Kitab Ruyl-Van Hasel-Heurnius

Alkitab yang diterjemahkan ke bahasa Melayu abad ke-17

Kitab Ruyl-Van Hasel-Heurnius adalah nama yang diberikan untuk kelompok kitab-kitab dalam Alkitab yang diterjemahkan oleh beberapa tokoh Kristen awal di rantau Nusantara ke dalam Bahasa Melayu Klasik. Kompilasi ini merupakan salah satu penerjemahan Alkitab ke dalam Bahasa Melayu Klasik yang terawal dan juga penerjemahan sistematik teks Alkitab ke dalam bahasa non-Eropa yang pertama pada zaman modern.[1]

Kitab Ruyl-Van Hasel-Heurnius
Sampul Kitab Ruyl-Van Hasel-Heurnius
BahasaBahasa Melayu Klasik
Naskah sumberTeks Yunani asli
Jenis penerjemahanHarfiah
Afiliasi agamaProtestan

Sejarah sunting

Injil Ruyl sunting

 
Het Nievwe Testament. Dat is: het Nieuwe verbont onses heeren Jesu Christi (1629)
 
Het Nievwe Testament. Dat Is: Het Nieuwe Verbondt onses Heeren Jesu Christi (1638)

Albert Cornelius Ruyl adalah seorang pedagang VOC yang tiba di rantau Nusantara pada tahun 1600. Sebagai seorang yang alim, ia mengambil kesempatan untuk mempelajari Bahasa Melayu dan memulai usaha untuk menerjemahkan Injil Matius ke dalam Bahasa Melayu. Usaha ini dibuat secara perseorangan dan tidak difasilitasi oleh pihak Gereja Reformasi Belanda yang pada masa itu tidak berminat untuk menginjili penduduk-penduduk setempat.[2]

Ruyl menyelesaikan terjemahannya pada tahun 1612, hanya setahun setelah Alkitab bahasa Inggris klasik, versi Raja James diterbitkan di Inggris. Pada tahun 1629, terjemahan Ruyl dicetak di Enkhuizen, Belanda oleh Jan Jacobsz Palenstein dengan judul, Euangelium Beschreven Door Mattheum - Euangelium Ulkadus bersuratnja kapada Mattheum. Ia dicetak di dalam bentuk diglot Bahasa Melayu dan Bahasa Belanda.[3]

Edisi ini juga memuat beberapa terjemahan petikan-petikan utama dari Alkitab dan juga teks rohani Kristen seperti Sepuluh Perintah Allah (Keluaran 20:2–14), Nyanyian Zakharia (Lukas 1:68–79), Nyanyian Maria (Lukas 1:46–55), Nyanyian Simeon (Lukas 2:29–32), Doa Bapa Kami (Matius 6:9–13), beberapa Mazmur, Pengakuan Iman Rasuli dan juga beberapa doa yang lain.[4] Peristiwa bersejarah ini dicatatkan oleh British and Foreign Bible Society (BFBS) seperti berikut:[5]

"Injil pertama bahasa Melayu, dicetak pada tahun 1629, adalah penting sebagai contoh awal terjemahan dan percetakan bagi tujuan penginjilan sebagian Alkitab dalam bahasa bukan Eropa"

Pada tahun 1638, Injil Markus yang siap diterjemahkan oleh Ruyl diterbitkan di dalam bentuk diglot.

Injil Van Hasel sunting

Pada masa yang sama Jan van Hasel juga sedang mengusahakan penerjemahan Injil Lukas dan Yohanes. Hasil terjemahannya dicetak pada tahun 1646.[6]

Kitab Heurnius sunting

Justus Heurnius adalah seorang pendeta Gereja Reformasi Belanda di Batavia, yang mengusahakan penterjemahan kitab Kisah Para Rasul. Ia juga menyunting kembali keempat Injil yang diterjemahkan oleh Ruyl dan van Hasel sebelumnya dengan nashkah teks Alkitab Yunani kuno yang dimilikinya. Hasil suntingannya, bersama-sama dengan terjemahan Kisah Para Rasulnya, diterbitkan di Amsterdam, Belanda pada tahun 1651. Salinan naskah ini kini disimpan di perpustakaan Universitas Cambridge di Cambridge, Inggris dan perpustakaan Universitas Amsterdam di Amsterdam, Belanda.[6]

Pada tahun 1652, Heurnius juga menerbitkan penerjemahan kitab Mazmur di dalam bentuk diglot.

Gaya bahasa sunting

 
De vier Heylighe Euangelien , Beschreven door de vier Euangelisten, Matthaeus, Marcus, Lucas, Johannes, Ende het Boeck van de Handelingen der H. Apostelen, Beschreven door Lucam (1651)

Terjemahan Ruyl dan van Hasel didasarkan atas teks Alkitab bahasa Belanda dan diterjemahkan ke dalam Bahasa Melayu Klasik. Sebagai tokoh-tokoh sekuler, mereka tidak mempunyai akses kepada teks-teks sastra dan Alkitabiah yang kuno untuk dijadikan rujukan. Di lain pihak, Heurnius adalah seorang tokoh gereja. Oleh karana itu, usaha terjemahannya menggunakan teks Alkitab bahasa Yunani kuno versi Erasmus sebagai rujukan utama dan ia juga telah menyunting ulang terjemahan Ruyl dan van Hasel dengan menggunakan teks yang sama. Hasil suntingan Heurnius digabung dengan terjemahan kitab Kisah Rasul-rasul yang ia terjemahkan dan dicetak pada tahun 1651.

Contoh gaya bahasa yang digunakan oleh hasil kerja ketiga tokoh ini dapat dilihat dari teks Doa Bapa Kami di bawah ini yang dipetik dari Matius 6:9-13 dan dibanding dengan teks yang sama dari Alkitab Bahasa Indonesia moden:

Teks Doa Bapa Kami Ruyl sunting

Petikan Matius 6:9–13 Bahasa Melayu Klasik yang diterbitkan pada tahun 1629:

Bappa kita, jang berdudok kadalam surga : bermumin menjadi akan namma-mu. Radjat-mu mendatang, kahendak-mu menjadi di atas bumi seperti di dalam surga. Berila kita makannanku sedekala hari. Makka ber-ampunla pada-kita doosa kita, seperti kita ber-ampun akan siapa ber-sala kapada kita. D'jang-an hentar kita kapada setana seitan, tetapi muhoon-la kita daripada iblis

Teks Doa Bapa Kami Bahasa Melayu Moden sunting

Petikan Matius 6:9–13 Bahasa Indonesia modern versi Terjemahan Baru yang diterbitkan pada tahun 1974:

Karena itu berdoalah demikian: Bapa kami yang di sorga, Dikuduskanlah nama-Mu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di sorga. Berikanlah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya dan ampunilah kami akan kesalahan kami, seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami; dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan, tetapi lepaskanlah kami daripada yang jahat. (Karena Engkaulah yang empunya Kerajaan dan kuasa dan kemuliaan sampai selama-lamanya. Amin.)

Lihat juga sunting

Referensi sunting

  1. ^ Barton, John (2002-12). The Biblical World. Oxford, UK: Routledge. ISBN 978-0415275743. 
  2. ^ Sairin, Weinata (1994). Persebaran Firman di Sepanjang Zaman. Jakarta, Indonesia: Lembaga Alkitab Indonesia. ISBN 979415007X. 
  3. ^ Ruyl, Albert Corneliſz (1629), Het Nievwe Testament. - Iang Testamentvm Baharv, Enckhuyſen: Jan Jacobſz.  Hapus pranala luar di parameter |title= (bantuan)
  4. ^ Daud, Soesilo (2002), "Terjemahan Alkitab Melayu dan Indonesia: Dulu dan Sekarang", History of Translation. in Indonesia and Malaysia, Paris, France: Centre International d'Etudes Pédagogiques 
  5. ^ North, Eric McCoy (1972). The Book of a Thousand Tongues. (2nd Edition). London: United Bible Societies. 
  6. ^ a b Soesilo, Daud (2001). Mengenal Alkitab Anda. Jakarta, Indonesia: Lembaga Alkitab Indonesia. 

Pranala luar sunting