Korea dan Perserikatan Bangsa-Bangsa

Republik Rakyat Demokratik Korea (umumnya dikenal sebagai Korea Utara) dan Republik Korea (umumnya dikenal sebagai Korea Selatan) sama-sama masuk ke Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada 1991. Pada 8 Agustus 1991, Dewan Keamanan PBB mengesahkan Resolusi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa 702, merekomendasikan kedua negara tersebut kepada Majelis Umum PBB untuk keanggotaan. Pada 17 September 1991, Majelis Umum menerima kedua negara tersebut di bawah Resolusi 46/1.

Republik Rakyat Demokratik Korea
Keanggotaan Perserikatan Bangsa-Bangsa
KeanggotaanAnggota penuh
Sejak17 September 1991 (1991-09-17)
Kursi DK PBBNon-permanen (tak pernah dipilih)
Permanent RepresentativeJa Song Nam
Republik Korea
Keanggotaan Perserikatan Bangsa-Bangsa
KeanggotaanAnggota penuh
Sejak17 September 1991 (1991-09-17)
Kursi DK PBBNon-permanen (terpilih dua kali)
Permanent RepresentativeJoon Oh

Sejarah sunting

Pada 1948, Korea Selatan resmi diakui oleh Majelis Umum PBB (MUPBB).[a] Sejak itu, Korsel ikut serta dalam MUPBB sebagai pengamat. Pada 1950, Korea Utara menginvasi Korsel dan Perang Korea berkecamuk. Dewan Keamanan PBB mengambil tindakan di Korea.

Meraih pengakuan pada 1971 dari kursi Tiongkok, Korut meraih status pengamat. Korut tak pernah meraih kursi pada DKPBB.[1]

Korsel telah dua kali terpilih pada kursi non-permanen DKPBB, mula-mula dalam pemilihan tahun 1995 untuk 1996–97 dan kembali dalam pemilihan tahun 2012 untuk 2013–2014.

Pada 2001, Han Seung-soo dari Korsel memegang kepresidenan MUPBB. Pada 2006, Ban Ki-moon asal Korsel terpilih menjadi Sekretaris-Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa. Ia terpilih kembali pada 2011.

Sejak 2005, MUPBB mengadopsi sebuah resolusi setiap tahun untuk menentang keadaan hak asasi manusia di Korea Utara.[2]

Lihat pula sunting

Catatan sunting

  1. ^ Pengakuan ditolak oleh Uni Soviet dan negara-negara komunis lainnya pada mulanya.

Referensi sunting

  1. ^ "Countries Never Elected Members of the Security Council". Perserikatan Bangsa-Bangsa. Diakses tanggal 2016-10-04. 
  2. ^ "Resolution on N. Korea's human rights violations presented to U.N.committee". Yonhap. 28 October 2016. Diakses tanggal 21 January 2017. 

Bacaan tambahan sunting

  • Chi Young Pak (2000). Korea and the United Nations. The Hague: Martinus Nijhoff Publishers. ISBN 90-411-1382-7. 

Pranala luar sunting