Life's Shop Window

Life's Shop Window adalah sebuah film drama bisu tahun 1914 asal Amerika Serikat yang disutradarai oleh J. Gordon Edwards dan dibintangi oleh Claire Whitney dan Stuart Holmes. Film ini adalah adaptasi dari novel tahun 1907 berjudul sama karya Annie Sophie Cory. Film ini menampilkan cerita dari yatim piatu asal Inggris, Lydia Wilton (Whitney), dan suaminya, Bernard Chetwin (Holmes). Meskipun Wilton telah menikah secara sah, pernikahan tersebut dilakukan secara diam-diam, sehingga ia dituduh memiliki anak di luar nikah. Dipaksa untuk meninggalkan Inggris, ia lalu bertemu kembali dengan suaminya di Arizona. Di sana, ia tergoda untuk berselingkuh dengan kenalan lamanya, Eustace Pelham, sebelum kemudian ia menyadari kesalahannya dan kembali ke keluarganya.

Life's Shop Window
Bayi Lydia Wilton diperlihatkan di kebun Anderson
Sutradara
SkenarioMary Asquith
Berdasarkan
Life's Shop Window
oleh Victoria Cross
Pemeran
SinematograferHarry Fischbeck
Perusahaan
produksi
DistributorBox Office Attractions Company
Tanggal rilis
  • 19 November 1914 (1914-11-19)
Durasi86 menit
NegaraAmerika Serikat

Life's Shop Window adalah film pertama yang diproduksi oleh William Fox dan Box Office Attractions Company miliknya, pendahulu utama dari Fox Film. Sejumlah pengulas setuju dengan penghilangan sejumlah bagian dari alur novel di film ini, meskipun opini mengenai kualitas film ini cukup beragam. Film ini sangat populer setelah dirilis di New York, dan kesuksesan tersebut pun dipakai untuk mengiklankan film ini di kota-kota lain. Seperti sejumlah karya awal Fox yang lain, film ini kemungkinan hilang akibat kebakaran gudang Fox pada tahun 1937.

Bernard Chetwin menumpang tinggal di kebun milik John Anderson di Inggris. Ia tidak tertarik dengan putri kesayangan Anderson, Bella, tetapi ia tertarik dengan pelayan Anderson yang yatim piatu, Lydia Wilton. Wilton kemudian bercerita kepada Chetwin mengenai mimpinya untuk hidup bahagia, dan mereka pun jatuh cinta. Wilton juga bertemu dengan Eustace Pelham, yang mengenalkannya dengan filosofi "jendela toko kehidupan", yakni bahwa banyak orang mengambil keputusan hidup hanya dengan pertimbangan yang dangkal. Chetwin kemudian menikahi Wilton secara diam-diam.

Berniat untuk mendirikan kebun guna menafkahi keluarga barunya, Chetwin pindah dari Inggris ke Arizona. Khawatir dengan bahaya di Arizona, ia pindah tanpa ditemani istrinya, dan baru akan mengajak istrinya di masa mendatang. Ketika Wilton melahirkan anak dari Chetwin, istri Anderson menolak untuk mengakui bukti pernikahan mereka, dan mengusirnya dari kebun karena dianggap memiliki anak di luar nikah. Wilton pun membawa bayinya ke Arizona dan bertemu kembali dengan Chetwin di peternakannya.

Mengelola peternakan sangat menyita waktu Chetwin, sehingga membuat Wilton kemudian merasa diabaikan dan tidak dicintai. Suatu hari, seorang penjelajah terluka di dekat peternakan. Wilton mengenali penjelajah tersebut sebagai Pelham. Pelham lalu merayu Wilton, karena Pelham melihat bahwa Wilton kesepian. Meskipun Wilton menyatakan bahwa ia tidak mencintai Pelham, Pelham berhasil meyakinkan Wilton untuk meninggalkan keluarganya dan lari dengannya. Ketika bersiap-siap untuk berangkat, Wilton dikonfrontasi oleh Starlight, seorang wanita Indian yang bekerja sebagai pelayan di peternakan tersebut. Starlight mengingatkan Wilton mengenai kebutuhan dari anaknya. Wilton akhirnya menolak ajakan Pelham dan kembali ke keluarganya. Kemudian, Chetwin memaafkan Wilton dan mencurahkan lebih banyak waktu untuknya. Pelham mungkin dibunuh oleh Starlight, meskipun nasib pastinya tidak jelas.[1][2]

Pemeran

sunting
Herald
Bagian luar dari sejenis brosur, mengiklankan film ini
Bagian dalam, mendeskripsikan kesuksesan film ini di New York

Produksi

sunting

Annie Sophie Cory, yang menulis dengan nama Victoria Cross, adalah seorang novelis Wanita Baru asal Inggris yang populer tetapi kontroversial.[5][6] Zina dan seksualitas perempuan menjadi tema yang umum dalam karya-karyanya,[5][7] yang kerap menukar peran gender yang diharapkan pada saat itu, sehingga memungkinkan keinginan perempuan untuk memotivasi alur cerita.[7] Elizabeth Bisland mendeskripsikan Lydia, karakter utama dari novel tahun 1907 karya Cory yang berjudul Life's Shop Window, sebagai seorang "pahlawan wanita yang sangat modernis", dan membandingkannya dengan Hester Prynne yang lebih sukses secara sosial.[8] Seperti sejumlah novel karya Cross yang lain, karya tersebut mengundang kontroversi, dan dicekal selama beberapa waktu oleh Circulating Libraries Association di Britania Raya.[7] Life's Shop Window telah menjadi dasar dari sebuah sandiwara yang sukses,[9] yang didasarkan pada versi tersaring dari alur novel tersebut.[10]

Pada tahun 1914, William Fox mengelola distributor film Box Office Attraction Film Company. Box Office membeli film dari studio-studio seperti Balboa Amusement Producing Company, menampilkannya di bioskop-bioskop milik Fox di New York, dan menyewakan cetakannya ke para penyelenggara pameran di seantero Amerika Serikat.[11] Life's Shop Window kemungkinan awalnya dipertimbangkan untuk diproduksi dengan cara tersebut.[12] Namun, Fox kemudian memutuskan bahwa ia tidak ingin terus menerus bergantung pada pihak lain untuk membuat produk yang dibutuhkan oleh perusahaannya, sehingga sebagai gantinya, ia bersiap untuk memproduksi filmnya sendiri melalui Box Office Attraction Film Company. Ia pun membeli studio film Éclair di Fort Lee, New Jersey dan properti di Pulau Staten,[13][14] menghimpun para aktor dan kru, serta memulai produksi dengan mengadaptasi karya yang telah ada, sebagaimana yang umum dilakukan pada saat itu.[15]

Hak untuk mengadaptasi film ini lalu dibeli dengan harga $100.[a][15] Seperti adaptasi teaternya, Mary Asquith menghilangkan banyak unsur seksual kontroversial dari buku di film ini.[15] Penyensoran tersebut ditujukan untuk membuat studio Fox yang baru lahir tampak lebih terhormat di industrinya.[14] Fox memilih J. Gordon Edwards untuk menyutradarai film ini,[15] sehingga menjadi debut Edwards sebagai sutradara. Peran Edwards di film sebelumnya, St. Elmo, masih diperdebatkan, dengan sejumlah sumber tidak bersepakat mengenai apakah Edwards atau Bertram Bracken yang menyutradarai film tersebut.[16][17]

Pembuatan film Life's Shop Window dilakukan di sebuah kebun yang terletak di dalam properti di Pulau Staten, dan mungkin juga di studio Fort Lee.[18][19] Anggaran untuk film fitur sepanjang lima rol ini tidak terlalu besar,[20] dengan biaya produksi dilaporkan hanya sebesar $4.500[b][19] atau $6.000;[c][15][13] Fox lalu melebih-lebihkan biaya produksi film ini hingga lebih dari tiga puluh kali lipat dalam periklanan berikutnya.[21] Pada saat itu, film-film berdurasi serupa umumnya membutuhkan biaya produksi sebesar $20.000 hingga $30.000.[d][23] Sejarawan film Terry Ramsaye melaporkan bahwa Fox awalnya tidak senang dengan film ini dan menyatakan: "Mari kita bakar benda sialan itu", sebelum kemudian diyakinkan untuk mengizinkan film ini dirilis.[19] Life's Shop Window tayang perdana di Academy of Music, New York pada tanggal 20 Oktober 1914,[2][24] tetapi film ini baru dirilis secara resmi pada tanggal 19 November 1914.[20]

Sambutan dan warisan

sunting
 
Michelena dan Whitney dalam sebuah cuplikan

Ulasan mengenai film ini cenderung beragam. Kritikus film Moving Picture World W. Stephen Bush menyebut film ini "kelas satu" meskipun ada masalah dengan alur, sinematografi, dan musik pengiring yang "sangat buruk" di Academy of Music. Ia juga menyinggung penyensoran alur novel di film ini, dengan menyatakan bahwa "bahkan para moralis yang paling keras pun tidak dapat menemukan hal yang tidak menyenangkan" di film ini.[2] Tanggapan Fox lalu diterbitkan sepekan kemudian. Fox memuji ulasan Bush dan berkomitmen untuk menghindari "percabulan atau drama seks".[25] Peter Milne dari Motion Picture News juga memuji keputusan untuk membuat adaptasi "bersih" dari novel tersebut, serta realisme dari film ini.[26] Namun, Variety memberikan ulasan negatif untuk film ini dengan mengkritik penyuntingannya, penyutradaraannya, dan kemampuan akting Whitney, serta menyatakan bahwa film ini dapat meraup laba hanya karena judul buku yang diadaptasi.[27]

Meskipun mendapat sejumlah ulasan kritis, film ini tetap populer, terutama di kalangan wanita, dan sukses secara finansial. Antrian sepanjang lebih dari satu blok pun terjadi pada pekan pertama penayangan film ini di Audubon Theatre, New York.[15][28] Pasca pendirian Fox Film Corporation,[29] distribusi film ini dilanjutkan di bawah nama dari perusahaan baru tersebut.[30] Kesuksesan penayangan awal film ini di New York kemudian ditampilkan di iklan dari film ini,[4][31] begitu pula klaim Fox yang terlalu berlebihan mengenai biaya produksi dari film ini.[21]

Kebakaran gudang Fox pada tahun 1937 menghancurkan sebagian besar film bisu karya Fox,[32] yang mungkin termasuk Life's Shop Window.[33] Perpustakaan Kongres juga belum dapat menemukan salinan dari film ini.[34]

Catatan

sunting
  1. ^ setara dengan $2.922 pada tahun 2022
  2. ^ setara dengan $131.472 pada tahun 2022
  3. ^ setara dengan $175.296 pada tahun 2022
  4. ^ setara dengan $500.266 hingga 750.399 pada tahun 2022[22]

Referensi

sunting
  1. ^ "Life's Shop Window". Catalogue of Feature Films. American Film Institute. Diakses tanggal 2015-01-09. 
  2. ^ a b c Bush, W. Stephen (1914-11-14). "Life's Shop Window". The Moving Picture World. 22 (7): 944. 
  3. ^ "Questions and Answers". Photoplay. 10 (3): 149–152, 165, 167–170. 1916. 
  4. ^ a b "William Fox Presents Life's Shop Window" (herald). Box Office Attractions Company. c. 1914. 
  5. ^ a b Forward 1999, hlm. 159.
  6. ^ Nelson 2000, hlm. 3–4, 70.
  7. ^ a b c Wilson 2013, hlm. 63.
  8. ^ Bisland, Elizabeth (1908). "The Morals of the Modern Heroine". The North American Review. 188 (633): 226–236. 
  9. ^ "Box Office Engages Array of Broadway Stars". Motion Picture News. 10 (20): 24. 1914-11-21. 
  10. ^ "'Life's Shop Window' Mild". Variety. 28 (1): 11. 1912-10-06. 
  11. ^ Slide 2001, hlm. 26–27.
  12. ^ Jura & Bardin 2007, hlm. 70.
  13. ^ a b Golden 1996, hlm. 30.
  14. ^ a b Shepherd 2013, hlm. 197.
  15. ^ a b c d e f Solomon 2011, hlm. 14.
  16. ^ "St. Elmo [motion picture]". American Silent Feature Film Database. Library of Congress. Diakses tanggal 2015-01-09. 
  17. ^ "St. Elmo". Catalogue of Feature Films. American Film Institute. Diakses tanggal 2015-03-17. 
  18. ^ Koszarski 2005, hlm. 198.
  19. ^ a b c Ramsaye 1964, hlm. 701.
  20. ^ a b Solomon 2011, hlm. 227.
  21. ^ a b "'Life's Shop Window' To-day". The Cincinnati Enquirer. 71 (342). 1914-12-08. hlm. 8 – via Newspapers.com.   
  22. ^ 1634–1699: McCusker, J. J. (1997). How Much Is That in Real Money? A Historical Price Index for Use as a Deflator of Money Values in the Economy of the United States: Addenda et Corrigenda (PDF). American Antiquarian Society.  1700–1799: McCusker, J. J. (1992). How Much Is That in Real Money? A Historical Price Index for Use as a Deflator of Money Values in the Economy of the United States (PDF). American Antiquarian Society.  1800–present: Federal Reserve Bank of Minneapolis. "Consumer Price Index (estimate) 1800–". Diakses tanggal 28 Mei 2023. 
  23. ^ Finler 2003, hlm. 41.
  24. ^ "More Stars". Variety. 36 (6): 22. 1914-10-10. 
  25. ^ "Fox Agrees with Bush". The Moving Picture World. 22 (8): 1097. 1914-11-21. 
  26. ^ Milne, Peter (1914-11-21). "Life's Shop Window". Motion Picture News. 10 (20): 40. 
  27. ^ "Life's Shop Window". Variety. 36 (11): 25. 1914-11-14. 
  28. ^ "Notes of the Trade". The Moving Picture World. 22 (8): 1098. 1914-11-21. 
  29. ^ Solomon 2011, hlm. 19.
  30. ^ "Fox Film Company Formed in Milwaukee". Motion Picture News. 10 (21): 33. 1914-11-28. 
  31. ^ "At the Galax Today". Asheville Gazette-News. 20 (149). Asheville, NC. 1915-09-05. hlm. 10 – via Newspapers.com.   
  32. ^ Slide 2000, hlm. 13.
  33. ^ Tarbox 1983, hlm. 188, 208.
  34. ^ "Life's Shop Window / Claire Whitney [motion picture]". American Silent Feature Film Database. Library of Congress. Diakses tanggal 2015-01-09. 

Daftar pustaka

sunting

Pranala luar

sunting