ia mulai menarik perhatian sebagai seorang seniman hingga kematiannya lebih dari 60 tahun kemudian, Man Ray tidak memberi banyak informasi mengenai masa lalu atau latar belakang keluarganya pada publik. Ia bahkan menyangkal pernah memiliki nama selain Man Ray.

Pada kenyataannya, Man Ray terlahir dengan nama Emmanuel Rudzitsky di Bagian Selatan Philadelphia, Pennsylvania pada tahun 1890, sebagai anak pertama dari imigran Yahudi-Rusia. Keluarga ini pada akhirnya memiliki seorang anak laki-laki lagi serta dua anak perempuan, yang paling muda lahir setelah mereka menetap di bagian Williamsburg di Brooklyn, New York, pada tahun 1897. Di awal tahun 1912, keluarga Rudzitsky mengubah nama keluarga mereka menjadi Ray, nama yang diajukan oleh adik laki-laki Man Ray, untuk menghindari diskriminasi etnis dan anti-Semitisme pada masa itu. Emmanuel, yang dipanggil "Manny", mengubah nama depannya menjadi Man, dan mulai menggunakan Man Ray sebagai namanya.

Bapak Man Ray’s bekerja di sebuah pabrik kain sambil menjalankan bisnis menjahit kecil-kecilan, di mana anak-anaknya membantu sejak kecil. Ibu Man Ray adalah seorang penjahit amatir berbakat yang membuat pakaian untuk keluarganya berdasarkan desainnya sendiri. Walaupun Man Ray berupaya untuk mengasingkan diri dari latar belakang keluarganya, pengalaman ini membekas dalam karya-karyanya. Manekin penjahit, alat setrika, mesin jahit, jarum, benang, potongan-potongan kain, dan benda-benda lain yang berhubungan dengan pakaian dan menjahit muncul pada setiap stage of masa karyanya dan dalam hampir semua media. Sejarawan seni juga telah menemukan kesamaan teknik dalam kolase dan lukisannya dengan yang digunakan dalam pembuatan pakaian.

Pengalaman artistik awal sunting

Man Ray menunjukan tanda-tanda ketertarikan artistik dan mekanik sejak masa kecilnya. Pendidikannya di Boys' High School dari 1904 sampai 1908 memberinya keahlian drafting dan teknik-teknik seni dasar lainnya. Bersamaan dengan itu, ia banyak mengunjungi museum-museum seni lokal di mana ia mempelajari karya-karya Old Masters. Setelah menamatkan SMA, ia ditawari sebuah beasiswa untuk belajar arsitektur tetapi memilih untuk meniti karier sebagai seorang seniman. Walaupun keputusannya ini mengecewakan harapan kedua orangtuanya, mereka tetap menata ulang rumah mereka sehingga Man Ray dapat menggunakan sebuah kamar sebagai studio. Ia tetap tinggal di rumah selama empat tahun, mengusahakan mimpinya menjadi pelukis profesional sembari menghasilkan uang sebagai seniman komersil dan ilustrator teknis di beberapa perusahaan Manhattan.

Dari contoh karyanya pada masa itu, tampaknya ia mencoba menciptakan lukisan dan gambar dengan gaya abad 19. Dia sudah merupakan pengagum vanguard art pada masa tersebut, seperti modernis-modernis Eropa yang ia lihat di galeri "291" milik Alfred Stieglitz dan karya oleh Ashcan School, tetapi, dengan beberapa pengecualian, belum dapat menerjemahkan tren-tren baru itu dalam karyanya sendiri. Kursus-kursus seni yang ia ikuti tidak memberi banyak dampak padanya, sebelum akhirnya ia memasuki Ferrer School pada musim gugur 1912 dan memulai sebuah periode perkembangan artistik yang pesat.

New York sunting

Pada tahun 1915, Man Ray mengadakan pameran tunggal lukisan dan gambarnya yang pertama kali. Objek proto-Dada pertamanya, sebuah assemblage berjudul "Self-Portrait", dipamerkan tahun berikutnya. Ia menghasilkan foto-foto signifikan pertamanya pada tahun 1918.

Ketika tinggal di New York City, dia membentuk cabang Amerika dari gerakan seni Dada, yang bermula di Eropa sebagai penolakan radikal terhadap seni tradisional bersama dengan temannya, Marcel Duchamp.

Setelah beberapa kali menemui kegagalan dalam bereksperimen, dan terutama setelah penerbitan New York Dada pada tahun 1920, Man Ray menyatakan, "Dada tidak bisa hidup di New York".

Paris sunting

Pada bulan Juli 1921, ia memutuskan untuk tinggal di Paris, Prancis, dan akhirnya menetap di sektor Montparnasse yang didiami oleh banyak seniman. Tidak lama setelah sampai di Paris, ia bertemu dan jatuh cinta kepada de Montparnasse (Alice Prin), seorang model untuk seniman dan tokoh terpandang di komunitas bohemian Paris. Kiki menjadi pendamping Man Ray pada sebagian besar tahun 1920an. Ia menjadi subjek sejumlah karya Man Ray yang paling terkenal dan juga berperan dalam film-film eksperimentalnya.

 
Salvador Dalí dengan Man Ray di Paris, 1934 oleh Carl Van Vechten.

Dalam 20 tahun berikutnya di Montparnasse, Man Ray telah memiliki nama dalam fotografi. Seniman besar pada masanya seperti James Joyce, Gertrude Stein, dan Jean Cocteau semua telah berpose untuk kameranya.

Bersama dengan Jean Arp, Max Ernst, André Masson, Joan Miró, dan Pablo Picasso, Man Ray ditampilkan di pameran Surealis pertama di Gallerie Pierre di Paris pada tahun 1925.

Pada tahun 1934, seniman Surealis Méret Oppenheim, dikenal dengan cangkir tehnya yang dilapisi bulu hewan, berpose untuk Man Ray dalam seri foto yang akhirnya menjadi terkenal, menampilkan Oppenheim telanjang, berdiri di sebelah sebuah mesin cetak.

Bersama fotografer Surealis Lee Miller—kekasih dan asisten fotografinya saat itu —Man Ray mencipta ulang teknik fotografi solarisasi. Ia juga menciptakan teknik menggunakan fotogram yang ia sebut rayograf.

Man Ray juga menyutradarai sejumlah film pendek avant-garde yang berpengaruh besar, seperti Le Retour à la Raison (2 menit, 1923); Emak-Bakia (16 menit, 1926); L'Étoile de Mer (15 menit, 1928); dan Les Mystéres du Château du Dé (20 menit, 1929).

Masa akhir kehidupannya sunting

Man Ray memutuskan untuk Amerika Serikat. Ia tinggal di Los Angeles, California untuk beberapa tahun namun ia tetap menganggap Montparnasse sebagai rumahnya. Pada akhirnya ia kembali ke sana, di mana ia meninggal dan dimakamkan. Pada batu nisannya di Cimetière du Montparnasse, Paris, tertulis: Unconcerned, but not indifferent (Tidak peduli, tetapi tidak apatis).

Referensi sunting

  • Sarane Alexandrian; Man Ray; J. P. O'Hara; ISBN 0-87955-603-X (1973)
  • Neil Baldwin; Man Ray: American Artist; Da Capo Press; ISBN 0-306-81014-X (1988, 2000)
  • A. D. Coleman; "Willful Provocateur"; ARTnews, May 1999.
  • Milly Heyd; "Man Ray/Emmanuel Radnitsky: Who is Behind the Enigma of Isidore Ducasse?"; in Complex Identities: Jewish Consciousness and Modern Art; ed. Matthew Baigell and Milly Heyd; Rutgers University Press; ISBN 0-8135-2869-0 (2001).
  • Francis Naumann; Conversion to Modernism: The Early Work of Man Ray; Rutgers University Press; ISBN 0-8135-3148-9 (2003).

Man Ray dalam kebudayaan populer sunting

Pranala luar sunting