Penjinakan ranjau merupakan upaya menonaktifkan atau menghilangkan ranjau dengan cara meledakkannya, hal tersebut dilakukan karena ranjau tersebut berpotensi meledak sewaktu-waktu dari ladang ranjau. Dalam beberapa kasus tertentu, ranjau dari laut atau dari area terbuka.[1] Selain itu, orang yang menjinakkan ranjau juga mendidik orang-orang tentang bahaya ranjau dan terkadang mengajari orang lain agar dapat mendeteksi dan menonaktifkan ranjau. Penjinak ranjau pada umumnya bekerja di lapangan maupun di kantor, akan tetapi sebagian besar dari mereka biasanya bekerja di lapangan yang dilakukan di negara lain, misalnya yaitu di negara berkembang yang tidak bisa atau mampu membayar program ranjau sendiri. Penjinakan ranjau merupakan salah satu profesi yang berbahaya dan memiliki risiko tinggi. Karena apabila sudah memasuki ladang ranjau yang belum dipetakan dengan benar, karena risiko dari ranjau yang sewaktu-waktu meledak dapat mengancam nyawa mereka.[2]

Tentara Korea Selatan yang sedang mencari ranjau darat di Irak

Metode Penjinakan sunting

Banyak cara pendekatan yang dilakukan dalam upaya penjinakan ranjau tergantung pada sejumlah faktor, termasuk medan, vegetasi, tingkat dan jenis kontaminasi. Penjinakan ranjau darat dapat dilakukan dengan berbagai kombinasi metode dan alat untuk mendeteksi dan menghancurkan ranjau darat tersebut. Misalnya metode penghapusan ranjau secara manual, mesin dan anjing pendeteksi ranjau.[3][4] Salah satu cara menjinakkan ranjau yaitu dengan cara penjinakan ranjau manual yang meliputi pengecekan ladang ranjau meter demi meter menggunakan detector logam dan berbagai alat galian. Selain itu, berbagai sumber daya dan teknologi mekanik yang membantu meningkatkan kecepatan serta efektivitas pembukaan ranjau darat dalam keadaan tertentu.[5] Ada juga mesin lapis baja khusus yang disiapkan untuk pembersihan tanah, menghilangkan vegetasi, maupun menemukan serta menghancurkan ranjau darat secara langsung dalam beberapa kasus tertentu.[6] Metode lain yang digunakan yaitu dengan menggunakan anjing pendeteksi ranjau yang sudah dilatih untuk mengendus, melacak, ataupun mengetahui lokasi bahan peledak atau ranjau. Setelah anjing pendeteksi tersebut menemukan dan mendeteksi adanya ranjau,[7] maka mereka akan memperingatkan pawang atau orang yang akan menjinakan ranjau tersebut.[8][9][10]

Pendidikan sunting

Sebagian besar penghapus ranjau memiliki latar belakang yang berasal dari militer, yang mana mereka telah banyak mempelajari keterampilan dan memiliki pengalaman yang diperlukan untuk bekerja sebagai penjinak ranjau. Namun, ada juga beberapa penjinak ranjau yang tidak latar belakang militer, mereka telah belajar dari penjinak ranjau lain yang bersedia untuk mengajar mereka. Ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan ketika ingin terjun dalam profesi penjinak ranjau, mulai dari latar belakang dalam matematika dan komunikasi yang menjadi sangat penting. Selain itu, para penjinak ranjau juga telah dilatih dan harus berkomitmen dalam menjalankan aksinya, mereka harus bersedia bekerja keras, bertanggung jawab, dan bekerja dalam tim.[11][12]

Daftar pustaka sunting

  1. ^ "humanitarian demining". TheFreeDictionary.com. Diakses tanggal 2020-02-15. 
  2. ^ "CFNC.org - Career Profile". www1.cfnc.org. Diakses tanggal 2020-02-15. 
  3. ^ Hemapala, Manjula Udayanga (2017-12-20). "Robots for Humanitarian Demining". Robots Operating in Hazardous Environments (dalam bahasa Inggris). doi:10.5772/intechopen.70246. 
  4. ^ "Manual demining". The HALO Trust (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-02-15. Diakses tanggal 2020-02-15. 
  5. ^ "Demining Machines by Armtrac - Armtrac Demining Equipment". Armtrac: Remotely Operated Demining Machinery & Robots (dalam bahasa Inggris). 2019-05-08. Diakses tanggal 2020-02-15. 
  6. ^ Schubert, Hiltmar; Kuznetsov, Andrey (2002-07-31). Detection of Explosives and Landmines Methods and Field Experiences (dalam bahasa Inggris). Springer Science & Business Media. ISBN 978-1-4020-0693-7. 
  7. ^ "Dog Detection - People against landmines - MgM". www.landmine.org. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-02-15. Diakses tanggal 2020-02-15. 
  8. ^ "Clear landmines and cluster bombs | MAG". www.maginternational.org (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2020-02-15. 
  9. ^ "How Landmines Work". HowStuffWorks (dalam bahasa Inggris). 2001-06-19. Diakses tanggal 2020-02-15. 
  10. ^ "Demining Dogs Go to Work in DR Congo". HI (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2020-02-15. 
  11. ^ "CFNC.org - Career Profile". www1.cfnc.org. Diakses tanggal 2020-02-15. 
  12. ^ Habib, Maki (2008-02-01). Humanitarian Demining: the Problem, Difficulties, Priorities, Demining Technology and the Challenge for Robotics. ISBN 978-3-902613-11-0.