Katedral Kristus Sang Juru Selamat

gereja di Rusia

Katedral Kristus Sang Juru Selamat (bahasa Rusia: Храм Христа Спасителя, Khram Khrista Spasitelya) adalah sebuah katedral Ortodoks Rusia di Moskwa, Rusia, di tepi utara Sungai Moskwa, dan berjarak beberapa ratus meter barat daya Kremlin. Dengan tinggi keseluruhan 103 m,[5] katedral tersebut adalah gereja Kristen Ortodoks tertinggi di dunia.[6]

Katedral Kristus Sang Juru Selamat
Храм Христа Спасителя
Khram Khrista Spasitelya
Agama
AfiliasiOrtodoks Rusia
Diberkati19 Agustus 2000
Lokasi
LokasiMoskwa
Koordinat55°44′40″N 37°36′20″E / 55.74444°N 37.60556°E / 55.74444; 37.60556Koordinat: 55°44′40″N 37°36′20″E / 55.74444°N 37.60556°E / 55.74444; 37.60556
Arsitektur
Gaya arsitekturKebangkitan Rusia
Spesifikasi
Panjang79 m (NS-WE interior)[3]
105 m (NS-WE stairs)
Luas interior4,900 m² (interior)[1]
6,800 m² (ext.-stairs)[2]
Tinggi maksimum103.4 m (salib puncak)[4]
Diameter luar kubah29.8 m [4]
Situs web
xxc.ru

Bangunan katedral yang saat ini merupakan hasil pembangunan ulang setelah dihancurkan oleh rezim komunisme Uni Soviet. Gereja yang asli dibangun pertama kali pada abad ke-19 dan membutuhkan setidaknya 40 tahun masa pembangunan. Namun, pada tahun 1931, katedral ini dirubuhkan atas perintah Joseph Stalin dan lahan bekas katedral ini berdiri hendak dijadikan lahan untuk pembangunan Istana Soviet yang akhirnya tidak pernah berdiri karena konstruksinya yang terhenti akibat perang antara Soviet dengan Nazi Jerman. Setelah keruntuhan rezim Uni Soviet, katedral ini kembali dibangun antara tahun 1995 hingga tahun 2000.

Pada tahun 2018 dilaporkan bahwa pondasi gereja katedral ini mengalami penurunan dan menimbulkan kampanye untuk merenovasi dan merekonstruksi dasar bangunan gereja.[7]

Katedral yang asli sunting

Pembangunan sunting

Ketika raja Napoleon Bonaparte mundur dari kota Moskwa, Tsar Alexander I menandatangani sebuah manifesto pada tanggal 25 Desember 1812 yang menyatakan niatnya untuk mendirikan sebuah katedral yang dipersembahkan untuk Yesus. Setidaknya butuh beberapa waktu yang cukup lama untuk memulai proyek pembangunan katedral ini. Proyek arsitektur pertama yang diselesaikan oleh Aleksandr Lavrentyevich Vitberg disahkan oleh sang Tsar Rusia pada tahun 1817. Proyek arsitektur tersebut merupakan sebuah desain Neoklasikal yang megah dan dipenuhi dengan pelbagai simbol Freemason.

 
Proses pembangunan katedral pada tahun 1852 (dilihat dari Kremlin)

Proyek pembangunan katedral dimulai di Bukit Burung Gereja yang merupakan area tertinggi di kota Moskwa, tetapi dibuktikan bahwa area tersebut memiliki kontur tanah yang tidak stabil. Sementara itu, Tsar Alexandr I digantikan oleh saudaranya Nikolai I. Tsar yang baru merupakan seseorang yang sangat patriotik dan taat dengan ajaran Gereja Ortodoks, beliau tidak menyukai desain yang sarat dengan Neoklasikisme dan simbol-simbol Freemasonry yang telah dipilih oleh Tsar sebelumnya. Kemudian, sang Tsar mengangkat arsitek favoritnya Konstantin Thon untuk membuat desain baru, yang terinspirasi dari gaya arsitektur Hagia Sofia di Konstantinopel. Desain Thon yang sarat dengan gaya arsitektur Kebangkitan Rusia disetujui oleh sang Tsar pada tahun 1832. Oleh karena kontur tanah di Bukit Burung Gereja yang tidak stabil, lokasi pembangunan pun dipindahkan ke area yang lebih dekat ke Kremlin Moskwa berdasarkan pertimbangan sang Tsar pada tahun 1837.

Penghancuran sunting

 
Pemandangan katedral di akhir abad 19.

Setelah Revolusi Rusia pada tahun 1917, rezim komunisme ateistik Uni Soviet memerintahkan persekusi dan penghancuran semua elemen-elemen dan bentuk-bentuk keagamaan di seluruh wilayah kekuasaan Uni Soviet, hingga hal tersebut pun menyebabkan penghancuran sebagian besar gereja-gereja dan katedral di Uni Soviet dan penjatuhan hukuman bagi para imam Gereja Ortodoks.[8] Pada masa kepemimpinan Joseph Stalin, dia memerintahkan penghancuran Katedral Kristus Sang Juru Selamat dan hendak menggantikan katedral tersebut menjadi suatu bangunan megah, yakni Istana Soviet.

 
Penghancuran katedral pada 5 Desember 1931

Tepatnya pada tanggal 5 Desember 1931, berdasarkan perintah Lazar Kaganovich, Gereja Katedral Kristus Sang Juru Selamat dihancurkan dengan pengeboman beberapa dinamit yang telah ditempatkan di seluruh dinding katedral. Butuh lebih dari satu tahun untuk membersihkan reruntuhan katedral pada area ini. Setelah itu, dimulailah pembangunan Istana Soviet yang telah direncanakan oleh rezim pemerintahan Stalin. Akan tetapi, pembangunan istana megah ini terhenti akibat kurangnya dana, terendamnya bagian dasar bangunan akibat luapan Sungai Moskwa, dan pecahnya Perang Dunia II. Akibat pembangunan yang mangkrak dan bagian dasarnya terendam air, pada tahun 1958 area ini diubah menjadi salah satu kolam renang umum terbesar di dunia pada masanya, yaitu Kolam renang Moskwa.

Katedral yang dibangun kembali sunting

 
Pemandangan katedral yang telah dibangun kembali dari seberang Sungai Moskwa.
 
Pemandangan katedral di malam hari.

Pada bulan Februari 1990, Gereja Ortodoks Rusia menerima perizinan dari pemerintah Uni Soviet untuk membangun kembali Katedral Kristus Sang Juru Selamat. Kemudian, sebuah fondasi sementara diletakkan di area pembangunan gereja di akhir tahun tersebut. Arsitek Aleksey Denisov ditunjuk untuk mendesain replika dari katedral ini, tetapi akhirnya diberhentikan untuk ikut serta dalam proyek pembangunan katedral ini karena selisih paham dengan pejabat kota Moskwa.[9] Posisi Denisov digantikan oleh seorang arsitek Rusia bernama Zurab Tsereteli yang mengembangkan ide-ide serta inovasi yang cukup kontroversial.

 
Kubah besar katedral

Dana pembangunan katedral mulai diinisiasikan pada tahun 1992 dan dana pembangunan mulai berdatangan dari masyarakat pada musim gugur tahun 1994, dan lebih dari satu juta penduduk Moskwa berdana untuk pembangunan katedral ini. Pada tahun ini pula, area yang semula merupakan Kolam Renang Moskwa mulai diubah dengan dimulainya pembangunan kembali katedral ini. Bagian bawah gereja dikonsekrasi pada tahun 1997, dan secara menyeluruh katedral ini dikonsekrasi kembali pada hari Transfigurasi Kristus, yakni pada tanggal 19 Agustus 2000.

Di bagian bawah katedral saat ini terdapat sebuah aula besar untuk pertemuan majelis gerejawi. Alun-alun katedral ini juga mempunyai beberapa kapel yang bergaya sama seperti katedral ini. Sebuah jembatan untuk pejalan kaki pun dibangun melintasi Sungai Moskwa dari arah tanggul Bersenevskaya dari tanggal 21 Juni 2003 hingga 3 September 2004.

Referensi sunting

  1. ^ Nave = 3,400 m².
    Three Narthex & Altar = 1,500 m².
    Stairs ~ 1,900 m².
  2. ^ "МУЗЕЙ ПРАВОСЛАВНОГО ЗОДЧЕСТВА". 
  3. ^ "ХРАМ ХРИСТА СПАСИТЕЛЯ". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2010-12-02. Diakses tanggal 2017-12-30. 
  4. ^ a b "Основные размеры Храма Христа Спасителя". 
  5. ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2010-12-02. Diakses tanggal 2017-12-30. 
  6. ^ The Visual Dictionary of Architecture. AVA Publishing. 2007. hlm. 78. ISBN 294037354X. 
  7. ^ "Moscow authorities announce competition for repair of Christ the Saviour Cathedral /". Orthochristian.com. Diakses tanggal 2020-03-14. 
  8. ^ Eastern Europe, Russia and Central Asia. Taylor & Francis. 2002. hlm. 46. ISBN 1857431375. 
  9. ^ "Moscow's Iconic Cathedral Was Restored Wrongfully on Cursed Location". Diakses tanggal 24 September 2009. 

Pranala luar sunting