Kuala Pembuang (kota)

ibu kota Kabupaten Seruyan, Indonesia

Kuala Pembuang (disingkat: KLP;[3] Banjar: Kuala Pambuang) adalah ibu kota, pusat pemerintahan dan pusat perekonomian dari Kabupaten Seruyan, Provinsi Kalimantan Tengah.[4] Pada awalnya, Kuala Pembuang merupakan kelurahan (dalam pembagian administratif kecamatan Seruyan Hilir) sebelum dimekarkan menjadi dua kelurahan, yaitu Kuala Pembuang I dan Kuala Pembuang II.

Kuala Pembuang
كوالا فمبواڠ
Ibukota kabupaten
Kuala Pembuang selama karnaval yang diadakan untuk memperingati HUT-RI ke-79, 18 Agustus 2024.
Kuala Pembuang selama karnaval yang diadakan untuk memperingati HUT-RI ke-79, 18 Agustus 2024.
Kuala Pembuang di Kalimantan Tengah
Kuala Pembuang
Kuala Pembuang
Lokasi Kuala Pembuang
Kuala Pembuang di Kalimantan
Kuala Pembuang
Kuala Pembuang
Kuala Pembuang (Kalimantan)
Kuala Pembuang di Indonesia
Kuala Pembuang
Kuala Pembuang
Kuala Pembuang (Indonesia)
Koordinat: 3°23′14″S 112°32′36″E / 3.3871°S 112.5434°E / -3.3871; 112.5434
Negara Indonesia
ProvinsiKalimantan Tengah
KabupatenKabupaten Seruyan
KecamatanSeruyan Hilir
Kelurahan2
Peresmian ibukota1905
Luas
 • Total123,10 km2 (4,750 sq mi)
Populasi
 • Total19.805[1]
 • Kepadatan161/km2 (420/sq mi)
Zona waktuUTC+7 (WIB)
Kode area telepon+62-538
Kuala Pembuang pada Agustus 2022.

Kuala Pembuang dikenal memiliki banyak sumber daya dan pemandangan alam yang indah. Sehingga, kota ini memiliki banyak tempat yang dijadikan objek wisata.[5][6] Meskipun begitu, pengembangan kota ini masih terkendala oleh keterbatasan dana.[7]

Sejarah

sunting

Tradisi lokal

sunting

Beberapa tradisi lisan masyarakat setempat menyebut "Datuk Samudin" sebagai orang pertama yang menempati wilayah sekitar Sungai Perlu dan membuka akses menuju Kuala Pembuang serta mendirikan perkampungan di sana. Samudin kemudian mendirikan sebuah kampung di sana. Bagi masyarakat Seruyan Hilir dan sekitarnya, Samudin adalah orang yang terhormat dan mereka menganggapnya sebagai leluhur.[8][9]

Historiografi

sunting

Pembuang merupakan salah satu permukiman tertua di Kabupaten Seruyan. Nama daerah ini sudah ada disebut di dalam Hikayat Banjar yang bagian terakhirnya ditulis pada tahun 1663.[10] Nama Pembuang diberikan oleh Ratu Bagawan dari Kotawaringin, Raja Kotawaringin pertama dan putra Sultan Banjar ke-4, Mustain Billah dari Banjar. Nama ini memiliki arti 'terbuang' atau 'tidak jadi', karena tempat ini pada awalnya akan dijadikan ibu kota Kotawaringin yang akan didirikan olehnya, akan tetapi kemudian dibatalkan.[10]

Pada tahun 1787, sebagai kelanjutan dari perjanjiannya dengan Perusahaan Hindia Timur Belanda (VOC), Sultan Banjar ke-15, Tahmidullah II dari Banjar menyerahkan Pembuang dan wilayah sekitarnya kepada Pemerintah Hindia Belanda. Wilayah ini kemudian dijadikan sebuah onderdistrict dengan nama Distrik Pambuang.[10]

Pada tahun 1905, pemerintahan Distrik Pembuang yang pada awalnya beribu kota di Pembuang Hulu kemudian dipindahkan ke Beratih (sekarang Kuala Pembuang) yang terletak di pesisir. Pemindahan ibu kota ini terjadi dikarenakan posisi Kuala Pembuang yang dianggap strategis terutama bagi kegiatan pemerintahan, perhubungan dan perekonomian pada saat itu.[11]

Pasca-kemerdekaan

sunting
 
Beratih, sekarang Kuala Pembuang (ca 1974).
 
Kuala Pembuang pada masa pemerintahan Yulhaidir.

Setelah Revolusi Nasional, pada tahun 1946, pemerintahan Distrik Pambuang diubah menjadi kecamatan dengan nama Kecamatan Seruyan, dengan pemerintahannya yang tetap berada di Kuala Pembuang.[12] Pada tahun 2002, setelah Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2002 Tentang Pemekaran provinsi Kalimantan Tengah diresmikan, pemerintahan Kecamatan Seruyan diubah menjadi Kabupaten Seruyan. Ibu kotanya terletak di Kuala Pembuang dengan pejabat sementara, Loper Anggus.[13]

Pada tahun 2003, Darwan Ali terpilih sebagai bupati pertama Kabupaten Seruyan. Ia memulai pemerataan pembangunan di seluruh daerah Kabupaten Seruyan, terutama di Kuala Pembuang.[14] Pembangunan ini dilanjutkan oleh bupati-bupati setelahnya, termasuk Sudarsono dan Yulhaidir, yang merenovasi kota ini pada tahun 2022.[15]

Geografi

sunting

Kuala Pembuang terletak di sebelah selatan Sungai Seruyan, dekat dengan muara sungai. Koordinat kota ini berada pada 3.3874° LS dan 112°.5434 BT. Secara administratif, kota ini terletak di Kecamatan Seruyan Hilir.[16] Kota ini terletak di sebelah barat daya Palangka Raya, ibu kota Kalimantan Tengah dengan jarak sekitar ±370 km. Luas wilayah kota ini sekitar 123,1 km² atau sekitar 0,75% dari luas wilayah Kabupaten Seruyan.[17]

Kuala Pembuang, Kalimantan Tengah
Tabel iklim (penjelasan)
JFMAMJJASOND
 
 
265
 
31
24
 
 
245
 
32
25
 
 
283
 
32
25
 
 
279
 
32
25
 
 
211
 
32
25
 
 
183
 
31
25
 
 
141
 
31
25
 
 
108
 
31
25
 
 
122
 
32
25
 
 
202
 
32
25
 
 
266
 
31
25
 
 
299
 
31
25
Suhu rata-rata maks. dan min. dalam °C
Total presipitasi dalam mm
Sumber: Climate-Data.org[18] & BMKG[19]

Kuala Pembuang terletak di tepi Sungai Seruyan dan sangat dekat dengan muara sungai menuju Laut Jawa. Kota ini juga terletak di dataran rendah pesisir selatan Kalimantan Tengah dengan ketinggian antara 1 dan 15 meter di atas permukaan laut. Seperti kota-kota lain di Kalimantan, kota ini mengalami iklim hutan hujan tropis (Af) dengan curah hujan yang tinggi hampir sepanjang tahun, kelembapan yang tinggi secara konstan, dan suhu hangat hingga panas yang terus-menerus.

Pemerintahan

sunting
 
Gerbang kota Kuala Pembuang di Kuala Pembuang I.

Kuala pembuang secara administrasi terbagi menjadi dua kelurahan, yaitu Kuala Pembuang I dan Kuala Pembuang II. Pemerintahan Kuala Pembuang bertumpu pada lurah yang ditunjuk langsung oleh Bupati Kabupaten Seruyan. Pemerintahan di Kuala Pembuang sangat unik karena tidak diatur oleh satu pemerintahan tunggal melainkan setiap lurah mengatur kelurahannya masing-masing. Kuala pembuang, selain menjadi ibukota kabupaten, juga menjadi ibukota dari Kecamatan Seruyan Hilir.[butuh rujukan]

Ekonomi

sunting

Dilihat dari ekonominya, masyarakat Kuala Pembuang banyak yang bekerja sebagai petani. Hal itu dikarenakan lahan di Kuala Pembuang sangat luas sedangkan wilayah kependudukannya yang sangat kecil. Selain sebagai petani, masyarakat Kuala Pembuang juga mengandalkan hasil dari laut dan Sungai Seruyan, membuat kerupuk ikan pipih (makanan khas kabupaten seruyan),[20] dan menjadi pekerja. Pasca Independen Sudarsono, ekonomi Kuala Pembuang mulai beralih ke bidang industri minyak kelapa sawit.[21] Masyarakat Kuala Pembuang kebanyakan mengandalkan Bandar Udara Kapten Mulyono, Jembatan Seruyan dan Pelabuhan Segintung sebagai sarana distribusi.[22][23]

Referensi

sunting
  1. ^ "Visualisasi Data Kependudukan - Kementerian Dalam Negeri 2023" (Visual). www.dukcapil.kemendagri.go.id. Diakses tanggal 12 Oktober 2023.
  2. ^ "Badan Pusat Statistik – Luas Wilayah Kabupaten Seruyan Menurut Kecamatan dan Desa". seruyankab.bps.go.id. 2016. Diakses tanggal 2023-02-24. (002.) Kuala Pembuang 2: 74 km² (005.) Kuala Pembuang 1: 49 km²
  3. ^ Retno, Lia. "Singkatan nama kota".
  4. ^ "Melihat Dan Mengenal Kuala Pembuang Ibu Kota Kabupaten Seruyan Dari Udara". Lintas10.com adalah portal berita yang memberikan informasi secara akurat, berkualitas, dan cepat, kepada masyarakat luas. 2018-04-29. Diakses tanggal 2022-09-10.
  5. ^ prokalteng.co. "Kuala Pembuang Potensial Jadi Penyangga Wisata Seruyan | prokalteng.co". prokalteng2.co (dalam bahasa Indonesian). Diakses tanggal 2022-06-22. Pemeliharaan CS1: Bahasa yang tidak diketahui (link)
  6. ^ "6 Tempat Wisata di Kuala Pembuang Kabupaten Seruyan - Sering Jalan". seringjalan.com. Diakses tanggal 2022-06-22.
  7. ^ "Keterbatasan Anggaran Jadi Kendala Pengembangan Wisata" (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2022-06-22.
  8. ^ Saturi, Sapariah (2019-11-17). "Masalah Pembangunan Pelabuhan Segintung Sudah Terendus Lama". Mongabay.co.id (dalam bahasa American English). Diakses tanggal 2023-02-24. Sungai Perlu dihuni sejak 1916. Samudin, adalah nama leluhur Sungai Perlu dan tokoh sejarah di Kuala Pembuang yang membuka perkampungan itu. Samudin diabadikan jadi nama jalan di kota Kuala Pembuang. "Datuk saya, Samudin membuka Sungai Perlu untuk kebun kelapa dan mencari ikan," kata Hasanudin.
  9. ^ "Bandara dan RSUD di Kuala Pembuang akan Ganti Nama". Warta Ekonomi. Diakses tanggal 2023-02-24. Selain Kapten Mulyono, tokoh lain yang namanya akan digunakan untuk RSUD adalah Datuk Samudin yang merupakan tokoh sejarah dibalik berdirinya Kuala Pembuang yang kini menjadi Ibu Kota Seruyan.
  10. ^ a b c (Melayu) Johannes Jacobus Ras, Hikayat Banjar diterjemahkan oleh Siti Hawa Salleh, Percetakan Dewan Bahasa dan Pustaka, Lot 1037, Mukim Perindustrian PKNS - Ampang/Hulu Kelang - Selangor Darul Ehsan, Malaysia 1990.
  11. ^ Johannes Jacobus Ras (1968). Hikajat Bandjar. A study in Malay historiography. OCLC 38909.
  12. ^ "Sejarah – Kabupaten Seruyan". Diakses tanggal 2023-01-05.
  13. ^ "Profil Kabupaten Seruyan". kemendagri.go.id. Diarsipkan dari asli tanggal 2016-11-12. Diakses tanggal 12 November 2016.
  14. ^ Rahayu, Eka Fajar; Mansyur, Mansyur (2016-03). "OTONOMI DAERAH DAN PEMEKARAN WILAYAH SERUYAN TAHUN 2002". Prabayaksa, Jurnal Pendidikan Sejarah. 4 (1): 25–39. ISSN 2354-7332.
  15. ^ Gunawan (2022-03-01). "Jelang Masa Jabatan Berakhir, Bupati Seruyan Rencanakan Ini". Radar Sampit (dalam bahasa American English). Diakses tanggal 2023-08-19.
  16. ^ Geografi Kuala Pembuang Diarsipkan 2022-07-23 di Wayback Machine., Seruyankab.go.id, diakses pada 22-7-2022
  17. ^ "Seruyan Hilir District in Figures 2024". Statistik Indonesia. September 2024. Diakses tanggal 30 March 2025.
  18. ^ "Kuala Pembuang, Kalimantan Tengah, Indonesia". Climate-Data.org. Diakses tanggal 30 March 2025.
  19. ^ "Buku Prakiraan Musim Hujan 2024/2025 di Indonesia – Curah Hujan Normal Kuala Pembuang Tahun 1991-2020". Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Republik Indonesia. hlm. 137. Diakses tanggal 30 Maret 2025.
  20. ^ Dayak, Media (2021-09-29). "Media Dayak – Perajin Krupuk Khas Kuala Pembuang, salah Satu Sektor Penggerak Ekonomi –". Media Dayak. Diakses tanggal 2022-08-06.
  21. ^ A., Zaenal; Terkini; News, Top; Terpopuler; Nusantara; Nasional; Daerah, Kabar; Internasional; Bisnis. "Sudarsono-Khairil bertekad jadikan Kuala Pembuang pusat ekonomi". ANTARA News. Diakses tanggal 2022-08-06.
  22. ^ Supriadi, Eko (2024-05-30). "Pelabuhan Teluk Segintung Harus Memberikan Efek Domino dalam Peningkatan Perekonomian". Prokalteng. Diakses tanggal 2024-08-02.
  23. ^ "DPRD Apresiasi Bandara Kuala Pembuang Beroperasi". www.borneonews.co.id (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2024-08-02.