Kesultanan Maguindanao
Kesultanan Maguindanao adalah sebuah pemerintahan Melayu Islam yang memerintah sebagian Mindanao di Filipina selatan. Pengaruh kesultanan ini berkembang dari semenanjung Zamboanga ke teluk Sarangani. Pada masa keemasannya, kesultanan ini memerintah seluruh Mindanao dan juga pulau-pulau yang berdekatan.
Kesultanan Maguindanao Kasultanan nu Magindanaw كاسولتانن نو ماڬينداناو | |||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
1520–1905 | |||||||||||
Bendera | |||||||||||
Detil peta luas maksimal wilayah Kesultanan Maguindanao menurut berbagai akun | |||||||||||
Ibu kota | Kuta Watu, Malabang | ||||||||||
Bahasa yang umum digunakan | Bahasa Maguindanao, Bahasa Melayu, Bahasa Arab, Bahasa Iranun, Bahasa Maranao, Bahasa Kalagan, dan Bahasa Manobo | ||||||||||
Agama | Islam | ||||||||||
Pemerintahan | Kerajaan mutlak | ||||||||||
Sultan | |||||||||||
• 1520–1543 | Muhammad Kabungsuwan(Pertama) | ||||||||||
• 1926–1928 | Sultan Mastura Qudarat III(Terahkir) | ||||||||||
Era Sejarah | zaman penjajahan spanyol | ||||||||||
• Didirikan oleh Muhammad Kabungsuwan | 1520 | ||||||||||
• Pembunuhan Datu Ali | 1905 | ||||||||||
Mata uang | Barter | ||||||||||
| |||||||||||
Sekarang bagian dari | Filipina | ||||||||||
Sejarah
suntingSyarif Muhammad Kabungsuwan dari Johor memperkenalkan agama Islam di tanah ini pada abad ke-12. Ia kemudian menikah dengan puteri setempat dan mendirikan Kesultanan Maguindanao pada sekitar tahun 1203 hingga 1205. Kesultanan ini pada mulanya beribu kota di kawasan Cotabato. Kesultanan ini jatuh ke tangan Spanyol dan akhirnya menjadi sebagian dari Filipina.
Daftar penguasa Maguindanao
suntingBerikut daftar penguasa Kesultanan Maguindanao, sbb.:[1][2]
- Syarif Muhammad Kabungsuwan, k. 1515-1535
- Syarif Maka-alang Saripada, k. 1535-1550
- Datu Bangkaya, k. 1550-1565
- Datu Dimasangcay Adel, k. 1565-1585
- Datu Gugu Sarikula, k. 1585-1597
- Kapitan Laut Buisan, k. 1597-1619
- Sultan Muhammad Kudarat, k. 1619-1671
- Sultan Dundang Tidulay, k. 1671-1675
- Sultan Barahaman
- Sultan Kaharuddin Kuda
- Sultan Bayanul Anwar
- Sultan Amiruddin Sadiq Manamir
- Sultan Muhammad Tahiruddin
- Sultan Muhammad Amiruddin Hamzah
- Sultan Fakhruddin
- Sultan Kibad Sahriyal
- Sultan Kawasa Anwaruddin
- Sultan Qudratullah Untong
- Sultan Muhammad Makakwa
- Sultan Wata
Lihat pula
suntingReferensi
sunting- ^ Isaac Donoso (2013). Historia cultural de la lengua española en Filipinas: ayer y hoy. Verbum Editorial. hlm. 200. ISBN 84-7962-813-8, 9788479628130.
- ^ Syed, Muzaffar Husain; Akhtar, Syed Saud; Usmani, B.D. (2011). Concise History of Islam (edisi ke-tidak diringkas). Vij Books India Pvt Ltd. hlm. 329. ISBN 938257347X, 9789382573470.