Kedutaan Besar Republik Indonesia di Damaskus

artikel daftar Wikimedia

Kedutaan Besar Republik Indonesia di Damaskus (KBRI Damaskus) (Arab: سفارة جمهورية اندونيسيا في دمشق) adalah misi diplomatik Republik Indonesia untuk Republik Arab Suriah.[1] Duta besar Indonesia pertama untuk Suriah adalah Muhammad Main (1963–1966).[2] Sementara duta besar saat ini adalah Wajid Fauzi yang dilantik oleh Presiden Joko Widodo pada tanggal 7 Januari 2019.[3]

Kedutaan Besar Republik Indonesia di Damaskus
سفارة جمهورية اندونيسيا في دمشق
Koordinat33°29′48″N 36°15′03″E / 33.4967848°N 36.250741°E / 33.4967848; 36.250741
LokasiSuriah Damaskus, Suriah
AlamatMezzeh, Eastern Villas
al-Madina al-Munawara Street
Block 270/A Building No.26
Damaskus, Suriah
Duta BesarWajid Fauzi
Yurisdiksi Suriah
Situs webkemlu.go.id/damascus/id

Sejarah sunting

Secara resmi perwakilan Indonesia di Damaskus dibuka pada bulan Juli 1956 yang dikepalai oleh Zeini Hasan sebagai Kuasa Usaha.[2] Pada saat Suriah bergabung dengan Republik Arab Bersatu dari Februari 1959 sampai September 1961, status KBRI Damaskus berubah menjadi sebuah konsulat jenderal atau Konsulat Jenderal Republik Indonesia di Damaskus (KJRI Damaskus). Setelah September 1961, KJRI Damaskus kembali menjadi KBRI Damakus.[4]

KBRI Damaskus pernah dua kali mendapat perangkapan untuk negara lain, yang pertama untuk Lebanon yang dimulai pada tahun 1976.[4] Perangkapan untuk Lebanon berakhir pada tahun 1996 setelah dibukanya KBRI Beirut.[5] Perangkapan kedua adalah untuk Siprus yang dimulai pada tahun 1988. Perangkapan untuk Siprus berpindah ke KBRI Roma pada bulan April 2005.[4][6]

Daftar duta besar sunting

No. Foto Nama Mulai menjabat Selesai menjabat Merangkap Diangkat oleh Ref.
  Zeini Hasan
Kuasa Usaha
Juli 1956 Oktober 1959 [7]
  Djailin Tamim
Kuasa Usaha
November 1959 November 1963 [7]
1   Muhammad Muin November 1963 Februari 1966   Soekarno [7]
2   Mohammed Sudjono Juli 1966
(Kredensial: 1 Agustus 1966)
Februari 1970 [7][8]
3   Bahruddin Abdulwahab Ubani gelar Mantari Batuah Mei 1970 September 1974   Soeharto [7]
4   Zainul Arifin Usman 11 September 1974 Januari 1978 [7][9]
5   Martono Kadri 25 Februari 1978 13 April 1981 [10][11]
6   Garnawan Dharma Putra 13 April 1981 Juli 1984 [7][11]
7   Chalid Mawardi Desember 1984 Maret 1988 [7]
8   Mohammad Hatta 17 Februari 1988 September 1991 [7][12]
9   Widodo Atmosutirto 15 Januari 1992 Juni 1995 [7][13]
10   Djamaris Buyung Sulaeman 31 Agustus 1995 April 1999 [7][14]
11   Zarkowi Soejoeti April 1999
Kredensial:
13 June 1999 (Suriah)
29 June 1999 (Siprus)
Juli 2002 Siprus   B.J. Habibie [7][15]
12   Sukarni Sikar September 2003 16 Oktober 2006   Megawati Soekarnoputri [7]
13   Muhammad Muzammil Basyuni 18 Oktober 2006 2010   Susilo Bambang Yudhoyono [16][17]
14   Wahib Abdul Jawad 10 Agustus 2010 [18]
15   Joko Harjanto 15 Oktober 2014
(Kredensial: 9 Februari 2015)
[19]
16   Wajid Fauzi 7 Januari 2019
(Kredensial: 11 November 2019)
Petahana   Joko Widodo [20][21]

Lihat pula sunting

Referensi sunting

  1. ^ "Kedutaan Besar Republik Indonesia di Damaskus, Suriah". Kedutaan Besar Republik Indonesia di Damaskus, Suriah. Diakses tanggal 2019-11-27. 
  2. ^ a b "About the Embassy". Kedutaan Besar Republik Indonesia di Damaskus, Suriah. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2004-04-05. Diakses tanggal 2019-11-27. 
  3. ^ Kuwado, Fabian Januarius (2019-01-07). Wedhaswary, Inggried Dwi, ed. "Jokowi Lantik 16 Dubes di Istana Negara". Kompas.com. Diakses tanggal 2019-11-27. 
  4. ^ a b c "Riwayat Singkat Kedutaan". Kedutaan Besar Republik Indonesia di Damaskus, Suriah. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2009-06-15. Diakses tanggal 2019-11-27. 
  5. ^ "Sejarah KBRI". Kedutaan Besar Republik Indonesia di Beirut, Lebanon. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2011-09-17. Diakses tanggal 2019-11-27. 
  6. ^ "Presiden Lantik 15 Duta Besar Baru". Republika. 2009-01-30. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-08-18. Diakses tanggal 2019-11-27. 
  7. ^ a b c d e f g h i j k l m "About the Embassy". Kedutaan Besar Republik Indonesia di Damaskus, Suriah. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2004-04-05. Diakses tanggal 2019-11-21. 
  8. ^ "Credentials". The Jerusalem Post. 1966-08-01. hlm. 2. 
  9. ^ G. Dwipayana; Nazaruddin Sjamsuddin, ed. (2003). Jejak Langkah Pak Harto 27 Maret 1973 – 23 Maret 1978. Jakarta: Citra Kharisma Bunda. hlm. 157. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-09-03. Diakses tanggal 2019-09-03. 
  10. ^ "Presiden: Kemantapan Keadaan Dalam Negeri Faktor Menentukan Kelancaran Politik Luar Negeri". ANTARA. 1978-02-25. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-09-04. Diakses tanggal 2019-09-03. 
  11. ^ a b "Riwayat Hidup Para Duta Besar yang Baru Dilantik". ANTARA. 1981-04-13. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-04-23. Diakses tanggal 2019-08-08. 
  12. ^ "Presiden Soeharto: Penyelesaian Masalah Ekonomi Dunia Hanya Dengan Tata Ekonomi Baru". Business News. 1988-02-17. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-08-26. Diakses tanggal 2019-08-26. 
  13. ^ Nazaruddin Sjamsuddin, ed. (2003). Jejak Langkah Pak Harto 21 Maret 1988 – 11 Maret 1993. Jakarta: Citra Kharisma Bunda. hlm. 507–508. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-08-07. Diakses tanggal 2019-08-09. 
  14. ^ "President Appoints 17 New Ambassadors". Jakarta Post. 2005-08-31. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-08-31. Diakses tanggal 2019-08-31. 
  15. ^ "The Ambassador H.E. Mr. Zarkowi Soejoeti". Kedutaan Besar Republik Indonesia di Damascus, Suriah. Diakses tanggal 2019-08-20. 
  16. ^ "Presiden Lantik 24 Dubes Untuk Negara Sahabat". ANTARA News. 2006-10-18. Diakses tanggal 2019-08-08. 
  17. ^ "Mengenang Muzammil Basyuni, Karier Diplomat Seorang Santri". Kementerian Agama Republik Indonesia. 2018-04-01. Diakses tanggal 2019-09-23. 
  18. ^ Tarigan, Insaf Albert (2010-08-10). "24 Dubes RI Dilantik Presiden". Okezone.com. Diakses tanggal 2019-08-08. 
  19. ^ Humas Setkab (2014-10-15). "Peter Gontha Dubes Polandia, faizasyah Dubes Kanada". Sekretariat Kabinet Republik Indonesia. Diakses tanggal 2019-08-08. 
  20. ^ Kuwado, Fabian Januarius (2019-01-07). Wedhaswary, Inggried Dwi, ed. "Jokowi Lantik 16 Dubes di Istana Negara". Kompas.com. Diakses tanggal 2019-08-08. 
  21. ^ "Duta Besar RI Wajid Fauzi Menyerahkan Surat - Surat Kepercayaan Kepada Presiden Suriah". Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia. 2019-11-18. Diakses tanggal 2019-11-18. 

Pranala luar sunting