Vitellius

Kaisar Romawi yang memerintah dari 16 April hingga 20 Desember 69 M

Aulus Vitellius (24 September 15 M – 20 Desember 69 M) adalah Kaisar Romawi yang memerintah dari 16 April hingga 20 Desember 69 M, selama periode kacau yang dikenal sebagai Tahun Empat Kaisar. Vitellius adalah kaisar ketiga yang berkuasa pada tahun itu setelah kematian Galba dan Otho. Meskipun masa pemerintahannya singkat, Vitellius dikenal sebagai sosok yang sangat ambisius, namun tidak mampu mempertahankan stabilitas kekuasaan di tengah gejolak politik dan militer yang melanda Kekaisaran Romawi.

Vitellius
Kaisar Romawi yang ke 8
Patung kaisar Vitellius
Berkuasa16 April 69 – 22 Desember 69
(8 bulan)
PendahuluOtho
PenerusVespasianus
Kelahiran(15-09-24)24 September 15
Roma
Kematian22 Desember 69(69-12-22) (umur 54)
Roma
PasanganGaleria Fundania
Nama lengkap
Aulus Vitellius (nama lahir)
Aulus Vitellius Germanicus Augustus ( menjadi kaisar)
AyahLucius Vitellius
IbuSextilia

Kehidupan Awal

sunting

Aulus Vitellius lahir di Nuceria Alfaterna (sekarang Nocera Inferiore, Italia) pada 24 September 15 M. Ia berasal dari keluarga bangsawan yang memiliki hubungan erat dengan para kaisar sebelumnya. Ayahnya, Lucius Vitellius, adalah seorang senator terkemuka yang pernah menjabat sebagai konsul dan gubernur berbagai provinsi, serta dikenal sebagai seorang penasihat setia Kaisar Tiberius, Caligula, dan Claudius. Latar belakang keluarga ini memberi Vitellius akses ke lingkaran politik dan militer Kekaisaran Romawi sejak usia muda.

Vitellius menghabiskan masa mudanya dalam kehidupan aristokrasi Romawi, dikenal karena kegemarannya pada kesenangan dan kenikmatan hidup. Ia terlibat dalam berbagai skandal sosial, namun berkat koneksi keluarganya, ia tetap diangkat ke beberapa jabatan penting di bawah pemerintahan Kaisar Caligula dan Claudius.

Karier Politik dan Militer

sunting
 
Uang koin Romawi bergambar Aureus Vitellius yang diperkirakan beredar pada tahun 69 M.

Sebelum menjadi kaisar, Vitellius menjabat sebagai prokonsul di Afrika pada tahun 61 M, di mana ia dikenal sebagai administrator yang tidak efektif namun disukai oleh rakyat karena kedermawanannya. Meskipun begitu, reputasi Vitellius secara umum lebih terkait dengan sifatnya yang senang hidup mewah dan hubungannya dengan istana kekaisaran daripada kemampuannya sebagai pemimpin militer atau politikus.

Pada akhir masa pemerintahan Nero, Vitellius diangkat sebagai komandan legiun di Germania Hulu oleh Galba pada tahun 68 M, sebuah posisi yang memberikan akses langsung ke pasukan dan wilayah yang strategis. Vitellius menjadi populer di kalangan pasukan karena kemurahan hatinya dan gaya kepemimpinannya yang ramah terhadap tentara, berbeda dengan kebijakan penghematan yang diterapkan oleh Galba.

Perebutan Takhta

sunting
 
Gambar Vitellius di koin.

Setelah kematian Galba pada Januari 69 M, Otho naik takhta, namun pemerintahan Otho segera menghadapi ancaman dari Vitellius. Pasukan di Germania Hulu dan Germania Hilir yang setia kepada Vitellius memproklamasikannya sebagai kaisar pada 2 Januari 69 M. Dukungan dari legiun di wilayah Rhine memberi Vitellius kekuatan militer yang signifikan, dan segera ia memulai pergerakan menuju Italia untuk menggulingkan Otho.

Pertempuran antara pasukan Vitellius dan Otho terjadi pada bulan April 69 M dalam Pertempuran Bedriacum (juga dikenal sebagai Pertempuran Cremona Pertama). Pasukan Vitellius berhasil mengalahkan pasukan Otho dalam pertempuran yang sengit, memaksa Otho untuk bunuh diri pada 16 April 69 M, dan Vitellius dinyatakan sebagai kaisar oleh Senat Romawi.

Pemerintahan Sebagai Kaisar

sunting

Setelah mengambil alih kekuasaan, Vitellius memasuki Roma dengan sikap yang merendahkan diri, berusaha untuk memenangkan hati Senat dan rakyat Romawi. Namun, pemerintahan Vitellius segera diwarnai oleh ketidakstabilan dan ketidakpuasan. Gaya hidupnya yang mewah dan kecenderungannya untuk menghabiskan kekayaan negara demi pesta-pora dan hadiah-hadiah bagi para pendukungnya membebani keuangan kekaisaran. Vitellius juga mengangkat beberapa pejabat dan jenderal yang tidak kompeten, yang semakin memperburuk situasi.

Meskipun upayanya untuk mendamaikan berbagai faksi di Roma, Vitellius tidak mampu mengendalikan loyalitas para legiun di provinsi-provinsi lainnya. Di wilayah timur Kekaisaran Romawi, Titus Flavius Vespasianus, seorang jenderal terkemuka yang memimpin pasukan dalam Perang Yahudi, diproklamasikan sebagai kaisar oleh pasukannya pada bulan Juli 69 M.

Perang Saudara dengan Vespasianus

sunting

Dengan Vespasianus menantang kekuasaan Vitellius, perang saudara kembali berkobar di Kekaisaran Romawi. Pasukan yang setia kepada Vespasianus, yang dipimpin oleh Antonius Primus, bergerak cepat ke Italia dan berhadapan dengan pasukan Vitellius dalam Pertempuran Bedriacum Kedua pada bulan Oktober 69 M. Pasukan Vitellius mengalami kekalahan telak, dan Antonius Primus serta pasukan Vespasianus melanjutkan perjalanan mereka menuju Roma.

Vitellius, yang sadar bahwa posisinya semakin lemah, awalnya berusaha untuk menyerahkan kekuasaannya dan bernegosiasi dengan Vespasianus. Namun, tawaran ini ditolak oleh pendukung Vespasianus, dan kekacauan pecah di Roma ketika pasukan Vespasianus mulai mendekati kota. Pada 20 Desember 69 M, pasukan Vespasianus berhasil menyerbu Roma, dan setelah pertempuran sengit di dalam kota, Vitellius ditangkap.

Kematian

sunting

Vitellius berusaha untuk melarikan diri dan bersembunyi, tetapi ia segera ditemukan oleh pasukan Vespasianus. Ia diseret ke jalan-jalan Roma, dipermalukan di hadapan rakyat, dan akhirnya dibunuh dengan kejam. Jenazahnya dilemparkan ke Sungai Tiber, sebuah tindakan yang menandai penghinaan tertinggi bagi seorang kaisar yang digulingkan.

Kematian Vitellius mengakhiri pemerintahannya yang singkat dan membawa Vespasianus naik takhta, yang kemudian mendirikan Dinasti Flavia, membawa stabilitas baru bagi Kekaisaran Romawi setelah tahun yang penuh gejolak tersebut.

Kehidupan Pribadi

sunting

Vitellius dikenal karena kecintaannya pada makanan dan kemewahan. Ia sering kali mengadakan pesta-pesta besar yang dihadiri oleh elit Romawi, dan kekayaannya yang besar dihabiskan untuk hiburan pribadi. Kebiasaannya ini menjadi salah satu alasan utama ketidakpuasan terhadap pemerintahannya, terutama di kalangan rakyat dan militer yang menderita akibat pajak tinggi dan kekurangan sumber daya.

Vitellius menikah dua kali. Istri pertamanya, Petronia, memberinya seorang anak laki-laki bernama Aulus Vitellius Petronianus, yang meninggal di masa mudanya. Setelah bercerai dengan Petronia, Vitellius menikah lagi dengan Galeria Fundana, dengan siapa ia memiliki dua anak: seorang putra dan seorang putri. Namun, sedikit yang diketahui tentang kehidupan keluarganya setelah kematiannya.

Referensi

sunting
  • Tacitus, Histories
  • Suetonius, Lives of the Twelve Caesars
  • Dio Cassius, Roman History

Pranala luar

sunting