Wikipedia

Kebobolan Bendungan Kakhovka

Bendungan Kakhovka di Ukraina hancur pada dini hari tanggal 6 Juni 2023,[2][3][4] menyebabkan banjir besar di sepanjang hilir sungai Dnieper (juga dikenal sebagai Dnipro) di Oblast Kherson. Bendungan ini berada di bawah kendali militer Rusia, yang merebutnya pada hari-hari awal invasi Rusia ke Ukraina.[5] Bendungan ini setinggi 30 m (98 ft) dan panjang 3,2 km (2,0 mi).[6] Bagian bendungan yang hancur sekitar 200 m (660 ft) panjangnya.[7] Per 8 Juni, tingkat rata-rata banjir adalah 561 m (1.841 ft), menurut pejabat setempat.[8][9]

Kebobolan Bendungan Kakhovka
Bagian dari Kampanye Dnieper 2022–2023 Invasi Rusia ke Ukraina
Banjir di hulu bendungan
LokasiPembangkit Listrik Tenaga Air Kakhovka, Oblast Kherson, Ukraina
Koordinat46°46′40″N 33°22′13″E / 46.77778°N 33.37028°E / 46.77778; 33.37028
Tanggal6 Juni 2023
Antara 02:00 dan 02:54 (UTC+3)
Jenis serangan
Kebobolan bendungan
SenjataTidak diketahui
Korban tewas
28 per tanggal 16 Juni[1]
PelakuMasih diperdebatkan

Ada tanda-tanda ledakan pada saat bobolnya bendungan: sumber Ukraina dan Rusia melaporkan mendengar ledakan dari pembangkit listrik tenaga air bendungan,[2][3] seismometer regional mendeteksi ledakan di area tersebut,[4] dan satelit mendeteksi tanda panas inframerah dari ledakan.[10] Pasukan Rusia dituduh meledakkan bendungan untuk menghalangi serangan balasan Ukraina yang direncanakan, tetapi hal ini dibantah oleh otoritas Rusia.

Ketinggian air di Waduk Kakhovka, selama dikendalikan oleh Rusia, telah meningkat selama berbulan-bulan dan mencapai titik tertinggi dalam 30 tahun ketika bendungan jebol.[11] Ribuan penduduk di daerah hilir dievakuasi, dan banjir menenggelamkan beberapa desa di wilayah yang dikuasai Ukraina dan Rusia. Sepuluh orang dilaporkan tewas, 42 orang hilang Hingga 12 Juni 2023, hal yang sama dialami sejumlah besar hewan. Hilangnya air dari waduk dapat mengancam pasokan air jangka panjang ke Krimea yang dikuasai Rusia dan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Zaporizhzhia, tetapi tidak ada risiko langsung terhadap keduanya.

Latar belakang

sunting
 
Sorotan wilayah yang direbut kembali oleh Ukraina (kuning) dan tanah yang diduduki oleh Rusia (merah). Mulai 6 Juni 2023, Sungai Dnieper menjadi garis depan.

Bendungan Kakhovka menaikkan tinggi permukaan alami Sungai Dnieper sebesar 16 m (52 ft),[12] membentuk Waduk Kakhovka. Waduk ini adalah reservoir terbesar kedua di Ukraina dalam hal luas (2.155 km2 (832 sq mi)) dan terbesar dalam hal volume air (18,19 km³ (4,4 mi³)).[12][13]

Bendungan lain di Dnieper jebol dua kali selama Perang Dunia II di Ukraina. Pada bulan Agustus 1941, NKVD Soviet meledakkan bendungan Dnieper untuk menghalangi gerak maju Nazi Jerman, menewaskan antara 3.000 dan 100.000 warga sipil Soviet, serta pasukan Soviet. Pada tahun 1943, diledakkan lagi, kali ini dengan mundurnya pasukan Jerman.[14][15][16]

Bendungan Kakhovka, dibangun pada tahun 1956, direbut oleh pasukan Rusia pada Februari 2022, pada hari-hari awal invasi Rusia ke Ukraina.[17] Rusia menyerang infrastruktur Ukraina tahun itu, merusak beberapa bendungan lain dan menyebabkan Ukraina tanpa akses ke air. Contohnya termasuk serangan roket terhadap bendungan Kyiv pada 26 Februari 2022,[18] penghancuran bendungan sungai Oskil oleh pasukan darat Rusia pada bulan Juli dan serangan misil di bendungan Kryvyi Rih pada bulan September.[19]

Menurut intelijen militer Ukraina, pasukan Rusia melakukan "pemasangan ranjau besar-besaran" di bendungan Kakhovka tak lama setelah mengambil kendali pada Februari 2022, dan pada April 2022 memasang ranjau pada pintu air dan penyangga serta "[memasang] truk tenda dengan bahan peledak [di] bendungan itu sendiri".[20] Pada Oktober 2022, Menteri Luar Negeri Moldova, Nicu Popescu, mengatakan bahwa Ukraina telah mencegat rudal Rusia yang menargetkan bendungan yang berbeda, di sungai Dniester.[21] Pada saat itu, presiden Ukraina Zelenskyy memperingatkan persiapan Rusia untuk menghancurkan bendungan Kakhovka dan menyalahkan Ukraina, dan menyerukan misi pengamatan internasional di bendungan untuk mencegah potensi bencana.[22] Pada 19 Oktober 2022, Institute for the Study of War (ISW) melaporkan bahwa Rusia kemungkinan besar akan menetapkan persyaratan informasi untuk melakukan serangan bendera palsu di Bendungan Kakhovka. Militer Rusia mengumumkan bahwa mereka telah menerima informasi bahwa Ukraina bermaksud menyerang bendungan tersebut. Menurut analisis ISW, mereka kemungkinan besar bermaksud agar peringatan ini mengatur kondisi informasi bagi pasukan Rusia untuk merusak bendungan dan kemudian menyalahkan Ukraina, sambil menggunakan banjir untuk menutupi mundurnya mereka sendiri.[23]

Pada akhir 2022, Ukraina merebut kembali tepi barat Dnieper selama serangan balasan Kherson. Ukraina menuduh Rusia berencana menerobos bendungan Kakhovka dengan bahan peledak sebagai pembalasan.[24] Selama serangan balasan, pasukan Ukraina melakukan serangan menggunakan HIMARS di dek jembatan untuk mencegah kehadiran pasokan untuk tentara Rusia. Satu serangan menargetkan salah satu pintu air bendungan untuk menguji apakah roket dapat membukanya sebagai "upaya terakhir" jika terjadi serangan Rusia.[25]

Ketika pasukan Rusia mundur dari Kherson pada November 2022, mereka menghancurkan dek jembatan di belakang mereka, merusak beberapa pintu air[26] dalam penghancuran terkendali.[27]

 
Sejak 2013, bagian bendungan, dekat ruang turbin pembangkit listrik, yang menunjukkan kerusakan beberapa hari sebelum jebol[28]

Rusia kemudian membuka lebih banyak pintu air, memungkinkan air mengalir keluar dari reservoir. Administrasi Militer Regional Zaporizhzhia Ukraina menyatakan bahwa Rusia bermaksud membanjiri daerah selatan bendungan, untuk mencegah pasukan Ukraina menyeberangi Sungai Dnieper.[29] Ukrhydroenergo, Perusahaan pembangkit listrik tenaga air Ukraina, juga meyakini Rusia "membuka pintu air stasiun karena takut akan serbuan tentara Ukraina".[29] Musim semi 2023 membawa curah hujan yang luar biasa besar, dengan 3,5 kali jumlah curah hujan normal yang tercatat di bulan April.[30] Sejak pertengahan Februari hingga akhir Mei 2023, baik sengaja maupun karena kelalaian, bendungan yang rusak tidak disesuaikan dengan debit air yang meningkat. Akibatnya, air melimpas dari atas bendungan dan tanah di hulu bendungan tergenang air.[31][32] Ketinggian air di reservoir mencapai rekor tertingginya dalam 30 tahun.[11] Menurut jurnalis Peter Beaumont, ada kemungkinan Rusia sengaja membiarkan permukaan air naik ke tingkat yang luar biasa untuk membuat keruntuhan lebih berdampak.[33]

Pada tanggal 30 Mei 2023, kurang dari seminggu sebelum jebolnya bendungan, pemerintah Rusia memutuskan bahwa di Ukraina yang diduduki, "Hingga 1 Januari 2028, penyelidikan teknis tidak boleh dilakukan terhadap kecelakaan di fasilitas produksi berbahaya dan kecelakaan pada struktur hidrolik yang terjadi sebagai akibat operasi militer, sabotase, dan tindakan terorisme." Oleg Ustenko, seorang penasihat ekonomi untuk Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy, menyebut ini sebagai "pistol yang berasap", mengatakan bahwa dibutuhkan seseorang dengan "imajinasi yang sangat jelas" untuk percaya bahwa pengesahan undang-undang ini kurang dari seminggu sebelum penghancuran pembangkit listrik tenaga air Kakhovka, yang secara tepat mencakup keadaan yang akan terjadi, hanyalah sebuah kebetulan.[34][35]

Pada 2 Juni, sebagian kecil jalan di atas bendungan tampak rusak, menurut citra satelit yang diperoleh BBC News.[28][36]

Kehancuran

sunting
 
Sebelum dan sesudah bobolnya bendungan

Antara pukul 02:00 dan 02:30 waktu setempat pada pagi hari tanggal 6 Juni 2023, sumber Ukraina dan Rusia melaporkan suara keras seperti ledakan yang tampaknya berasal dari Pembangkit Listrik Tenaga Air Kakhovka di bendungan.[2] Penduduk Nova Kakhovka membahas ledakan tersebut di saluran Telegram dengan 5.000 anggota, dengan seorang penduduk menggambarkan (dalam bahasa Ukraina) "kobaran api oranye" dan mengatakan bahwa airnya "sangat berisik ... sangat keras" pada pukul 02:45.[3] Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy menyatakan bahwa telah terjadi "ledakan internal pada struktur" bendungan yang terjadi pada pukul 02:50.[37]

Seismometer regional (termasuk larik seismik di Rumania, 620 km (390 mi) dari bendungan) mendeteksi sinyal yang ditafsirkan oleh ilmuwan Norwegian Seismic Array (NORSAR) sebagai peristiwa seismik lemah dari arah bendungan pada pukul 02:35 waktu musim panas Ukraina, dan sinyal yang lebih kuat, berkekuatan 1–2 yang mewakili ledakan yang terjadi pada 02:54.[4] [38]

Tanda panas inframerah, konsisten dengan ledakan besar, terdeteksi oleh satelit mata-mata Amerika Serikat di bendungan sesaat sebelum runtuh menurut seorang pejabat AS yang tidak disebutkan namanya.[10]

Para ahli yang dikonsultasikan oleh The New York Times mengatakan pada 7 Juni bahwa penyebab yang paling mungkin adalah ledakan dari dalam, menambahkan bahwa serangan dari luar atau kegagalan struktural, jika mungkin, kurang masuk akal. Mereka mengatakan bahwa ledakan eksternal – seperti oleh serangan rudal atau artileri yang ditargetkan – hanya akan menghasilkan sebagian kecil dari kekuatan yang diperlukan untuk menghancurkannya, dan juga akan memiliki keterbatasan akurasi.[39]

Sebuah surat kabar menulis bahwa bendungan itu dibangun dengan balok beton besar di dasarnya. Terowongan teknis dibangun melewatinya, dan dapat dicapai dari ruang mesin. Dari foto-foto yang ada sepertinya dasarnya sudah tidak terlihat lagi, sehingga menyebabkan kerusakan yang cukup parah. Di lorong inilah, bukti menunjukkan, bahwa bahan peledak telah meledakkan dan menghancurkan bendungan.[40]

Menurut The Economist, ledakan besar dirasakan hingga sejauh 80 km (50 mi) dari bendungan.[41] Ihor Syrota, direktur jenderal perusahaan pembangkit listrik tenaga air Ukraina Ukrhydroenergo, menolak kemungkinan penembakan atau bencana kegagalan struktural sebagai propaganda Rusia. Syrota menyatakan bahwa "pembangkit listrik itu dirancang untuk tahan terhadap serangan nuklir. Untuk menghancurkan pabrik dari luar, setidaknya tiga bom pesawat, masing-masing seberat 500kg, harus dijatuhkan di tempat yang sama. Pembangkit listrik itu diledakkan dari dalam."[38]

Menurut Christopher Binnie, seorang insinyur air yang berspesialisasi dalam bendungan dan pengembangan sumber daya air,[42] dan profesor tamu di University of Exeter, fakta bahwa bendungan menunjukkan dua jebolan, di kedua sisi struktur, menunjukkan bahwa penyebab alami sangat tidak mungkin terjadi. . "Jika kebobolan disebabkan oleh kelebihan permukaan air di hulu hanya akan ada satu". Dia juga mengatakan bahwa penghancuran bendungan akibat penembakan oleh Ukraina "sangat tidak mungkin karena perlu menempatkan bahan peledak besar di dekat fondasi [untuk menghancurkan bendungan]".[43]

Menurut Ihor Strelets, seorang insinyur yang menjabat sebagai wakil kepala sumber daya air untuk Sungai Dnieper dari 2005 hingga 2018, dan yang telah menghabiskan waktu berbulan-bulan di bendungan dan di sekitar waduk, massa bendungan yang sangat besar itu sebagian besar tersembunyi di bawah permukaan air, dalam bentuk balok kolosal dari beton setinggi hampir 20 m (66 ft) dan hingga 40 m (130 ft) tebal di bagian bawah. Fondasi ini berfungsi menahan kekuatan besar yang dihasilkan oleh air di reservoir. Juga, itu membuat bendungan, yang dibangun selama Perang Dingin, kebal terhadap hampir semua jenis serangan dari luar.[44] Pintu air berada di atas beton ini, membuka dan menutup untuk menyesuaikan ketinggian air di waduk. Menjadi jelas setelah jebolnya, dan ketika permukaan air turun, tidak hanya pintu gerbang tetapi juga pondasi betonnya telah hancur. Sebelumnya telah terjadi kerusakan pada jalan raya di atas bendungan dan beberapa pintu air (rudal Ukraina telah melakukan beberapa di antaranya, seperti yang dilakukan oleh pasukan Rusia yang mundur), tetapi menurut para ahli bendungan, baik kerusakan sebelumnya maupun tekanan yang disebabkan oleh muka air yang tinggi sudah cukup untuk menyebabkan kerusakan struktural pada pondasi bendungan di bawahnya. Ada lorong jauh di dalam fondasi yang membentang dari ujung ke ujung yang, menurut para ahli, akan menjadi lokasi yang ideal untuk menempatkan bahan peledak yang memiliki kekuatan yang diperlukan untuk meledakkan struktur seperti itu, dan bukti menunjukkan bahwa di sinilah mereka ditanam. Dalam pandangan Nick Glumac, seorang profesor teknik dan ahli bahan peledak di University of Illinois di Urbana-Champaign,[45] "Sulit bagi saya untuk melihat bagaimana hal lain selain ledakan internal di lorong dapat menyebabkan kerusakan. . . . Itu jumlah beton yang sangat besar untuk digerakkan."[44]

Menurut Ben Dando, seismolog di NORSAR, sebuah organisasi Norwegia yang berspesialisasi dalam seismologi,[46] dua sinyal seismik (terdeteksi di Rumania dan Ukraina) yang terjadi pada pukul 2:35 dan 02:54 pada tanggal 6 Juni, tepat sebelum bendungan runtuh, konsisten dengan ledakan jauh di dalam fondasi bendungan dan memiliki kekuatan yang cukup untuk menghancurkan struktur besar itu, tetapi tidak konsisten dengan runtuhnya bendungan sebagai akibat dari penyebab alami. Insinyur mengatakan hal yang sama tentang sinyal infra merah yang diambil oleh satelit AS.[44] Setelah ledakan awal, video menunjukkan bahwa air semakin mengoyak bendungan. Namun, menurut para insinyur yang mempelajari keruntuhan bendungan, kerusakan dahsyat semacam ini pada fondasi beton sebesar itu sangat tidak mungkin terjadi tanpa bahan peledak yang dipasang jauh di dalamnya. Putusan akhir tidak dapat diucapkan sampai setelah air mengalir dari reservoir dan pemeriksaan lengkap dapat dilakukan.[44]

Gambar satelit sebelum dan sesudah tersedia yang secara grafis menunjukkan luasnya banjir.[47][48][49][50]

Tanggung jawab

sunting

Rusia

sunting

Newsweek dan Politico melaporkan bahwa Molfar, sebuah kelompok OSINT asal Ukraina yang berbasis di London, menerbitkan sebuah laporan [7] yang memberikan analisisnya tentang penyebab dan kronologi keruntuhan bendungan, dan menyimpulkan bahwa Rusia menghancurkan bendungan tersebut.[51][52]

Pihak berwenang Ukraina mengatakan bahwa pasukan Rusia menghancurkan bendungan tersebut.[53][54] Badan tenaga air negara Ukraina, Ukrhydroenergo, mengatakan bendungan itu "hancur total" setelah ledakan dari dalam ruang mesin. Para pejabat Ukraina mengatakan Rusia menghancurkan bendungan itu "dengan panik" untuk memperlambat serangan balik yang direncanakan Ukraina.[55][56]

Ukraina menyalahkan Brigade Senapan Motor Terpisah ke-205 Rusia, yang berbasis di Nova Kakhovka, karena meledakkan bendungan tersebut.[57] Saluran Telegram brigade tersebut memperingatkan pada Oktober 2022 bahwa bendungan itu telah dipasangi ranjau dan akan diledakkan jika pasukan Ukraina berusaha menyeberangi Dnieper, juga memberikan saran agar pasukan Rusia tetap aman.[58]

Pada 9 Juni, Dinas Keamanan Ukraina memposting panggilan yang diduga dicegat di saluran Telegramnya yang mengklaim menunjukkan tanggung jawab Rusia atas bobolnya bendungan. Panggilan itu diduga antara dua perwira Rusia yang mengatakan bahwa itu seharusnya untuk "menakut-nakuti" rakyat tetapi "(mereka melakukan) lebih dari yang mereka rencanakan."[59]

Menteri luar negeri Ukraina Dmytro Kuleba mengkritik media internasional karena menampilkan klaim Ukraina dan Rusia sebagai sama-sama kredibel, dengan alasan bahwa ini "menempatkan fakta dan propaganda pada pijakan yang sama."[60]

Menurut Institute for the Study of War (ISW), Rusia memiliki "kepentingan yang lebih besar dan lebih jelas untuk membanjiri Dnipro bagian hilir" karena akan memperluas sungai Dnieper dan menghalangi penyeberangan Ukraina, dengan mengorbankan beberapa posisinya sendiri.[61]

Ukraina

sunting

Walikota Nova Kakhovka yang dilantik Rusia awalnya mengatakan bendungan itu tidak rusak tetapi kemudian menyalahkan Ukraina.[62] Dmitry Peskov, sekretaris pers Vladimir Putin, menyangkal keterlibatan Rusia dan menyebutnya sebagai sabotase Ukraina.[63] Media pemerintah Rusia menyalahkan tembakan artileri Ukraina dari sebuah peluncur roket ganda Vilkha.[64]

Efek

sunting

Korban

sunting

Pada 16 Juni, setidaknya 28 orang dilaporkan meninggal akibat dampak dari bobolnya bendungan. 18 orang tewas berasal dari wilayah Kherson Oblast yang diduduki Rusia, sedangkan sisanya berasal dari wilayah yang dikuasai Ukraina di Kherson dan Oblast Mykolaiv.[65]

Banjir dan evakuasi

sunting
 
Jalur aliran utama di hilir Sungai Dnieper dari bendungan Nova Kakhovka.
Layanan Darurat Negara Ukraina mengevakuasi penduduk permukiman yang banjir

Sehari setelah bobolnya bendungan, jaksa penuntut umum Ukraina memperkirakan bahwa sekitar 40.000 orang yang berada di tanah yang dikuasai Ukraina dan Rusia kemungkinan besar akan terkena dampak banjir.[66] Gubernur Kherson Oblast Ukraina, Oleksandr Prokudin, mengatakan bahwa sekitar 600 kilometer persegi (230 sq mi) wilayah itu berada di bawah air dan 68 persen wilayah banjir berada di sisi yang dikuasai Rusia.[67]

Polisi Nasional Ukraina memerintahkan evakuasi di tepi barat Dnieper yang dikuasai Ukraina, termasuk Mykolaivka, Berislavskyi Raion, Kherson Oblast [uk], Olhivka, Beryslav Raion, Kherson Oblast [uk], Lvove, Kherson Oblast [uk], Tiahynka, Poniativka, Kherson Oblast [uk], Ivanivka, Kherson Raion, Kherson Oblast [uk], Tokarivka, Kherson Oblast [uk], Prydniprovske, Kherson Oblast [uk], Sadove, Kherson Raion, Kherson Oblast [uk] dan distrik Pulau Korabel di kota Kherson.[68][69][55] Gubernur Oblast Kherson, Oleksandr Prokudin, mengatakan kepada TV Ukraina pada pagi hari tanggal 6 Juni bahwa delapan desa telah terendam banjir, dan evakuasi dengan bus dan kereta api sedang dilakukan untuk 16.000 penduduk di daerah yang terkena dampak.[28]

Menurut pasukan darat Ukraina, tentara Rusia terus menembaki tepi kanan selama evakuasi.[70] Pada 7 Juni, Zelenskyy menuduh melalui Politico Eropa bahwa pasukan Rusia membunuh penyelamat yang bekerja di lokasi banjir.[71] Tiga orang tewas setelah pasukan Rusia menembaki kapal evakuasi banjir pada 12 Juni.[72]

Di Nova Kakhovka yang dikuasai Rusia di ujung timur bendungan, 22.000 orang tinggal di daerah rawan banjir, dan 600 rumah dilaporkan terendam banjir. Keadaan darurat di tepi kiri sungai diumumkan oleh otoritas Rusia.[73][74] Pada pagi hari tanggal 6 Juni, Andrey Alekseyenko, penjabat kepala administrasi militer-sipil Kherson yang dipasang Rusia, melaporkan di Telegram bahwa empat belas daerah berisiko banjir di tepi sungai yang dikuasai Rusia: Bilohrudove, Dnipriany, Hola Prystan, Kardashynka [uk], Kokhany, Ukraine [uk], Korsunka, Kherson Oblast [uk], Kozachi Laheri, Kherson Raion, Kherson Oblast [uk], Krynky, Kherson Oblast [uk], Mala Kardashynka [uk], Oleshky, Pishchanivka [uk], Solontsi, Stara Zburyivka [uk] dan Zabaryne, Kherson Oblast [uk], serta pulau-pulau di hilir Dnieper.[75]

Pihak berwenang Ukraina mengatakan evakuasi 17.000 orang sedang berlangsung dari wilayah di bawah kendali Ukraina, dengan 24 desa terendam banjir.[76]

Hewan dan lingkungan

sunting
 
Burung camar mediterania berkembang biak di Cagar Biosfer Laut Hitam. Sekitar setengah dari populasi global burung ini bersarang di sini di pulau-pulau rendah, dan kemungkinan besar akan kehilangan musim kawin 2023 karena banjir.

Sejumlah habitat satwa liar terendam.[77]

Sekitar 300 hewan di Kebun Binatang Fairytale Dibrova tenggelam dalam bencana tersebut. Kebun binatang itu berada di hilir dan di sebelah barat bendungan. Segera setelah itu, kantor berita Rusia TASS secara keliru[78] mengklaim bahwa kebun binatang itu bahkan tidak ada[79] sebelum mundur dan mengakui bahwa ada kebun binatang tetapi bersikeras bahwa semua hewan aman.[80]

Sebuah video yang memperlihatkan penduduk setempat harus memindahkan ternak dan hewan peliharaan melewati banjir tersebar secara luas di media sosial online.[74][81][82][83]

Palang Merah memperingatkan bahwa ladang ranjau hanyut. Erik Tollefsen, kepala bagian senjata Palang Merah, berkata: "Kami tahu di mana letak bahayanya . . . Sekarang kita tidak tahu. Yang kita tahu adalah bahwa mereka berada di suatu tempat di hilir."[84]

Mantan menteri ekologi Ostap Semerak mengatakan bahwa ini adalah bencana lingkungan terbesar di Ukraina sejak bencana Chernobyl tahun 1986.[85]

Kelompok Konservasi Alam Ukraina mengeluarkan laporan yang merinci kerusakan lingkungan.[8][12]

Persediaan air

sunting

Air dari reservoir bendungan memasok Ukraina Selatan, Krimea, dan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Zaporizhzhia. Karena banjir mempengaruhi pipa air di Ukraina Selatan, Presiden Zelenskyy mengatakan bahwa ratusan ribu orang tidak memiliki "akses normal ke air minum" di wilayah tersebut. Warga diimbau untuk merebus air karena berpotensi telah tercemar.[86]

Level air minimum di Waduk Kakhovka adalah 12,7 m (42 ft) diperlukan untuk menyediakan air pendingin bagi Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Zaporizhzhia. Namun ada beberapa sumber alternatif yang memadai untuk air pendingin esensial saat reaktor dalam keadaan mati saat ini. Direktur Jenderal Badan Tenaga Atom Internasional mengatakan "Penilaian kami saat ini adalah bahwa tidak ada risiko langsung terhadap keamanan pembangkit listrik".[87]

Awalnya, ketinggian air dilaporkan turun 0,35 m (1 ft 2 in) per jam. Dua puluh empat jam setelah kebocoran, ketinggian air di Nikopol turun 2,5 m (8 ft 2 in) dan berdiri di 14,41 m (47,3 ft).[88] Setelah 48 jam, levelnya adalah 13,05 m (42,8 ft).[89]

Kepala perusahaan pembangkit listrik tenaga air Ukraina Ukrhydroenergo mengumumkan bahwa permukaan air telah turun di bawah titik "mati" 12,7 m (42 ft), artinya air tidak bisa lagi ditarik untuk pemukiman dan untuk Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Zaporizhzhia. Seberapa rendah itu bisa tergantung pada apakah bagian bawah bendungan telah hancur sampai ke dasarnya. Jika demikian, ketinggian air akan mencapai sekitar 3 m (9,8 ft) dan lebar reservoir akan berkurang dari 3,5 km (2,2 mi) hingga 1–1,2 km (0,62–0,75 mi).[90] Pada pukul 20.00 tanggal 11 Juni, ketinggian air di Nikopol mencapai 9,04 meter dan pengukuran lebih lanjut tidak dapat dilakukan. Ketinggian telah turun 7,73 meter dan waduk telah kehilangan 73% volume airnya.[91]

Ukrhydroenergo juga mengumumkan bahwa mereka sedang mengerjakan proyek untuk membangun "overlay" melintasi bendungan dan stasiun pembangkit listrik tenaga air yang akan mengembalikan ketinggian air ke level sebelum ledakan.[92][93] Proyek overlay akan dimulai setelah pasukan pendudukan Rusia meninggalkan sisi timur Dnieper dan diperkirakan akan memakan waktu dua bulan.[92]

Kanal Krimea Utara

sunting
 
Kanal Krimea Utara menyediakan 85% air tawar Krimea.[94]

Kanal Krimea Utara, yang lebih dari 400 km (250 mi) panjangnya[95] dan secara tradisional telah memasok 85% air Krimea,[96] dimulai di Tavriisk, di mana asupan air hanya di hulu bendungan yang hancur.[97] Walikota Nova Kakhovka yang dilantik Rusia mengatakan bahwa kebobolan bendungan akan menyebabkan "masalah" dengan pasokan air ke Krimea dari Kanal Krimea Utara.[54] Menurut Dmitry Peskov, sekretaris pers Vladimir Putin, penghancuran bendungan itu adalah "upaya Ukraina yang diperhitungkan untuk menghentikan pasokan air" ke Krimea.[96][98] “Jelas salah satu tujuan dari tindakan sabotase ini adalah untuk menghilangkan Krimea dari air – permukaan air di waduk turun dan, karenanya, pasokan air ke kanal berkurang secara drastis,” katanya.[99][100] Otoritas pendudukan Krimea mengatakan bahwa "tidak ada ancaman Kanal Krimea Utara kehilangan air."[101][100] Waduk di semenanjung terisi sekitar 80% menurut Sergey Aksyonov, kepala Republik Krimea yang dianeksasi Rusia, tetapi tidak diakui secara internasional.[96][102][103]

Pada 10 Juni 2023, Institute for the Study of War mereferensikan video Rusia yang dilaporkan menunjukkan bahwa Kanal Krimea Utara telah menjadi kering,[104][105] bertentangan dengan pernyataan Rusia baru-baru ini bahwa tidak ada ancaman kanal kehilangan air. Orang Ukraina menuduh Rusia tidak memiliki rencana yang jelas tentang bagaimana menyelesaikan masalah, dan berusaha menghindari masalah tersebut dan menggunakan propaganda untuk mencegah kepanikan di antara penduduk lokal alih-alih bekerja dalam hal infrastruktur.[106]

Ihor Syrota, kepala perusahaan listrik tenaga air Ukraina Ukrhydroenergo, mengatakan pada 12 Juni 2023 bahwa air tidak akan mengalir ke Krimea melalui Kanal Krimea Utara "setidaknya selama satu tahun".[107]

Pertanian

sunting

Menurut Kementerian Pertanian Ukraina, bobolnya bendungan akan meninggalkan 584.000 hektare (1.440.000 ekar) tanah tanpa irigasi, mengubahnya menjadi "gurun". Pada tahun 2021, petani memanen dari tanah ini sekitar 4 juta ton biji-bijian dan minyak sayur, mewakili sekitar 4% dari produksi biji-bijian dan minyak sayur Ukraina. 94% sistem irigasi di Kherson, 74% di Zaporizhzhia dan 30% di wilayah Dnipro akan tanpa air.[108] [109] Bahkan tanpa bencana, produksi biji-bijian dan biji minyak Ukraina diperkirakan akan turun 8% dari hasil tahun 2022, dan turun 36% dari hasil tahun 2021 (tahun sebelum perang dimulai), menurut Asosiasi Gandum Ukraina.[110][111]

Oleksandr Krasnolutskyi, wakil menteri perlindungan lingkungan dan sumber daya alam Ukraina,[112] menyatakan bahwa air banjir telah menghanyutkan lapisan tanah atas dari ribuan hektar lahan pertanian dan lahan subur. “Kami tidak akan bisa menanam tanaman pertanian di tanah ini selama bertahun-tahun ke depan,” katanya.[113]

Perikanan

sunting

Kementerian Pertanian Ukraina memperkirakan kerugian sebesar ₴ 10,5 miliar ($285M USD) untuk industri perikanan, sebagai akibat dari ikan yang terdampar di perairan dangkal saat permukaan air turun atau terbawa ke daratan yang tergenang di mana mereka akan mati setelah banjir surut, serta ikan air tawar yang terkena air asin dan sebaliknya.[109][114] Waduk Kakhovka adalah habitat bagi setidaknya 43 spesies ikan, 20 di antaranya memiliki kepentingan komersial (dengan tangkapan tahunan hingga 2,6 ribu ton). Diperkirakan dibutuhkan setidaknya 7-10 tahun untuk mengembalikan stok ikan yang hilang.[12]

Energi

sunting

Rusaknya Pembangkit Listrik Tenaga Air Kakhovka telah mengakibatkan hilangnya 350 MW kapasitas pembangkit listrik tenaga air di wilayah tersebut,[43] yang cukup untuk memberi daya pada 350.000 rumah khas Eropa.[115]

Tanggapan hukum

sunting

Menurut mantan Wakil Jaksa Agung Ukraina Gyunduz Mamedov, Ukraina harus mengajukan permohonan kepada Sekretaris Jenderal PBB untuk membentuk dewan penasehat sebagai tanggapan atas pelanggaran Konvensi Modifikasi Lingkungan, di mana Ukraina dan Rusia menjadi anggota dari konvensi tersebut. Mamedov juga mengatakan bahwa kasus tersebut harus diajukan ke Mahkamah Internasional untuk mendapatkan kompensasi atas kerusakan yang ditimbulkan.[116]

Penasihat hukum Greenpeace Daniel Simons mengatakan pada 13 Juni 2023 bahwa persidangan terhadap pelaku perusakan bendungan dapat dilakukan di Pengadilan Kriminal Internasional (ICC), jika cukup bukti muncul. "Pasal 8(2)(b)(iv) Statuta Roma [Pengadilan Pidana Internasional] mengkualifikasikan sebagai kejahatan serangan yang disengaja yang menyebabkan kerusakan yang luas, permanen, dan serius terhadap lingkungan alam sekitarnya, yang jelas berlebihan dibandingkan dengan keuntungan militer umum yang konkret dan segera diharapkan hasilnya," katanya.[117] Penyelidik ICC telah mengevaluasi bukti kerusakan yang disebabkan infrastruktur kritis dan sipil di Ukraina untuk menentukan apakah tuntutan pidana dibenarkan.[118] Rusia, Amerika Serikat, dan China semuanya menolak untuk tunduk pada ICC.[119][120] ICC telah mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk presiden Rusia Vladimir Putin, sehubungan dengan pemindahan anak-anak secara ilegal dari Ukraina yang diduduki,[121] sehingga dia dapat ditangkap jika dia menginjakkan kaki di salah satu dari 123 negara anggota ICC.[122]

Kebobolan bendungan digambarkan oleh para pemimpin Barat sebagai kejahatan perang; Pasal 56 Protokol I Konvensi Jenewa (yang telah diratifikasi oleh Rusia dan Ukraina) melarang penghancuran yang disengaja terhadap "instalasi yang mengandung kekuatan berbahaya" seperti bendungan.[123][124]

Lihat juga

sunting

Referensi

sunting
  1. ^ "Russia-Ukraine war: List of key events, day 478". Aljazeera. 16 June 2023. 
  2. ^ a b c Russian Offensive Campaign Assessment, June 6, 2023 (dalam bahasa Inggris), Institute for the Study of War, 6 Juni 2023, Wikidata Q119224855, diarsipkan dari versi asli tanggal 7 Juni 2023 
  3. ^ a b c "Nova Kakhovka residents heard explosions before flooding of Kakhovka HPP: Here's what we know about the destruction of the dam on the Dnipro". The Insider (dalam bahasa Inggris). 6 Juni 2023. Wikidata Q119233154. Diarsipkan dari versi asli tanggal 9 Juni 2023. 
  4. ^ a b c "Seismic signals recorded from an explosion at the Kakhovka Dam in Ukraine". www.jordskjelv.no. 7 June 2023. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-06-09. Diakses tanggal 2023-06-09. 
  5. ^ "Thousands flee homes as collapse of dam is blamed on Russian forces". The Guardian. 6 June 2023. Diarsipkan dari versi asli tanggal 6 June 2023. Diakses tanggal 6 June 2023. 
  6. ^ "Diagram: Ukraine's Kakhovka Hydrolectric Power Plant". RadioFreeEurope/RadioLiberty. 2023-06-06. Diarsipkan dari versi asli tanggal 10 June 2023. Diakses tanggal 2023-06-10. 
  7. ^ a b "The causes, chronology, and culprits of a man-made disaster at the Kakhovska HPP". Molfar analytics. 2023-06-09. Diarsipkan dari versi asli tanggal 9 June 2023. Diakses tanggal 2023-06-11. 
  8. ^ a b "The Kakhovka Dam Disaster: Responsibility and Consequences". Wilson Center. 2023-06-14. Diakses tanggal 2023-06-14. 
  9. ^ "Очільник Херсонської ОВА: Середній рівень підтоплення на ранок - 5,6 метра. Евакуйовано майже дві тисячі людей". Зеркало недели (dalam bahasa Ukraina). 2023-06-08. Diakses tanggal 2023-06-14. 
  10. ^ a b Eric P. Schmitt (9 Juni 2023). "U.S. Official Says Spy Satellites Detected Explosion Just Before Dam Collapse". The New York Times (dalam bahasa Inggris). ISSN 0362-4331. Wikidata Q119269286. Diarsipkan dari versi asli tanggal 9 Juni 2023. 
  11. ^ a b "Ukraine and Russia Agree to Extend Black Sea Grain Deal". The New York Times. 17 May 2023. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-05-20. Diakses tanggal 2023-05-28. 
  12. ^ a b c d "The consequences of the Russian terrorist attack on the Kakhovka Hydroelectric Power Plant (HPP) for wildlife - Ukrainian Nature Conservation Group". Ukrainian Nature Conservation Group. 2023-06-07. Diakses tanggal 2023-06-14. 
  13. ^ "Convert km^3 to cubic miles". Conversion of Measurement Units. Diakses tanggal 2023-06-14. 
  14. ^ Brown, Steve (6 June 2023). "Damn Dams – For Ukrainians, Devastation Caused by Destruction of Dams Should Be No Surprise". Kyiv Post. Diarsipkan dari versi asli tanggal 7 June 2023. Diakses tanggal 6 June 2023. 
  15. ^ "Подрыв дамбы на Днепре. Как и зачем это сделали по приказу Кремля 82 года назад". BBC (dalam bahasa Russian). 7 June 2023. Diarsipkan dari versi asli tanggal 7 June 2023. Diakses tanggal 8 June 2023. 
  16. ^ Moroz, Dmytro; Bigg, Claire (23 August 2013). "Ukrainian Activists Draw Attention To Little-Known WWII Tragedy". Radio Free Europe/Radio Liberty (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 7 June 2023. Diakses tanggal 2023-06-07. 
  17. ^ Constable, Pamela (6 June 2023). "Dam destruction a threat to Ukrainian counteroffensive, water supplies". Washington Post. 
  18. ^ bbarclay (8 April 2022). "Weaponising water — Ukraine's dams are targets in Putin's war". International Rivers (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 5 October 2022. Diakses tanggal 2023-06-09. 
  19. ^ "The war put the water reservoir of the Kharkiv region on the verge of ecological disaster". ЭкоПолитика (dalam bahasa Inggris). 16 November 2022. Diarsipkan dari versi asli tanggal 22 January 2023. Diakses tanggal 6 June 2023. 
  20. ^ David Axe (6 Juni 2023). "Last Fall A Russian Brigade Nearly Blew Up Ukraine's Dnipro River Dam. Eight Months Later The Russians Finally Pulled The Trigger". Forbes (dalam bahasa Inggris). ISSN 0015-6914. Wikidata Q119295513. Diarsipkan dari versi asli tanggal 10 Juni 2023. 
  21. ^ Tanas, Alexander (31 October 2022). "Debris of Russian missile downed by Ukraine lands in Moldovan village". Reuters. Diarsipkan dari versi asli tanggal 31 October 2022. Diakses tanggal 6 June 2023. 
  22. ^ Bilefsky, Dan (20 October 2022). "Zelensky says Russia plans to blow up a major dam in a 'false flag' attack, flooding southern Ukraine". The New York Times (dalam bahasa Inggris). ISSN 0362-4331. Diarsipkan dari versi asli tanggal 29 May 2023. Diakses tanggal 2023-06-07. 
  23. ^ "RUSSIAN OFFENSIVE CAMPAIGN ASSESSMENT, OCTOBER 19". Institute for the Study of War. 2022-10-19. Diakses tanggal 2023-06-15. 
  24. ^ "Ukraine's Zelenskyy accuses Russia of planning to destroy dam". Al Jazeera. 21 October 2022. Diarsipkan dari versi asli tanggal 27 May 2023. Diakses tanggal 6 June 2023. 
  25. ^ "Inside the Ukrainian counteroffensive that shocked Putin and reshaped the war". Washington Post (dalam bahasa Inggris). 29 December 2022. Diarsipkan dari versi asli tanggal 8 January 2023. Diakses tanggal 6 June 2023. 
  26. ^ "Damage to Russian-occupied dam submerges Ukrainian reservoir island community". AP NEWS (dalam bahasa Inggris). 25 May 2023. Diarsipkan dari versi asli tanggal 25 May 2023. Diakses tanggal 6 June 2023. 
  27. ^ "Surveillance video from November 2022 shows explosions at the Kakhovka dam". NBC News (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2023-06-07. 
  28. ^ a b c "What we know about Nova Kakhovka dam attack". BBC News. 6 June 2023. Diarsipkan dari versi asli tanggal 6 June 2023. Diakses tanggal 6 June 2023. 
  29. ^ a b "Russia is draining a massive Ukrainian reservoir, endangering a nuclear plant". NPR. 10 February 2023. Diarsipkan dari versi asli tanggal 15 February 2023. Diakses tanggal 6 June 2023. 
  30. ^ Hunder, Max (2023-05-25). "Ukraine blames Russian-occupied dam as village grapples with flooding". Reuters. Diakses tanggal 2023-06-13. 
  31. ^ Vasilisa Stepanenko; Lori Hinnant (25 May 2023). "Damage to Russian-occupied dam submerges Ukrainian reservoir island community". apnews.com. Associated Press. Diarsipkan dari versi asli tanggal 25 May 2023. Diakses tanggal 2023-05-25. Since mid-February, the water level in the reservoir has steadily increased, according to data from Theia, a French geospatial analytical organization. An Associated Press analysis of satellite imagery showed the water has now risen so high that it’s washing over the top of the damaged Russian-occupied dam downstream. 
  32. ^ "Damage to Russian-occupied dam floods Ukrainian island community". Al Jazeera. 25 May 2023. Diarsipkan dari versi asli tanggal 1 June 2023. Diakses tanggal 7 June 2023. 
  33. ^ Beaumont, Peter (2023-06-09). "A visual guide to the collapse of Ukraine's Nova Kakhovka dam". the Guardian. Diarsipkan dari versi asli tanggal 10 June 2023. Diakses tanggal 2023-06-10. 
  34. ^ "Russia decided accidents at hazardous facilities would not be investigated shortly before blowing up Kakhovka Hydroelectric Power Plant". Ukrainska Pravda (dalam bahasa Inggris). 6 June 2023. Diakses tanggal 2023-06-07. 
  35. ^ Brugen, Isabel van (2023-06-09). "Russia's "smoking gun" on Ukraine dam collapse". Newsweek. Diakses tanggal 2023-06-12. 
  36. ^ "What we know about a large dam's catastrophic breach in Ukraine". NPR. 6 June 2023. Diarsipkan dari versi asli tanggal 6 June 2023. Diakses tanggal 7 June 2023. 
  37. ^ "Explainer: What the Kakhovka Dam Catastrophe Means For the Ukraine-Russia War". The Moscow Times (dalam bahasa Inggris). 6 Juni 2023. ISSN 1563-6275. Wikidata Q119141426. Diarsipkan dari versi asli tanggal 6 Juni 2023. 
  38. ^ a b Borger, Julian; Sauer, Pjotr (9 June 2023). "Seismic data adds to evidence Ukraine's Kakhovka dam was blown up". The Guardian. Diarsipkan dari versi asli tanggal 9 June 2023. Diakses tanggal 9 June 2023. 
  39. ^ Glanz, James; Santora, Marc; Pérez-Peña, Richard (6 June 2023). "Internal Blast Probably Breached Ukraine Dam, Experts Say (Cautiously)". The New York Times (dalam bahasa Inggris). ISSN 0362-4331. Diarsipkan dari versi asli tanggal 7 June 2023. Diakses tanggal 2023-06-07. 
  40. ^ https://www.nytimes.com/interactive/2023/06/16/world/europe/ukraine-kakhovka-dam-collapse.html?unlocked_article_code=RsjwJHCVAi_jknTqimkD6DtqpUJi5K6nUXbwYYOQSOVYpwrAhAHSGsTcuI3qMlS5bYrr5RaCXM5GfKXejI3flcWGhV6osiiC55kc9y3IUdwvuHVxq7KtAOmmQVzMSM4hIdkV0o2k_iHtdAWRQu5M8C0k2kcypSf_e64VCXrNKut898aKiX-u1Mt5WBV7mnJnZxYG8BnI1760N5soQmL-6__tCjo9QJ2-IZF-H-zkch1gMeRyhJxmdHeMvC0FfCDOS7FnDVxjysFHXAimkSBlHyjXkCHXuMRqW0Fdc14tXMUyc2Z1QAMhtGCQTl85FE4xQCFTR-0h4UxeNtYFbX-BsvmQzD-DIOnbr2T9pPoWtRAcCYO_NxKzY44Fw_fF&smid=nytcore-android-share
  41. ^ "Huge explosions breach the Kakhovka dam in southern Ukraine". The Economist. ISSN 0013-0613. Diakses tanggal 2023-06-08. 
  42. ^ "About GARD - Christopher Binnie". Abingdon Reservoir. Diarsipkan dari versi asli tanggal 8 February 2013. Diakses tanggal 2023-06-11. 
  43. ^ a b "Expert reaction to reported attack on Ukraine's Kakhovka dam". Science Media Centre. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-06-10. Diakses tanggal 2023-06-10. 
  44. ^ a b c d "Why the Evidence Suggests Russia Blew Up the Kakhovka Dam". The New York Times. 2023-06-16. Diakses tanggal 2023-06-17. 
  45. ^ "Nick G Glumac". Mechanical Science & Engineering. 2007-08-16. Diakses tanggal 2023-06-17. 
  46. ^ "Ben DANDO - Norsar, Lillestrøm - Test Ban Treaty Verification". ResearchGate. Diakses tanggal 2023-06-17. 
  47. ^ "Nova Kakhovka Dam Breach: Before And After Satellite Images Reveal Destruction". RadioFreeEurope/RadioLiberty. 2023-06-07. Diakses tanggal 2023-06-16. 
  48. ^ "Kakhovka dam collapse before and after: satellite images reveal extent of flood disaster in Ukraine". the Guardian. 2023-06-08. Diakses tanggal 2023-06-16. 
  49. ^ the Visual Journalism & BBC Verify teams (2023-06-07). "Ukraine dam: Maps and before and after images reveal scale of disaster". BBC News. Diakses tanggal 2023-06-16. 
  50. ^ Drummond, Michael (2023-06-07). "Nova Kakhovka dam: Satellite images reveal scale of destruction wrought on Ukraine's landscape". Sky News. Diakses tanggal 2023-06-16. 
  51. ^ Brugen, Isabel van (2023-06-09). "Why Russia's story on Kakhovka dam breach doesn't stack up". Newsweek. Diakses tanggal 2023-06-12. 
  52. ^ Melkozerova, Veronika (2023-06-09). "Ukraine says it intercepted call in which Russians admit they blew up dam". POLITICO. Diakses tanggal 2023-06-14. 
  53. ^ "Ukraine says Russian forces blew up Nova Kakhovka dam in Kherson". www.aljazeera.com (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 6 June 2023. Diakses tanggal 6 June 2023. 
  54. ^ a b "Russia-Ukraine war live: evacuations under way near Kherson after Kyiv accuses Moscow of destroying dam". The Guardian. 6 June 2023. Diakses tanggal 6 June 2023. The Russian-imposed mayor of the occupied settlement of Nova Kakhovk near the damaged dam [Vladimir Leontyev] ... said that there was no explosion at the station, but night strikes led to the destruction and water began to uncontrollably be discharged downstream. According to him, the armed forces of Ukraine continue to shell the city. The blow to the Kakhovskaya hydroelectric power station, presumably, was delivered from an MLRS. Leontyev said that it was impossible to predict whether the Kakhovskaya HPP would continue to collapse. According to him, the hydroelectric power plant suffered serious damage and it was impossible to repair it. He stated that the destruction at the station would lead to problems in the delivery of water to the Crimea. 
  55. ^ a b "Evacuations begin after a major dam in southern Ukraine is heavily damaged". NPR. 6 June 2023. 
  56. ^ "Минобороны сообщило о срыве крупномасштабного наступления ВСУ". TACC. Diarsipkan dari versi asli tanggal 5 June 2023. Diakses tanggal 2023-06-07. 
  57. ^ "Official: Kakhovka dam was blown up by Russia's 205th Motorized Rifle Brigade". The Kyiv Independent (dalam bahasa Inggris). 6 June 2023. Diarsipkan dari versi asli tanggal 7 June 2023. Diakses tanggal 2023-06-07. 
  58. ^ "Russians have long been planning to blow up the Kakhovka HPP dam, but they did not expect such consequences, – media expert". Freedom (dalam bahasa Inggris). 7 June 2023. Diakses tanggal 2023-06-07. 
  59. ^ Peleschuk, Dan (9 June 2023). "Ukraine security service says it intercepted call proving Russia destroyed Kakhovka dam". Reuters (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 9 June 2023. Diakses tanggal 2023-06-09. 
  60. ^ Kate Tsurkan (6 Juni 2023). "Kuleba criticizes international media for entertaining Russian propaganda about Kakhovka dam explosion". The Kyiv Independent (dalam bahasa Inggris). Wikidata Q119140906. Diarsipkan dari versi asli tanggal 6 Juni 2023. 
  61. ^ "RUSSIAN OFFENSIVE CAMPAIGN ASSESSMENT, JUNE 6, 2023". Institute for the Study of War. 2023-06-06. Diakses tanggal 2023-06-15. 
  62. ^ "Collapse of critical Ukrainian dam sparks region-wide evacuations. Here's what we know". CNN. 6 June 2023. Diarsipkan dari versi asli tanggal 6 June 2023. Diakses tanggal 6 June 2023. 
  63. ^ ""Это преднамеренная диверсия украинской стороны". Кремль — о прорыве плотины на Каховской ГЭС". Meduza (dalam bahasa Rusia). Diarsipkan dari versi asli tanggal 6 June 2023. Diakses tanggal 6 June 2023. 
  64. ^ "Главное: подрыв дамбы Каховской ГЭС в Херсонской области. Что уже затоплено, как это могло произойти и какие будут последствия". Настоящее Время (dalam bahasa Rusia). 6 June 2023. Diarsipkan dari versi asli tanggal 6 June 2023. Diakses tanggal 6 June 2023. 
  65. ^ "Interior Minister: 10 dead, 42 missing due to Kakhovka dam disaster". Kyiv Independent. 12 June 2023. 
  66. ^ "Ukraine says Russia blew up major dam 'from inside', endangering thousands of people and a nuclear plant". CBS News. 6 June 2023. Diarsipkan dari versi asli tanggal 6 June 2023. Diakses tanggal 2023-06-06. 
  67. ^ "Bodies floating in flooded areas after dam collapse: Zelenskyy". Al Jazeera. 8 June 2023. Diarsipkan dari versi asli tanggal 8 June 2023. Diakses tanggal 8 June 2023. 
  68. ^ Sullivan, Helen (6 June 2023). "Russia-Ukraine war live: dam near Kherson destroyed by Russian forces, says Ukraine, sparking evacuations". the Guardian. ISSN 0261-3077. Diarsipkan dari versi asli tanggal 6 June 2023. Diakses tanggal 6 June 2023. 
  69. ^ Hallam, Jonny; Pennington, Josh; Regan, Helen; Voytovych, Olga; Nasser, Irene; Shukla, Sebastian; Kottasová, Ivana; Mezzofiore, Gianluca; Shelley, Jo (6 June 2023). "Critical Ukrainian dam near Kherson destroyed sparking region-wide evacuations". CNN. Diarsipkan dari versi asli tanggal 6 June 2023. Diakses tanggal 6 June 2023. 
  70. ^ "Humeniuk: Enemy continues shelling right bank of Kherson region despite evacuation measures". www.ukrinform.net. 7 June 2023. 
  71. ^ Ronzheimer, Paul; Sheftalovich, Zoya (7 June 2023). "Russians shooting at rescuers in flooded areas, Zelenskyy says". Politico Europe. Diarsipkan dari versi asli tanggal 8 June 2023. Diakses tanggal 8 June 2023. 
  72. ^ Davies, Alys (2023-06-12). "Kherson flooding: Ukraine evacuation boat attacked by Russia, killing three". BBC (dalam bahasa Inggris). 
  73. ^ Adler, Nils (6 June 2023). "Russia-Ukraine live news: Moscow accused of blowing up dam / State of emergency declared in Nova Kakhovka district: TASS". Aljazeera. Diarsipkan dari versi asli tanggal 6 June 2023. Diakses tanggal 6 June 2023. 
  74. ^ a b Stepanenko, Vasilisa; Blann, Susie (6 June 2023). "Collapse of major dam in southern Ukraine triggers emergency as Moscow and Kyiv trade blame". apnews.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 6 June 2023. Diakses tanggal 6 June 2023. 
  75. ^ "В зону затопления поврежденной Каховской ГЭС попали прибрежные зоны 14 населенных пунктов" (dalam bahasa Rusia). Interfax. 6 June 2023. 
  76. ^ "Ukraine says Nova Kakhovka dam blast will not stop military plans". Diarsipkan dari versi asli tanggal 7 June 2023. Diakses tanggal 7 June 2023. 
  77. ^ "Destruction of Ukraine's biggest dam impacts the environment". IFAW (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2023-06-08. 
  78. ^ Pannett, Rachel (7 June 2023). "A Ukrainian zoo survived through war. The Kakhovka flood ended it". Washington Post (dalam bahasa Inggris). ISSN 0190-8286. Diarsipkan dari versi asli tanggal 7 June 2023. Diakses tanggal 2023-06-08. 
  79. ^ "Novaya Kakhovka refutes Ukrainian media reports about alleged deaths of zoo animals". TASS. Diarsipkan dari versi asli tanggal 7 June 2023. Diakses tanggal 2023-06-08. 
  80. ^ "Did Trapped Zoo Animals Drown After the Nova Kakhovka Dam Collapse?". Snopes (dalam bahasa Inggris). 8 June 2023. Diakses tanggal 2023-06-08. 
  81. ^ Krasteva, Gergana (6 June 2023). "Zoo animals drown in flood water after Ukrainian dam is destroyed". metro.co.uk. 
  82. ^ Stepanenko, Vasilisa; Blann, Susie (6 June 2023). "Ukraine accuses Russia of destroying major dam, warns of ecological disaster". Associated Press. Diarsipkan dari versi asli tanggal 6 June 2023. Diakses tanggal 6 June 2023 – via latimes.com. 
  83. ^ Pannett, Rachel (7 June 2023). "A Ukrainian zoo survived through war. The Kakhovka flood ended it". Diarsipkan dari versi asli tanggal 7 June 2023. Diakses tanggal 7 June 2023 – via The Washington Post. 
  84. ^ Waterhouse, James; Mackintosh, Thomas (8 June 2023). "Ukraine dam: Dislodged mines a major concern as residents flee Kherson". BBC. Diarsipkan dari versi asli tanggal 7 June 2023. Diakses tanggal 8 June 2023. 
  85. ^ Watts, Jonathan (2023-06-06). "Dam breach could be Ukraine's 'worst ecological disaster since Chornobyl'". the Guardian. Diakses tanggal 2023-06-12. 
  86. ^ Kramer, Andrew E.; Sonne, Paul; Kim, Victoria (7 June 2023). "Zelensky warns that hundreds of thousands of people don't have 'normal access to drinking water'". New York Times. Diarsipkan dari versi asli tanggal 8 June 2023. Diakses tanggal 8 June 2023. 
  87. ^ "IAEA Director General to inspect Zaporizhia NPP in the aftermath of crucial dam destruction". Nuclear Engineering International. 8 June 2023. Diakses tanggal 8 June 2023. 
  88. ^ "In one day, water level in Kakhovka reservoir decreased by 2.5 metres". Yahoo News. 7 June 2023. Diakses tanggal 8 June 2023. 
  89. ^ "Kakhovka Reservoir drains by 1 metre overnight, average flood level in Kherson Oblast is 5.6 metres". 
  90. ^ "Ukraine says water level at Kakhovka Reservoir at "dead" point". Anadolu Ajansı. 9 June 2023. Diarsipkan dari versi asli tanggal 9 June 2023. Diakses tanggal 2023-06-09. 
  91. ^ Ukrainian Meteorological Center on Facebook, June 11, 2023, https://www.facebook.com/UkrHMC/posts/pfbid0HqHbKSXHZs8BZyW9Lb9ufU3gQrQDihkXTPEYPcn8sZeYSxNfjcw5KLanhJ7bDpeal
  92. ^ a b "Ukraine warns over reservoir level after Kakhovka dam collapse". Reuters. 8 June 2023. Diarsipkan dari versi asli tanggal 9 June 2023. Diakses tanggal 2023-06-09. 
  93. ^ "THE DECREASE IN THE WATER LEVEL IN THE KAKHOVKA RESERVOIR CONTINUES". Ukrhydroenergo. 8 June 2023. Diakses tanggal 2023-06-09. 
  94. ^ "Canal irrigating Crimea getting 'drastically less' water after Ukraine dam blast, says Kremlin". Reuters. 6 June 2023. Diarsipkan dari versi asli tanggal 6 June 2023. Diakses tanggal 7 June 2023. 
  95. ^ "Crimean Canal Key to its Liberation". Institute for War and Peace Reporting. 31 July 2022. Diarsipkan dari versi asli tanggal 29 April 2023. Diakses tanggal 2023-06-09. 
  96. ^ a b c Osborn, Andrew (6 June 2023). "Canal irrigating Crimea getting 'drastically less' water after Ukraine dam blast, says Kremlin". Reuters (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 6 June 2023. Diakses tanggal 2023-06-07. 
  97. ^ "Північно-Кримський канал. Історія будівництва". Історична правда (dalam bahasa Ukraina). 13 May 2014. Diarsipkan dari versi asli tanggal 21 March 2022. Diakses tanggal 2023-06-08. 
  98. ^ Sonne, Paul (6 June 2023). "Russia warns that the dam's destruction is a risk to Crimea's water supply". The New York Times (dalam bahasa Inggris). ISSN 0362-4331. Diarsipkan dari versi asli tanggal 7 June 2023. Diakses tanggal 2023-06-07. 
  99. ^ Osborn, Andrew (6 June 2023). "Canal irrigating Crimea getting 'drastically less' water after Ukraine dam blast, says Kremlin". Reuters. Diarsipkan dari versi asli tanggal 6 June 2023. Diakses tanggal 2023-06-09. 
  100. ^ a b "MSN". msn.com. 9 June 2023. Diakses tanggal 2023-06-09. 
  101. ^ "No threat to water supply via North Crimean Canal after damage to Kakhovka HPP – officials". TASS. 6 June 2023. Diakses tanggal 2023-06-08. 
  102. ^ Charbonneau, Mirjam; Donath, Louis (27 March 2014). "U.N. General Assembly declares Crimea secession vote invalid". Reuters. Diarsipkan dari versi asli tanggal 1 October 2015. Diakses tanggal 30 June 2017. 
  103. ^ "General Assembly Adopts Resolution Calling upon States Not to Recognize Changes in Status of Crimea Region". United Nations. 27 March 2014. Diarsipkan dari versi asli tanggal 14 September 2019. Diakses tanggal 28 March 2014. 
  104. ^ "RUSSIAN OFFENSIVE CAMPAIGN ASSESSMENT, JUNE 10, 2023". Institute for the Study of War. 2023-06-10. Diakses tanggal 2023-06-12. 
  105. ^ "North Crimean Canal without water". Telegram (dalam bahasa Kirgiz). Diakses tanggal 2023-06-12. 
  106. ^ "Окупанти в Криму не знають, як вирішити проблеми з водопостачанням через теракт на ГЕС – Центр національного спротиву". Центр національного спротиву (dalam bahasa Ukraina). 2023-06-10. Diakses tanggal 2023-06-12. 
  107. ^ Tsurkan, Kate (2023-06-12). "Ukrhydroenergo head: Kakhovka dam destruction cut off water supply to Crimea for 'at least a year'". The Kyiv Independent. Diakses tanggal 2023-06-14. 
  108. ^ Polityuk, Pavel (7 June 2023). "Ukraine warns over impact of Kakhovka dam collapse on farmland". Reuters. Diakses tanggal 2023-06-07. 
  109. ^ a b Знищення росіянами Каховської ГЕС завдало значних збитків сільському господарству України [The destruction of the Kakhovskaya HPP by the Russians caused significant damage to the agriculture of Ukraine]. Міністерство аграрної політики та продовольства України (dalam bahasa Ukraina). Diakses tanggal 2023-06-07. 
  110. ^ Khan, Yusuf; MacDonald, Alistair (6 June 2023). "Ukraine Dam Explosion Shakes Farmers, Pushes Grain Prices Higher". The Wall Street Journal. Diakses tanggal 2023-06-08. 
  111. ^ "Ukraine's grain, oilseeds harvest could fall 8% to 68 mln tonnes in 2023 – association". Interfax. Diarsipkan dari versi asli tanggal 1 June 2023. Diakses tanggal 2023-06-08. 
  112. ^ Cundy, Antonia (2022-06-07). "Dead dolphins: how nature became another casualty of the Ukraine war". the Guardian. Diarsipkan dari versi asli tanggal 24 June 2022. Diakses tanggal 2023-06-10. 
  113. ^ Naddaf, Miryam (2023-06-09). "Ukraine dam collapse: what scientists are watching". Nature. Nature Publishing Group. 618 (7965): 440–441. doi:10.1038/d41586-023-01928-8. PMID 37296263 Periksa nilai |pmid= (bantuan). Diarsipkan dari versi asli tanggal 9 June 2023. Diakses tanggal 2023-06-10. 
  114. ^ "10,500,000,000 UAH to USD". Ukrainian Hryvni to US Dollars Exchange Rate. 7 June 2023. Diakses tanggal 2023-06-07. 
  115. ^ Energy, Skystream (2022-12-23). "How many houses can 1 MW power?". Sky Stream Energy. Diarsipkan dari versi asli tanggal 30 December 2022. Diakses tanggal 2023-06-11. 
  116. ^ "Is blowing up of Kakhovka HPP basis for new warrant from International Criminal Court?". Ukrainska Pravda. 6 June 2023. 
  117. ^ Fornusek, Martin (2023-06-13). "Media: Greenpeace names conditions for Kakhovka disaster lawsuit against Russia". Yahoo News. Diakses tanggal 2023-06-16. 
  118. ^ Hunder, Max (2023-06-01). "Dutch war crimes investigators examine Ukraine's battered infrastructure". Reuters. Diakses tanggal 2023-06-16. 
  119. ^ "Russia withdraws from International Criminal Court treaty". BBC News. 2016-11-16. Diakses tanggal 2023-06-16. 
  120. ^ "China, The International Criminal Court, And Global Governance". Australian Institute of International Affairs. 2020-01-09. Diakses tanggal 2023-06-16. 
  121. ^ "Russia: International Criminal Court issues arrest warrant for Putin". UN News. 2023-03-17. Diakses tanggal 2023-06-16. 
  122. ^ Armstrong, Kathryn; Gardner, Antoinette Radford & Frank (2023-03-18). "Putin arrest warrant: Biden welcomes ICC's war crimes charges". BBC News. Diakses tanggal 2023-06-16. 
  123. ^ Camut, Nicolas; Gabriel, Rinaldi; Bayer, Lili (6 June 2023). "Western leaders accuse Russia of war crime over dam destruction". POLITICO (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 7 June 2023. Diakses tanggal 2023-06-07. 
  124. ^ Berg, Stephanie van den; Deutsch, Anthony (6 June 2023). "Explainer: Ukraine dam: When do attacks on civilian installations amount to war crimes?". Reuters (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 6 June 2023. 

Pranala luar

sunting
Diperoleh dari "https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Kebobolan_Bendungan_Kakhovka&oldid=24156591"