Luka (bahasa Inggris: wound) adalah cedera yang muncul dengan cepat dan melibatkan kerusakan kulit (luka terbuka) atau memar (luka tertutup) akibat trauma fisik. Dalam patologi, luka adalah cedera akut yang merusak epidermis kulit.

Luka
Luka pada badan seorang pria
Informasi umum
SpesialisasiKedokteran gawat darurat

Berdasarkan Bahasa Indonesia, luka memiliki beberapa penyebutan sesuai letak luka itu berada. Contohnya luka yang terletak pada kepala di sekitar tumbuhnya rambut disebut 'pitak'. Sedangkan luka yang terletak di dahi disebut 'codet'. Ada juga luka yang terletak di pinggir atau di sekitar bibir (batas vermilion) disebut karepu dan degos yaitu luka yang terletak di bagian bawah bibir atau dagu.

Klasifikasi sunting

Menurut tingkat kontaminasinya, luka dapat diklasifikasikan sebagai:

  • Luka bersih – luka yang terjadi dalam kondisi steril tanpa cemaran organisme; kulit kemungkinan akan sembuh tanpa komplikasi.
  • Luka terkontaminasi – biasanya akibat cedera yang tidak disengaja; terdapat organisme patogenik dan benda asing pada luka.
  • Luka terinfeksi – pada luka terdapat organisme patogenik yang berkembang biak dan terdapat tanda-tanda klinis infeksi (tampak kuning, nyeri, kemerahan, dan nanah yang mengalir).
  • Luka terkolonisasi – luka pada situasi kronis, mengandung organisme patogenik, sulit disembuhkan (misalnya ulser akibat tekanan).

Terbuka sunting

Luka terbuka dapat diklasifikasikan menurut objek yang menyebabkan luka:

  • Sayatan atau luka insisi – disebabkan oleh benda tajam yang bersih seperti pisau, silet, atau pecahan kaca.
  • Laserasi – luka seperti robekan tidak teratur yang disebabkan oleh trauma benda tumpul. Laserasi dan sayatan mungkin tampak linier (reguler) atau stelata (tidak teratur). Istilah laserasi biasanya disalahgunakan untuk merujuk pada sayatan.
  • Abrasi (goresan) – luka superfisial saat lapisan kulit paling atas (epidermis) terkelupas. Abrasi sering kali disebabkan saat seseorang jatuh meluncur ke permukaan yang kasar seperti aspal, kulit pohon, atau beton.
  • Avulsi – cedera saat struktur tubuh terlepas secara paksa dari titik normal penyisipannya. Luka ini merupakan salah satu bentuk dari amputasi ketika ekstremitas ditarik alih-alih dipotong. Ketika digunakan untuk merujuk pada avulsi kulit, istilah 'degloving' juga terkadang digunakan sebagai sinonim.
  • Luka tusuk – disebabkan oleh benda yang menusuk kulit, seperti serpihan, paku, atau jarum.
  • Luka penetrasi – disebabkan oleh benda seperti pisau yang masuk dan kemudian keluar dari kulit.
  • Luka tembak – disebabkan oleh peluru atau proyektil serupa yang masuk atau menembus tubuh. Mungkin ada dua luka, satu di tempat masuk dan satu di tempat keluar.
  • Luka kritis – termasuk luka bakar besar yang telah terbelah. Luka semacam ini dapat menyebabkan perubahan hidroelektrolitik dan metabolisme yang serius, termasuk kehilangan cairan, ketidakseimbangan elektrolit, dan peningkatan katabolisme.

Tertutup sunting

Luka tertutup memiliki kategori yang lebih sedikit, tetapi sama berbahayanya dengan luka terbuka:

  • Hematoma (atau tumor darah) – disebabkan oleh kerusakan pembuluh darah yang menyebabkan darah terkumpul di bawah kulit.
    • Hematoma yang berasal dari abnormalitas pembuluh darah interna adalah petekia, purpura, dan ekimosis. Perbedaan klasifikasi ini didasarkan pada ukuran.
    • Hematoma yang berasal dari sumber trauma eksternal adalah kontusi, juga biasa disebut memar.
  • Cedera remuk – disebabkan oleh kekuatan yang besar atau ekstrim yang diterapkan dalam jangka waktu yang lama.

Pranala luar sunting

Klasifikasi