Makam Nagauleng adalah kompleks pemakaman yang terletak di Desa Naga Uleng, Kabupaten Bone. Situs tersebut berada sekitar 1500 meter pada arah utara sungai Cenrana/ Di sekitar pemakaman terdapat sawah, masjid dan perkampungan penduduk setempat. Kompleks pemakaman ini kurang terawat karena tumbuh rumput liar. Situs yang dimaksud adalah pemakaman dari raja ke15 dari Kerajaan Bone yang bernama La Patau Matanna Tikka WalinonoE dengan gelar Sultan Alimuddin Idris Matinroe ri Naga Uleng. Ia dimakamkan bersama para istri, anak, kerabat dan pegawai kerajaan. Situs ini terdapat lima makam istrinya, yaitu Lamariama (isteri pertama), Datu Mampu (isteri kedua), We Ummung Datu Larompong (isteri ketiga), Dala Ujung Pasilo (isteri keempat), dan Sundari Datu Soppeng (isteri kelima).

Perawatan sunting

Sehubungan dengan situs tersebut tidak terawat dengan baik maka mengalami kerusakan yang berat, sehingga nisan makam pada umumnya sudah tidak tampak. Sebagian besar nisan makam sudah dipugar dengan menggunakan semen, yang masih banyak asli adalah nisannya saja. Makam yang terletak di Kampung Kalokkoe pada umumnya sudah rusak kecuali satu makam di dalam satu pondok yang tidak tampak lagi nisannya, tetapi masih ada dua buah nisan dari tipe Aceh.

Lokasi sunting

Letak makam tersebut berjejer dari timur ke barat di tengah situs terdapat makam Raja Bone ke- 16 berdampingan makam isteri pertama, kedua dan ketiga. Makam tersebut hanya berupa susunan batu kapur dengan menggunakan nisan menhir.Selanjutnya, pada sisi barat berjarak sekitar lima meter terdapat makam isteri keempat, yakni Dala Ujung Pasilo, bentuk makam adalah nisan tipe peti batu menggunakan nisan tipe pipih berbentuk cembung dibuat dari kayu jati dengan motif hias suluran daun dan bunga. Letak selanjutnya, yaitu pada arah timur yang terletak di Kampung Kalokkoe sekitar 200 meter dari situs sebelumnya, situs yang dimaksud adalah makam Mappola Bombang dengan ketinggian 76 meter di atas permukaan laut, yaitu makam dari ibu La Patau Matanna Tikka Raja Bone ke- 16

Nisan sunting

Ukuran dan jenis nisan makam tersebut berbeda-beda ada yang ukuran tingginya 120 cm, lebar badan 30 cm dan tebal 11 cm, sedangkan jenis nisannya ada yang bertipe nisan peti batu juga nisan tipe pipih berbentuk pedang dengan ragam hias motif suluran daun dan garis pepelipit vartikal dan tipe nisan patung manusia.[1]

Referensi sunting

  1. ^ Duli, A., dkk. (2013). Monumen Islam di Sulawesi Selatan (PDF). Makassar: Balai Pelestarian Cagar Budaya Makassar. hlm. 149–151. ISBN 978-602-8405-50-8.