Jati emas

Spesies tumbuhan
(Dialihkan dari Kalimasada)
Jati emas
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan:
Klad: Tracheophyta
Klad: Angiospermae
Klad: Eudikotil
Klad: Asterid
Ordo:
Famili:
Subfamili:
Genus:
Spesies:
Cordia subcordata

Jati emas[3] atau Kalimasada[4] (Cordia subcordata) adalah spesies pohon berbunga dalam genus cordia yang tumbuh di Afrika timur, Asia Selatan, Asia Tenggara, Australia utara, dan Kepulauan Pasifik (termasuk Hawaii).[2]

Nama-nama

sunting

Di beberapa tempat tumbuhan ini juga dikenal dengan nama kanawa, tou, kou, mareer, manjak, snottygobbles, glueberry, atau narrow-leafed bird lime tree. Di Pulau Jawa dan Pulau Madura dikenal dengan nama kalimasada, purnamasada, atau pramasada. Sebuah cerita rakyat Jawa menganggap pohon ini mengandung kekuatan spiritual.[5] Di Kepulauan Marshall dikenal dengan nama kono.[6] Sedangkan di Fiji tumbuhan ini disebut nawanawa.[7]

Morfologi

sunting

Jati emas tumbuh hingga ketinggian 7–10 m saat dewasa, tetapi mungkin juga dapat tumbuh hingga setinggi 15 m. Daunnya berbentuk bulat telur dengan panjang 8–20 cm dan lebar 5–13 cm.[8]

Bunga tubularnya berdiameter 2,5–4 cm dan membentuk cymes atau malai,[8] mahkota bunganya berwarna jingga dan mahkota bunganya berwarna hijau pucat, pemekaran bunganya terjadi sepanjang tahun, sebagian besar bunganya diproduksi di musim semi.[9]

Buahnya berwarna coklat yang dihasilkan sepanjang tahun, bentuknya bulat, panjangnya 2–3 cm , dan berkayu saat dewasa. Tiap buahnya mengandung empat biji atau kurang dengan panjang bijinnya sepanjang 10–13 mm. Buahnya dapat mengapung dan dapat terbawa arus laut dalam jarak yang jauh.[8]

Habitat

sunting

Tumbuhan ini merupakan pohon pantai, biasa tumbuh mulai dari daerah dekat laut hingga ketinggian 30 mdpl, namun dapat tumbuh ketinggian 150 mdpl juga. Tumbuh di daerah yang menerima curah hujan sebesar 1.000–4.000 mm per tahun. Tumbuhan ini lebih menyukai tanah netral hingga basa (pH 6,1 hingga 7,4) seperti tanah yang berasal dari batu basal, batu kapur, tanah liat (lempung), atau pasir. Tekstur tanah yang diperbolehkan untuk ditanami jati emas meliputi pasir, geluh berpasir, geluh, geluh liat berpasir, lempung berpasir, geluh lempung, dan lempung.[8] Tumbuhan ini juga bisa tumbuh di tepi pantai berbatu dan rawa bakau.[7]

Persebaran

sunting

Jati emas memiliki persebaran yang sangat luas, dimulai dari pantai timur Afrika barat, kemudian ke sepanjang Asia tropis dan Oseania hingga hawaii, kemudian ke arah barat. Distribusi ini dicapai karena karakteristik khusus dari buahnya yang memungkinkan memudahkan penyebaran melalui laut.[10] Sebelum tahun 2001, tumbuhan ini dianggap sebagai tumbuhan introduksi Polinesia ke Hawaii oleh banyak ahli. Tetapi sebuah bukti subfosil dari Gua Makauwahi di Kauai menunjukkan bahwa tumbuhan ini ini tersebar melimpah di hutan dataran rendah Hawaii jauh sebelum kedatangan manusia di tempat itu, yang menunjukn statusnya sebagai spesies asli.[11]

Referensi

sunting
  1. ^ Oldfield, S. (2019). "Cordia subcordata". 2019: e.T33199A67739216. doi:10.2305/IUCN.UK.2019-2.RLTS.T33199A67739216.en. 
  2. ^ a b "Jati emas". Germplasm Resources Information Network (GRIN) online database. Diakses tanggal 2010-03-02. 
  3. ^ Hanara. "cordia subcordata". hanaranurseries.com. Diakses tanggal 2023-05-26. 
  4. ^ "Ciri Ciri Pohon Kalimasada (Cordia subcordata)". ciriciripohon.id. 26-05-2023. Diakses tanggal 2023-05-26. 
  5. ^ Bosbouwproefstation (1936). Korte mededeelingen - Cordia Subcordata. Cornell University. hlm. 107. Diarsipkan dari versi asli tanggal 31 July 2021. Diakses tanggal 30 May 2015. 
  6. ^ "Native plants of the Marshalls". Republic of the Marshall Islands Biodiversity Clearing House Mechanism. RMI Office of Environmental Planning and Policy Coordination. 2 October 2008. Diarsipkan dari versi asli tanggal 19 June 2015. Diakses tanggal 7 September 2019. 
  7. ^ a b Keppel, Gunnar; Ghazanfar, Shahina A. (2011). Trees of Fiji: A Guide to 100 Rainforest Trees (edisi ke-third, revised). Secretariat of the Pacific Community & Deutsche Gesellschaft für Technische Zusammenarbeit. hlm. 62–3. 
  8. ^ a b c d Friday, J. B.; Dana Okano (April 2006). "Cordia subcordata (kou)" (PDF). Species Profiles for Pacific Island Agroforestry. The Traditional Tree Initiative. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 16 January 2009. Diakses tanggal 2009-02-21. 
  9. ^ Allen, James A. (2003-01-01). "Cordia subcordata Lam". Tropical Tree Seed Manual. Reforestation, Nurseries & Genetics Resources. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 16 January 2009. Diakses tanggal 2009-02-24. 
  10. ^ Jayasuriya, A. H. Magdon; Gunatilleke, I. A. U. Nimal (2015-09-18). "A refugium for Cordia subcordata (Boraginaceae), a very rare and endangered plant in Sri Lanka and strategies for its conservation". Ceylon Journal of Science (Biological Sciences). 44 (1): 67. doi:10.4038/cjsbs.v44i1.7343 . ISSN 0069-2379. 
  11. ^ Burney, David A.; James, Helen F.; Burney, Lida Pigott; Olson, Storrs L.; Kikuchi, William; Wagner, Warren L.; Burney, Mara; McCloskey, Deirdre; Kikuchi, Delores; Grady, Frederick V.; Gage, Reginald (November 2001). "FOSSIL EVIDENCE FOR A DIVERSE BIOTA FROM KAUA'I AND ITS TRANSFORMATION SINCE HUMAN ARRIVAL". Ecological Monographs (dalam bahasa Inggris). 71 (4): 615–641. doi:10.1890/0012-9615(2001)071[0615:FEFADB]2.0.CO;2. ISSN 0012-9615.