Kerumitan tak tersederhanakan

Kerumitan Tak-Tersederhanakan (dalam bahasa Inggris: irreducible complexity) adalah suatu teorema yang pertama kali dikemukakan oleh Michael Behe, pakar Biologi molekuler dari Amerika Serikat. Inti teorema ini adalah bahwa suatu objek biologi tertentu yang tersusun dari beberapa komponen yang kompleks, sehingga bila salah satu komponen dihilangkan (atau fungsinya dimatikan) maka runtuhlah keseluruhan fungsi objek tersebut.[1] Oleh karenanya kemunculan atau kehadiran objek tersebut adalah serta merta (mendadak) dan sekaligus lengkap dengan semua komponen. Bukti ini merupakan antitesa atas Teori evolusi yang menyatakan bahwa kemunculan suatu objek hidup adalah secara bertahap (berevolusi). Teorema ini justru membuktikan kebenaran Teori Perancangan Cerdas yang menyatakan bahwa ada suatu perancangan dibalik kehadiran suatu objek hidup di alam semesta.[2]

Contoh sunting

Contoh objek yang termasuk Kerumitan tak-tersederhanakan adalah: flagela bakteri Escherichia coli (E.coli), mata manusia, mekanisme pembekuan darah, proses imunisasi dan sebagainya. Dari analisis laboratorium terbukti bahwa terdapat keadaan interlock yakni hubungan antar komponen penyusun yang terkait satu sama lain dan bila salah satu komponen tidak berfungsi maka hilanglah keseluruhan fungsi objek tersebut.[3]

Lihat pula sunting

Referensi sunting

  1. ^ Michael Behe, ”Darwin Black Box”, The Biochemical challenge to Evolution, Fee Press, 1996.
  2. ^ William Dembski, “The Design Inference”, Eliminating Chance through Small Probabilities, google book. Diakses 27 Oktober 2008, htpp://www.books.google.co.id.
  3. ^ William Dembski, “The No Free Lunch: Why Specified Complexity Cannot be Purchased without Intelligence google book. Diakses 11 November 2008.