Kebakaran Besar Roma

Menurut sejarawan Tacitus, Kebakaran Besar Roma dimulai pada malam tanggal 18 Juli 64, di pertokoan di sekeliling Circus Maximus, Roma.[1] Banyak orang Roma yang tinggal di rumah kayu sehingga api dengan cepat merambat.[1] Api tersebut hampir berhasil dipadamkan setelah lima hari namun kembali menyala.[2] Suetonius menulis bahwa api tersebut membakar Roma selama enam hari tujuh malam.[3] Api tersebut membakar habis empat dari empat belas distrik di Roma dan tujuh lainnya mengalami kerusakan parah.[4] Istana Nero, Kuil Jupiter Stator dan Kuil Vesta juga hancur dalam kebakaran itu.[5]

A depiction of the fire burning through the city.
Fire in Rome karya Hubert Robert yang menggambarkan kebakaran besar di Roma.

Setelah kebakaran

sunting
 
The Torches of Nero, oleh Henryk Siemiradzki.

Menurut sejarawan Tacitus, sebagian masyarakat menganggap Nero bertanggung jawab atas kejadian tersebut.[6] Untuk keluar dari masalah itu, ia mempersalahkan orang Kristen. Orang-orang Kristen mengaku, tetapi tidak jelas apakah mereka mengaku karena disiksa dan apa yang diakui, penyebab kebakaran atau sebagai orang Kristen.[6] Suetonius dan Cassius Dio menganggap Nero adalah orang yang membakar Roma dengan maksud gila untuk menghanguskan kota Roma.[7] Namun pada zaman itu Roma beberapa kali terbakar, seperti kebakaran tahun 69 pada zaman Vitellius dan tahun 80 pada zaman Kaisar Titus.[8]

Menurut Tacitus, Nero memerintahkan agar orang Kristen dimangsa binatang, disalibkan, atau dibakar di tiang sebagai penerangan.[6]

Referensi

sunting

Catatan

sunting
  1. ^ a b Tacitus, Annals XV.38
  2. ^ Tacitus, Annals XV.40
  3. ^ Suetonius, The Lives of Twelve Caesars, Life of Nero, 38
  4. ^ Tacitus, Annals XV.41
  5. ^ Tacitus, Annals XV.41
  6. ^ a b c Tacitus, Annals XV.44
  7. ^ Suetonius, Life of Nero, 38; Cassius Dio, Roman History LXII.16
  8. ^ Suetonius, Lives of Twelve Caesars, Life of Titus, 8

Pranala luar

sunting