Makam raja-raja Tallo

Kompleks Makam raja-raja Tallo aberada di Kelurahan Tallo, Kecamatan Tallo, Kota Makassar dan terletak dengan ketinggian 8 meter di atas permukaan laut. Makam raja-raja Tallo ini dulunya adalah bukit kecil di tepi laut dan sungai, yang sekarang menjadi permukiman penduduk. Di dalam kompleks makam tersebut, terdapat 81 buah makam dalam keadaan utuh maupun yang sudah rusak. Kompleks makam tersebut adalah kumpulan keluarga bangsawan dan raja Kerajaan Tallo. Adapun raja-raja petinggi dan Kerajaan Tallo yang dimakam adalah raja Tallo ke-7 (1598-1641), raja Tallo ke-9, raja Tallo ke-12 (1770-1778), raja Tallo ke-13, dan raja Tallo ke-15 yang pernah menjadi raja Gowa ke-30 (1811-1825). Secara historis raja yang pertama kali memeluk agama Islam di kerajaan Gowa-Tallo adalah I Malingkaan Daeng Manyonri Karaeng Katangka pada tanggal 22 September 1605 bertepatan pada malam jumat, 9 jumadil awal 1014, dengan gelar Sultan Abdullah Awwalul Islam. Setelah itu disusul oleh raja Gowa ke-14, I Mangerangi Daeng Manrabia, dengan gelar Sultan Alauddin. Dua tahun kemudian seluruh rakyat Gowa hampir memeluk agam Islam yang ditandai dengan upacara salat jumat bersama yang dipertama kali dilaksanakan di Mesjid Tallo pada tanggal 9 November 1607. Dalam waktu yang bersamaan di Bandar Makassar, pedagang-pedagang Melayu dan orang-orang Makassar sudah memeluk agama Islam di Benteng Somba Opu dengan melaksanakan salat jumat di Masjid Mangalekana.[1]

Referensi

sunting
  1. ^ Duli, A., dkk. (2013). Monumen Islam di Sulawesi Selatan (PDF). Makassar: Balai Pelestarian Cagar Budaya Makassar. hlm. 205. ISBN 978-602-8405-50-8.