Layar jung
Layar jung, juga dikenal sebagai layar lug China, layar lug seimbang China, atau layar sampan, adalah tipe layar yang memiliki reng (tulang bambu) yang membentang selebar layarnya dan memanjangkan layarnya melebihi tiang.[1][2]
Meskipun relatif tidak umum digunakan pada perahu layar produksi modern, potensi keuntungan sistem layar (rig) ini adalah dari penggunaan mudah dan biaya lebih rendah untuk kapal penjelajah air biru sebagaimana yang telah dieksplorasi oleh individu-individu seperti pembalap trans-Atlantik Herbert "Blondie" Hasler dan penulis Annie Hill.
Asal usul nama sistem layar jung tidak dicatat secara langsung, tetapi ini secara populer dikaitkan dengan nama dari kapal jung China, dimana sistem layar itu digunakan saat pertama kali ditemui oleh orang Eropa.[3]
Sejarah
suntingAsal usul sistem layar jung tidak dicatat secara langsung. Orang Cina mengadopsi desain layar dari budaya lain, meskipun orang Cina membuat perbaikan sendiri dari waktu ke waktu. Paul Johnstone dan George Hourani, mengaitkan penemuan jenis layar ini oleh orang Austronesia dari Indonesia. Mereka awalnya terbuat dari tikar anyaman yang diperkuat dengan bambu, semenjak setidaknya beberapa ratus tahun sebelum masehi. Mereka kemungkinan diadopsi oleh Cina setelah China melakukan kontak dengan kapal dagang Austronesia (perahu K'un-lun) saat masa dinasti Han (206 SM sampai 220 M),[4] meskipun begitu kapal orang China saat era ini adalah kapal sungai (riverine boat), mereka tidak membuat kapal lintas samudra sampai abad ke-10 oleh Dinasti Song.[5][6] Sebuah penelitian oleh UNESCO berpendapat bahwa orang China menggunakan layar persegi selama dinasti Han, barulah pada abad ke-12 Cina mengadopsi layar jung.[5]
Sinolog Joseph Needham berpendapat bahwa layar lug seimbang Cina berkembang dari layar miring. Richard LeBaron Bowen berpendapat bahwa layar lug Cina berkembang dari layar persegi tinggi dari zaman kuno.[7] Tinggalan ikonografi menunjukkan bahwa kapal Cina sebelum abad ke-12 menggunakan layar persegi. Sebuah ukiran kapal dari prasasti batu Buddha menampilkan kapal dengan layar persegi dari dinasti Liu Sung atau dinasti Liang (abad ke-5 atau 6). Kuil gua Tunhuang no. 45 (dari abad ke-8 atau 9) menampilkan perahu layar besar dan sampan-sampan dengan layar persegi yang mengembang. Sebuah kapal lebar dengan layar tunggal tergambar di cermin Xi'an (setelah abad ke-9 atau 12).[7]
Needham berpendapat sebuah kapal yang ada pada relief Borobudur mungkin adalah yang pertama menggambarkan layar jung. Kapal itu berbeda dengan relief kapal-kapal lainnya dan kemungkinan bisa menjadi penggambaran tertua dari kapal pengarung laut Cina.[7] Ini dibantah oleh D.A. Inglis, yang menyimpulkan bahwa kapal yang digambarkan itu lebih mirip kapal-kapal Samudra Hindia yang beroperasi dari Arab dan Asia Selatan setelah melakukan investigasi langsung (di tempat) relief itu. Kapal itu memiliki palang dek yang menonjol, tiang tunggal (bukan bipod atau tripod), dan layar persegi yang memiliki pebahu dan pekaki.[8]
Penggambaran tertua yang menampilkan layar jung bertulang berasal dari kuil Bayon di Angkor Thom, Kamboja.[7] Penggambaran ini mungkin menampilkan kapal Cina, tetapi hal ini disanggah oleh Nick Burningham, yang menunjuk bahwa kapal itu memiliki lunas dan kapal Cina umumnya tidak memiliki linggi buritan (perpanjangan lunas di bagian belakang kapal). Kemudinya berdaun tipis,[9] berbeda dari kemudi Cina yang berdaun panjang.[7] Kemungkinan lain, sebenarnya relief itu menggambarkan kemudi samping yang dipasang di palang-palang galeri belakang. Dari ciri-cirinya dan lokasinya, kemungkinan kapal ini adalah kapal Asia Tenggara.[9]
Penggunaan di kapal lain
suntingAda beberapa kapal Asia Tenggara yang menggunakan sistem layar jung dengan lambung lokal, diantaranya:
- Casco - sebuah tongkang lambung datar awalnya digunakan oleh orang Tagalog di sungai Pasig dan di teluk Manila.
- Tongkang atau "Tong'kang".[10] Sebuah perahu ringan yang biasa digunakan pada awal abad ke-19 untuk mengangkut barang di sepanjang sungai.
- Twakow, sejenis kapal dengan satu tiang dan layar jung. Mereka adalah pemandangan umum di sungai Singapura pada pertengahan abad ke-19.[11]
- Jong, pendahulu chuan (jung China). Lambungnya meruncing ke depan dan belakang tidak seperti jung China (yang kebanyakan berlambung datar dan berbentuk U), beberapa dilengkapi dengan tiang cucur dan layar cucur.
Di antara kapal-kapal yang digunakan di pesisir China:
- Lorcha, kapal layar Cina yang ringan. Kapal ini menggabungkan lambung gaya Barat dari pengaruh Portugis, dengan tiang dan layar bergaya Cina.[12] Lorcha dapat ditemukan di teluk Siam dan di perairan Filipina. Bangkai kapal Vũng Tàu terdiri dari sisa-sisa lorcha abad ke-17 dari laut China Selatan di lepas pantai kepulauan Con Dao, sekitar 160 km dari Vũng Tàu, Vietnam.
Lihat pula
sunting- Layar lug
- Layar tanja, atau lug seimbang, sejenis layar yang juga diciptakan oleh orang Melayu
- Layar lateen
Referensi
sunting- ^ Hasler & MacLeod, Practical Junk Rig, Tiller Publishing. [VM531.H37]
- ^ van Loan, Derek; Haggerty, Dan (2006), The Chinese Sailing Rig, Paradise Cay Publications, ISBN 9780939837700.
- ^ Why Junk?, Friend.ly Net, diarsipkan dari versi asli tanggal 2006-08-13.
- ^ Johnstone, Paul (1980). The Seacraft of Prehistory. Cambridge: Harvard University Press. hlm. 93–4. ISBN 978-0674795952.
- ^ a b L. Pham, Charlotte Minh-Hà (2012). Asian Shipbuilding Technology. Bangkok: UNESCO Bangkok Asia and Pacific Regional Bureau for Education. hlm. 20–21. ISBN 978-92-9223-413-3.
- ^ Maguin, Pierre-Yves (September 1980). "The Southeast Asian Ship: An Historical Approach". Journal of Southeast Asian Studies. 11 (2): 266–276. doi:10.1017/S002246340000446X. JSTOR 20070359.
- ^ a b c d e Needham, Joseph (1971). Science and Civilisation in China: Volume 4, Physics and Physical Technology, Part III: Civil Engineering and Nautics. Cambridge: Cambridge University Press.
- ^ Inglis, Douglas Andrew (2014). The Borobudur Vessels in Context (Tesis). Texas A&M University.
- ^ a b Burningham, Nick (2019). "Chapter 6: Shipping of the Indian Ocean World". Dalam Schottenhammer, Angela. Early Global Interconnectivity across the Indian Ocean World, Volume II: Exchange of Ideas, Religions, and Technologies. Cham: Palgrave Macmillan. hlm. 141–201.
- ^ "Tongkang".
- ^ "Association Of Singapore Marine Industries - Anchored in Singapore History : Made in Singapore".
- ^ Shunshin Chin & Joshua A. Fogel, The Taiping Rebellion
Bacaan lanjutan
sunting- Rousmaniere, John (June 1998). The Illustrated Dictionary of Boating Terms: 2000 Essential Terms for Sailors and Powerboaters (Paperback). W. W. Norton & Company. hlm. 174. ISBN 0393339181. ISBN 978-0393339185
Pranala luar
sunting- Junk Rig Association
- Brian Platt's "The Chinese Sail" Diarsipkan 2011-07-16 di Wayback Machine.
- A collection of information concerning Chinese lugsails Diarsipkan 2009-02-01 di Wayback Machine.
- The Voyage of the Dragon King has detailed descriptions of sailing a junk rig, including a diagram and photos of the sheetlets and euphroe.
- Naval architect Dimitri Le Forestier Jonque de Plaisance Modern sailing junks plans Diarsipkan 2019-05-26 di Wayback Machine.
- Naval architect Tom MacNaughton's Coin collection and Silver Gull series designs
- Collection of information an links on today's junk rigged vessels: www.klicktipps.de/sailing-junk-rig.php