Kebabnorsk

bagian dari rumpun bahasa Indo-Eropa

Bahasa Kebab Norwegia (Kebabnorsk; dibaca [²keːbɑbnɔʂk]) adalah sebuah variasi etnolek dari bahasa Norwegia, yang memasukkan kata-kata dari berbagai bahasa non-Barat yang dibawa oleh para imigran ke Norwegia, seperti bahasa Turki, Kurdi, Arab, Urdu, Pashto, Persia, dan Punjabi. Bahasa Kebab Norwegia memiliki asal-usul dari antara para pemuda imigran pemuda dan mereka yang tumbuh bersama para pemuda imigran di bagian timur kota Oslo.

Bahasa Kebab Norwegia pertama kali teridentifikasi pada tahun 1990-an. Pada tahun 1995, Stine Aasheim menulis tesis magister mengenai fenomena tersebut: "Kebab-norsk: fremmedspråklig påvirkning på ungdomsspråket i Oslo".[1][2] Andreas Eilert Østby, yang memakai bahasa Kebab Norwegia dalam menerjemahan novel Jonas Hassen Khemiri berjudul Ett öga rött (yang bercerita tentang para imigran yang berbicara dalam dialek bahasa Swedia yang serupa); menerbitkan sebuah kamus Kebab Norwegia pada tahun yang sama, yaitu tahun 2005.[3] Pada tahun 2007, sebuah adaptasi versi hip-hop Kebab Norwegia dari drama Romeo dan Julietdiselengarakan di Oslo.[4] Pada tahun 2008, 99% Ærlig, sebuah film tentang para pemuda di Timur Oslo, menampilkan bahasa Kebab Norwegia.[5]

Nama "Kebab Norwegia" ini diambil dari makanan kebab dan didasarkan pada stereotip para penggunanya, yang cenderung tidak menyebut dialek tersebut dengan nama itu, yang mana mereka semakin menganggap dialek itu sebagai suatu "bahasa Norwegia yang buruk" daripada kreativitas linguistik.[6] Para peneliti akademis lebih sering menyebutnya sebagai sebuah etnolek, tepatnya "bahasa Norwegia multietnolek".[7][8] Dialek ini memasukkan kosakata dari sekitar 20 bahasa, termasuk bahasa Jepang dan yang mengejutkan "cukup banyak dari bahasa Spanyol".[9]

Dialek ini terus berkembang. Sebagaimana karakteristik para imigran ketika berbicara, dialek ini juga digunakan oleh para pemuda kelahiran setempat ketika berbicara dengan para rekannya,[10] dan para penggunanya mempraktikkan alih kode serta menghindari pemakaiannya dalam situasi-situasi tertentu seperti misalnya dalam wawancara kerja.[11]

Contoh sunting

Secara liguistik, salah satu ciri bahasa Kebab Norwegia adalah banyak dipakainya ungkapan-ungkapan yang bertujuan untuk menyampaikan berita, misalnya sering menggunakan kata Wolla; yang diambil dari bahasa Arab Wallah (وَٱللّٰه) yang berarti "saya bersumpah demi Allah". Contoh ungkapan populer dalam bahasa Kebab Norwegia, misalnya sebagai berikut:[12]

Lihat pula sunting

Referensi sunting

  1. ^ Published in Ulla-Britt Kotsinas, Anna-Britta Stenström and Anna-Malin Karlsson, eds., Ungdomsspråk i Norden, föredrag från ett forskarsymposium: Språk och Kultur i Norden, 3, 14-16 juni 1996, Stockholm, MINS 43, Stockholm: Institutionen för nordiska språk, 1997, OCLC 470107861, pp. 235-42.
  2. ^ Toril Opsahl, "'Egentlig alle kan bidra'", Meninger (Opinions), Aftenposten 18 March 2010 (Norwegia)
  3. ^ Bernt Erik Pedersen, "– Avblås jakten på 'innvandrerromanen'",, Dagsavisen, Kultur (Culture), 23 April 2005, retrieved 21 February 2011 (Norwegia)
  4. ^ Mona Larsen, ["Kjærlighet på kebabnorsk: 'Shakespeare in Love', 'Rapsody in Blue' og nå – 'Romeo og Julie in Rap!'. Framført på kebabnorsk på en teaterbåt Bjørvika"], Dagsavisen, Kultur 22 October 2007, retrieved 21 February 2011 (Norwegia)
  5. ^ Sandra Mei Ling Noer, "Nå skal Norge lære kebab-norsk", NRK Østlandsendingen 12 September 2008 (Norwegia)
  6. ^ Stig Nøra, "Misliker kebabnorsk" Diarsipkan 2011-05-18 di Wayback Machine., Forskning.no 10 December 2010 (Norwegia)
  7. ^ Lars Anders Kulbrandstad, "Etnolekter—hva er det?" Diarsipkan 2011-07-24 di Wayback Machine., Norsklæreren 3 (2003) 5-13, p. 12 (pdf) (Norwegia)
  8. ^ Bente Ailin Svendsen and Unn Røyneland, "Multiethnolectal facts and functions in Oslo, Norway", International Journal of Bilingualism March 2008, pp. 63-83, abstract[pranala nonaktif permanen].
  9. ^ Hilde Lundgaard, "Kebabnorsk goes caramba" Diarsipkan 2012-07-14 di Archive.is, Aftenposten 26 January 2002 (Norwegia)
  10. ^ Cathrine Hellesøy, "Blod og babes på Holmlia - Snakker kebabnorsk med venner", Aftenposten 22 December 2010, Archived version (registration required), updated January 1, 2011 as "La oss avor, baosj kommer!", retrieved 21 February 2011 (Norwegia)
  11. ^ Hege Ulstein, "Budlekurre: Tert eller besti?: Språk er kommunikasjon. Men det er også identitet" Diarsipkan 2011-07-24 di Wayback Machine., Meninger, Dagsavisen 19 June 2011, updated 21 June 2011, retrieved 21 February 2011 (Norwegia)
  12. ^ "Intro to "Kebabnorsk"". The Norwegian American. 17713 15th Ave NE, #205. Shoreline, WA 98155. ISSN 2473-9251. 

Pranala luar sunting

Bacaan lanjutan sunting