Komando Sektor III/Biak

Komando Sektor III/Biak atau (Kosek III/Biak) merupakan satuan yang berada di bawah Komando Operasi Udara III. Kosek III Koopsud III bertugas menyelenggarakan dan mengendalikan Operasi pertahanan udara di wilayahnya sesuai pembagian tanggung jawab geografis wilayah Hanudnas untuk mendukung tugas Komando Operasi Udara Nasional.

Komando Sektor III
Dibentuk24 Maret 2004
Negara Indonesia
CabangTentara Nasional Indonesia
Tipe unitPertahanan Udara
Bagian dariKomando Operasi Udara III
JulukanKosek III
MotoLabda Yudha Gegana
Situs webwww.kohanudnas.mil.id
Tokoh
KomandanMarsekal Pertama TNI Sigit Gatot Prasetyo, MMOAS.

Kosek III Koopsud III awalnya bernama Kosekhanudnas IV/Biak dan berada di bawah Kohanudnas. Sejak 28 Januari 2022 Kohanudnas dilikuidasi menjadi Koopsudnas dan Kosekhanudnas IV/Biak divalidasi menjadi Kosek III Koopsud III. Kosek III Koopsud III dipimpin oleh seorang Komandan yang bertanggung jawab kepada Panglima Koopsud III.[1][2]

Kosek III Koopsud III dibentuk sebagai upaya untuk meningkatkan pertahanan udara di wilayah Indonesia Timur, karena di wilayah ini sering terjadi penerbangan gelap “black flight” oleh pesawat –pesawat spil dan militer asing. Selain itu, keberadaan Kosek III Koopsud III untuk mengawal dan mengamankan ALKI III yang sering dilintasi oleh Armada Laut dan Pesawat Terbang. Kosek III Koopsud III bertugas menyelenggarakan dan mengendalikan operasi pertahanan udara di wilayahnya, sesuai pembagian tanggung jawab geografis wilayah pertahanan udara Nasional untuk mendukung tugas Koopsudnas.

Untuk mendukung tugas tersebut, maka Kosek III Koopsud III melaksanakan tugas-tugas sebagai berikut:

  1. Melaksanakan Sishanudnas baik Hanud aktif maupun pasif.
  2. Melaksanakan kegiatan operasional unsur siap maupun cadangan yang ditempatkan di bawah Komando Operasi Udara Nasional.
  3. Memonitor kesiapan kekuatan pertahanan udara lainnya yang mungkin dilibatkan dalam upaya pertahanan udara.
  4. Meningkatkan kemampuan integrasi satuan radar di bawah jajaran Kosek III Koopsud III dengan Posek koopsud IV.
  5. Meningkatkan kemampuan sistem K3I dengan satuan bawah jajaran Kosek III Koopsud III dan satuan atas serta satuan samping.
  6. Meningkatkan kemampuan masing-masing personel Kosek III Koopsud III sesuai dengan profesi tugasnya.
  7. Meningkatkan kesiapan operasional Kosek III Koopsud III dan satuan di bawah jajarannya.
  8. Meningkatkan kesiapsiagaan operasional Kosek III Koopsud III dan satuan di bawah jajarannya.

Fungsi

sunting

Fungsi yang diselenggarakannya adalah:

  • Menyelenggarakan operasi pertahanan udara aktif yang meliputi kegiatan deteksi, Identifikasi penyergapan/intersepsi dan penindakan sasaran di udara dalam rangka pengawasan dan penegakkan kedaulatan NKRI.
  • Menyelenggarakan dan mengkoordinasikan operasi udara aktif.
  • Menyusun dan mengembangkan sistem pertahan udara aktif maupun pasif.
  • Membina, memonitor dan meningkatkan kesiapan operasional segenap unsur utama (TNI AU, TNI AD, TNI AL), cadangan dan pendukung sistem pertahanan udara di wilayah.
  • Mengkoordinasikan pembinaan potensi dirgantara di wilayahnya guna mendukung upaya pertahan Negara di udara.
  • Menyelenggarakan dan mengkoordinasikan kerja sama Hanud terkordinasi dengan Negara tetangga.
  • Mengarahkan dan mengkoordinasikan potensi pertahanan udara non militer di wilayahnya, guna mendukung upaya pertahan udara di wilayahnya.

Sejarah

sunting

Seiring dengan meningkatnya eskalasi ancaman dan kerawanan di wilayah Timur Indonesia, pemerintah berinisiatif mendirikan perisai Negara di tanah Papua melalui keputusan Menhankam/Panglima TNI nomor: Kep/14/P/X/ 1999 tanggal 14 Oktober 1999 tentang Pokok-pokok organisasi dan prosedur Kohanudnas yang kemudian ditindak lanjuti dengan instruksi Kasau nomor: Ins/2/111/04, tanggal 24 Maret 2004 tentang Pembentukan Kosekhanudnas IV sebagai Komando Pelaksana Operasi Pertahanan Udara di wilayah Timur Indonesia yang berada langsung di bawah kendali Kohanudnas. Tanggal 24 Maret inilah yang kemudian ditetapkan sebagai Hari Lahir Kosekhanudnas IV yang diperingati pada setiap tahun.

Pada tanggal 25 Maret 2004, di Aula Mabesau Cilangkap Jakarta, Kepala Staf Angkatan Udara Marsekal TNI Chappy Hakim meresmikan berdirinya organisasi baru yaitu Kosekhanudnas IV yang terletak di Biak Numfor, Papua. Pada peresmian ini Kasau sekaligus melantik Panglima Kosekhanudnas IV yang pertama yaitu Kolonel Pnb Rodi Suprasodjo S.Ip. dan menyerahkan Pataka Kosekhanudnas IV kepada Pangkosekhanudnas IV. Awal pengoperasian Kosekhanudnas IV ditandai dengan pengalihan Komando Satuan Radar 251 Buraen dari Pangkosekhanudnas II kepada Pangkosekhanudnas IV di Buraen, Kupang pada tanggal 10 Mei 2004. Dengan demikian maka, Satuan Radar 251 Buraen (kemudian berubah nama menjadi satuan radar 241) merupakan anak sulung Kosekhanudnas IV dari sembilan satuan radar yang direncanakan akan digelar di wilayah Timur Indonesia. Secara fisik pembangunan gedung Mako Kosekhanudnas IV dimulai pada tanggal 22 Agustus 2001. Dalam waktu kurang lebih dua tahun, akhirnya kantor Mako Kosekhanudnas IV berdiri dengan megahnya sebagai kantor paling modern di Biak Numfor, Papua. Gedung, kantor dan fasilitas pendukungnya ini menempati lahan seluas 20 hektar dan terletak berhadapan langsung dengan gedung DPRD kabupaten Biak Numfor.

Validasi Organisasi

sunting

Pada tanggal 28 Januari 2022 Kohanudnas dilikuidasi dan Kosekhanudnas IV divalidasi menjadi Kosek III Koopsud III. Sesuai keputusan Presiden No. 66 Tahun 2019, Peraturan Panglima TNI No. 24 Tahun 2021 dan Peraturan Kepala Staf Angkatan Udara No. 1 Tahun 2022 tentang perubahan nama organisasi di Lingkungan TNI Angkatan Udara, maka Komando Pertahanan Udara Nasional (Kohanudnas) berganti nama menjadi Komando Operasi Udara Nasional (Koopsudnas). Dalam perubahan atau validasi organisasi tersebut, Kosekhanudnas III Medan berganti nama menjadi Komando Sektor, Jabatan Panglima Kosekhanudnas berganti nama menjadi Komandan Komando Sektor .[3]

Wilayah Pertahanan

sunting

Wilayah Kosek III Koopsud III meliputi empat provinsi (Papua, Papua Barat, Maluku, dan Maluku Utara) dan berbatasan langsung dengan beberapa Negara dengan batas-batas sebagai berikut:

Satuan

sunting

Kosek III Koopsud III membawahi empat Satuan Radar untuk mengcover wilayah udara Timur Indonesia yaitu:

  1. Satuan Radar 242/Tanjung Warari, Biak
  2. Satuan Radar 243/Timika
  3. Satuan Radar 244/Merauke
  4. Satuan Radar 245/Saumlaki

Komandan

sunting

Panglima Komando Sektor Pertahanan Udara Nasional IV/Biak


  1. Marsekal Pertama TNI Rodi Suprasodjo, S.Ip. (2004—2006)⭐⭐
  2. Marsekal Pertama TNI Djubaedi, S.Ip. (2006—2007)⭐⭐⭐
  3. Marsekal Pertama TNI Ignatius Basuki (2007—2008)⭐⭐
  4. Marsekal Pertama TNI Harsono, S.Sos. (2008—2009)⭐⭐
  5. Marsekal Pertama TNI Hadiyan Sumintaatmadja (2009—2010)⭐⭐⭐
  6. Marsekal Pertama TNI Ida Bagus Putu Dunia (2010—2010)⭐⭐⭐⭐
  7. Marsekal Pertama TNI Muhammad Syaugi, S.Sos. (2010—2011)⭐⭐⭐
  8. Marsekal Pertama TNI Dedy Nitakomara, S.E. (2011—2013)⭐⭐
  9. Marsekal Pertama TNI Asnam Muhidir (2013—2015)⭐⭐
  10. Marsekal Pertama TNI Fachri Adamy (2015—2015)⭐⭐
  11. Marsekal Pertama TNI Nanang Santoso (2015—2015)⭐⭐⭐
  12. Marsekal Pertama TNI Tamsil Gustari Malik (2015—2017)⭐⭐
  13. Marsekal Pertama TNI H. Dumex Dharma, S.AP., M.Si .(Han). (2017—2017)⭐
  14. Marsekal Pertama TNI Jorry S. Koloay (2017—2019)⭐⭐
  15. Marsekal Pertama TNI Mujianto, S.T., M.Tr.(Han) (2019—2020)⭐
  16. Marsekal Pertama TNI Deni Hasoloan Simanjuntak (2020—2020)⭐⭐
  17. Marsekal Pertama TNI Bonang Bayuaji Gautama., S.E. (2020—2022)⭐

Komandan Komando Sektor III Komando Operasi Udara III


  1. Marsekal Pertama TNI Wastum, S.E., M.M.P. (2022—2023)⭐
  2. Marsekal Pertama TNI David Yohan Tamboto, S.Sos. (2023—2023)⭐
  3. Marsekal Pertama TNI Sigit Gatot Prasetyo, MMOAS. (2023—Sekarang)⭐

Referensi

sunting
  1. ^ "Profil Kosekhanudnas IV/Biak" Diarsipkan 2014-10-22 di Wayback Machine. Website kohanudnas.mil.id
  2. ^ ""Profil Kosekhanudnas IV"". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015-05-30. Diakses tanggal 2015-05-30. 
  3. ^ "Validasi Organisasi TNI AU, Kosekhanudnas III Medan Resmi Berganti Nama"