Likia atau Lykia (bahasa Likia: Trm̃mis; bahasa Yunani: Λυκία) adalah daerah di Anatolia di tempat yang kini menjadi Provinsi Antalya dan Muğla di pesisir selatan Turki. Daerah ini pernah menjadi federasi kota-kota kuno dan kemudian menjadi provinsi di Kekaisaran Romawi. Liga Lykia yang didirikan pada tahun 168 SM merupakan federasi awal dengan prinsip-prinsip demokrasi, yang di kemudian hari ikut mempengaruhi Konstitusi Amerika Serikat.[1] Rasul Paulus dan rombongannya sempat mendarat di Mira (Inggris: Myra), salah satu kota pelabuhan di daerah Likia, setelah kapal yang semula hendak membawanya ke Roma dari Sidon tertimpa angin sakal, sehingga harus menyusuri pulau Siprus dan mengarungi laut di depan Kilikia dan Pamfilia sebelum akhirnya mencapai Likia.[2] Di Mira, perwira Romawi yang mengawalnya memindahkan mereka ke kapal lain yang berasal dari Aleksandria, yang hendak menuju ke Italia.[3]

Likia/Lykia
Lycia (Λυκία)
Daerah di Anatolia kuno
Makam Lykia yang digali dari batu karang di Dalyan
LokasiAnatolia selatan
Negara adasek. abad ke-15 sampai 14 SM (sebagai Lukka)
1250–546 SM
BahasaBahasa Likia
Ibu kota historisXanthos
Provinsi RomawiLycia
Letak Likia di Anatolia
Makam raja-raja Likia pada batu karang di Dalyan.

Bahasa kuno sunting

 
Tulisan pada "Xanthian Obelisk" di Xanthos

Penduduk asli Likia menggunakan "Bahasa Likia", salah satu anggota Cabang bahasa Luwian dari rumpun bahasa Anatolia, suatu subfamili dari keluarga bahasa Indo-Eropa. Bahasa Likia hanya dapat dilacak antara sekitar tahun 500 SM dan tidak lebih dari tahun 300 SM, dengan satu set abjad unik yang diturunkan dari bahasa Yunani dari Rhodes. Namun, bahasa Luwian berasal dari Anatolia selama millennium ke-2 SM. Negeri itu pada periods tersebut dikenal dengan nama Lukka, dan di bawah kekuasaan Hitit. Kesenjangan yang ada tentunya adalah berkaitan penggunaan bahasa tulis.

 
Api yang tidak pernah padam di gunung Chimera, yang memberi dasar mitologi Chimera.

Sekitar tahun 535 SM, sebelum munculnya bahasa Likia, Kekaisaran Akhemeniyah menjajah Likia. Meskipun memberi perlawanan sehingga yang berakibat terbantainya sebagian besar penduduk kota Xanthos, Likia akhirnya menjadi bagian kekaisaran Persia. Koin pertama dengan abjad Likia muncul tidak lama sebelum tahun 500 SM.[4]

 
Pekuburan Likia di Simena, Üçağız (Turki).

Likia juga sudah berabad-abad menampung sejumlah kecil komunitas Yunani Dorian sebagaimana wilayah Doris yang bersebelahan. Penduduk pulau Rodos juga orang Dorian. Setelah orang Persia dikalahkan oleh orang Yunani, Likia lebih terbuka terhadap pemukiman orang Yunani. Inskripsi-inskripsi Likia berkurang, sedangkan yang dalam bahasa Yunani berlipat ganda. Asimilasi penuh ke dalam budaya Yunani terjadi pada abad ke-4 SM, setelah Likia jatuh di bawah Aleksander Agung dan orang Makedonia.[5] Tidak ada kesepakatan kapan tulisan Likia berakhir, tetapi jelas sebelum tahun 300 SM.

Lihat pula sunting

Referensi sunting

  1. ^ Bernstein, Richard (September 19, 2005). "A Congress, Buried in Turkey's Sand". The New York Time. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2010-10-13. Diakses tanggal 2011-10-18. 
  2. ^ Kisah Para Rasul 27:4–5
  3. ^ Kisah Para Rasul 27:6
  4. ^ Keen 1998, hlm. 11.
  5. ^ Keen 1998, hlm. 49.

Pranala luar sunting