KRI Teluk Sampit (515)

KRI Teluk Sampit (515) adalah kapal perang milik Tentara Nasional Indonesia Angakatan Laut (TNI AL) bernomor lambung 515 yang diproduksi oleh perusahaan Korea Selatan, Korea SB & Eng., Masan, dan Korea Tacoma SY, Chinhae pada tahun 1981.[1] Setelah masuk ke Indonesia, kapal perang tersebut dinamai dengan nama "Teluk Sampit" yang diartikan sebagai nama teluk dari Kabupaten Kotawaringin, Kalimantan Tengah. KRI Teluk Sampit (515) merupakan kapal perang yang bertipe kapal pengangkut tank (Landing Ship Tank (LST)) yang dapat mengangkut berbagai keperluan logistik, seperti perlengkapan dan peralatan perang dan tank serta dapat mengangkut tentara infanteri.[2]

KRI Teluk Sampit

KRI Teluk Sampit (515) termasuk dalam tipe kelas Teluk Semangka beserta dengan lima kapal lainnya, seperti KRI Teluk Semangka (512), KRI Teluk Penyu (513), KRI Teluk Mandar (514), KRI Teluk Banten (516), dan KRI Teluk Ende (517).[3] Tipe kelas Teluk Semangka dibagi menjadi dua, yakni tipe standar dan tipe komando. KRI Teluk Sampit (515) termasuk dalam tipe standar beserta dengan Teluk Semangka (512), KRI Teluk Penyu (513), dan KRI Teluk Mandar (514). KRI Teluk Sampit (515) beserta tipe kelas Teluk Semangka berada dibawah pembinaan Satfib (Satuan Kapal Amfibi).[2]

Spesifikasi sunting

KRI Teluk Sampit (515) memiliki panjang kapal sebesar 100 m x 15,4 m x 4,2 meter dan mempunyai bobot kosong 1.800 ton dan bobot penuh 3.770 ton[2] dengan kapasitas yang bisa dibawa sebesar 725 ton. Konsumsi bahan bakar KRI Teluk Sampit (515) per harinya sebesar 20 ton untuk bahan bakar solar dan 800 liter minyak pelumas.[4] KRI Teluk Sampit (515) tidak memiliki hanggar untuk helikopter, tetapi memiliki dek helikopter di buritan serta dapat membawa 4 unit Landing, Craft, Vehicle, and Personnel (LCVP atau Higgins boat).[2]

Persenjataan sunting

KRI Teluk Sampit (515) memiliki senjata utama tiga pucuk meriam Bofors kaliber 40 mm (terdapat dua di haluan dan satu pucuk ditempatkan pada buritan) yang memiliki kubah pelindung, dua pucuk meriam 20 mm buatan Rheinmetall, dan dua pucuk senapan mesin berat kaliber 12.7 mm.[2]

Komandan sunting

Sebelum Desember 2015, Komandan KRI Teluk Sampit (515) dipimpin oleh Letkol Laut (P) Nazarudin. Setelah Desember 2015, terdapat acara serah terima jabatan Komandan KRI Teluk Sampit (515) dari Letkol Laut (P) Nazarudin kepada Letkol Laut (P) Ardian Budi Darma yang dipimpin oleh Komandan Satfib Koarmatim Kolonel Laut (P) Bambang Irawan.[5] Selanjutnya, Komandan KRI Teluk Sampit (515) diganti oleh Letkol Laut (P) Cokorda Gede Parta Pemayun, S.H., M.Sc., M.Tr (Hanla). Pada tanggal 1 Agustus 2019 terdapat serah terima jabatan Komandan KRI Teluk Sampit (515) dari yang sebelumnya Letkol Laut (P) Cokorda Gede Parta Pemayun, S.H., M.Sc., M.Tr (Hanla) digantikan oleh Mayor Laut (P) M. Noordin Mutaqien, S.E., yang dipimpin oleh Komandan Satuan Kapal Amfibi (Dansatfib) Koarmada II Kolonel Laut (P) Teguh Iman Wibowo.[6]

Misi-misi sunting

Misi-misi yang pernah dilaksanakan oleh KRI Teluk Sampit (515) antara lain:

Pembelajaran Siswa SDN 29 Kota Bima Ikmal Tanjung sunting

KRI Teluk Sampit (515) mendarat di kota Bima pada tanggal 25 Januari 2018 dan membawa siswa-siswa dan guru untuk mengikuti pembelajaran mengenai kapal perang tersebut pada tanggal 26 Januari 2018. Siswa dan Guru diberikan pembelajaran dan pengarahan mengenai isi dek KRI Teluk Sampit (515), seperti kabin, ruang kemudi, ruang senjata, ruang piket, dan ruang radio oleh kapten kapal.[7]

Pengangkutan Warga Pulau Bawean sunting

Pengangkutan warga pulau Bawean dilakukan oleh KRI Teluk Sampit (515) sebagai misi kemanusiaan dikarenakan kapal KM Harapanku Mekar terhantam ombak, sehingga kapal tersebut tidak bisa mengangkut warga pulau Bawean dan menahan warga pulau Bawean sejak 8 Februari 2008. Pengangkutan dimulai sejak tanggal 23 Februari 2008 dari jam 17.45 WIB dengan mengangkut penumpang sebanyak 585 penumpang dewasa dan 45 anak-anak, membawa 7 unit sepeda motor, dan sayur-mayur.[4] Pengangkutan diperkirakan akan sampai di Pulau Bawean sekitar 13 - 14 jam dengan kecepatan 11 knot atau 22 kilometer perjam, dimulai dari perkiraan jam 17.00 WIB hingga sampai jam 07.00 WIB keesokan harinya.[8]

Pengangkutan Beras ke Maluku Tenggara Barat sunting

Pengangkutan dan pengiriman beras oleh KRI Teluk Sampit (515) ke Saumlaki, ibu kota kabupaten Maluku Tenggara Barat (sekarang Kabupaten Kepulauan Tanimbar) dilaksanakan atas perintah Komando Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut (Lantamal) IX/ Ambon Antongan Simatupang. Tujuan pengiriman beras tersebut dikarenakan untuk mengatasi kelangkaan bahan pokok di kabupaten Maluku Tenggara Barat. Pengangkutan dan pengiriman beras tersebut dilaksanakan pada tanggal 13 Maret 2018 dengan membawa 150 ton beras kualitas medium dan medium plus dan dijadwalkan sampai Saumlaki pada tanggal 16 Maret 2018.[9] Beras tersebut terdiri dari beras bulog 50 Kg sebanyak 2.001 karung dan beras bulog 15 Kg sebanyak 3.331 karung.[10]

Pada saat KRI Teluk Sampit (515) sampai di Saumlaki, kapal tersebut dihadiri oleh Ketua Komisi C DPRD Maluku Anos Jermias; Wakil Komandan Lantamal IX Kolonel Marinir Imam Sopingi; Para Asisten Danlantamal IX; Komandan KRI Teluk Sampit – 515 Mayor Laut (P) Cokorda G.P.P; dan Perwakilan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Ambon.[11] Pengangkutan dan pengiriman beras ke Saumlaki tidak hanya dilakukan oleh KRI Teluk Sampit (515) saja, melainkan dilakukan juga oleh KRI Teluk Banten (516) dengan membawa 300 ton beras dari Surabaya.[12]

Doa Bersama sunting

Doa bersama dilakukan pada tanggal 2 Januari 2018 oleh Komandan KRI Teluk Sampit (515) Satuan Kapal Amphibi (Satfib) Koarmatim Mayor Laut (P) Cokorda Gede Parta Pemayun, S.H., M.Sc., M.Tr (Hanla) bersama seluruh prajurit yang bertempat di Long Room Bintara KRI TSP - 515 Satfibarmatim yang sandar didermaga Dermaga C Selatan Koarmatim, Ujung, Surabaya. Doa bersama dilakukan untuk menjalin keakraban dan doa bersama agar diberikan berkah kesehatan, keselamatan dan kesuksesan selama tahun 2018.[13]

Referensi sunting

  1. ^ "Disetujui, Dua Kapal Perang TNI AL Jadi Sasaran Latihan Tembak". www.djkn.kemenkeu.go.id. Diakses tanggal 2020-01-08. 
  2. ^ a b c d e "KRI Teluk Semangka 512 – LST Besutan Korea Selatan Pertama Yang Akhiri Masa Tugas". Indomiliter.com (dalam bahasa Inggris). 2013-04-27. Diakses tanggal 2020-01-08. 
  3. ^ "KRI Teluk Banten 516: Landing Ship Tank dengan Kemampuan Sebagai Kapal Markas". Indomiliter.com (dalam bahasa Inggris). 2015-08-02. Diakses tanggal 2020-01-08. 
  4. ^ a b "KRI Teluk Sampit Angkut 635 Warga Bawean". Kompas.com. Diakses tanggal 2020-01-08. 
  5. ^ "Jabatan Komandan KRI Teluk Sampit-515 Diserahterimakan". 
  6. ^ "Letkol Laut (P) Cokorda Gede Parta P SH.MSi Komandan KRI Teluk Ende -57". indonews. 2019-08-01. Diakses tanggal 2020-01-08. 
  7. ^ "Siswa SDN 29 Belajar Diatas Kapal Perang KRI Teluk Sampit 515". Kabar Harian Bima - kahaba.net. 2018-01-26. Diakses tanggal 2020-01-08. 
  8. ^ Iksan, Ashadi (2008-02-23). "Akhirnya 579 Warga Bawean Diangkut KRI Teluk Sampit". Okezone.com. Diakses tanggal 2020-01-08. 
  9. ^ S, John Nikita. "KRI Teluk Sampit angkut beras atasi kelangkaan di MTB". ANTARA News. Diakses tanggal 2020-01-08. 
  10. ^ "Atasi Kehabisan Beras, KRI Teluk Sampit Tiba Ibukota Kabupaten Maluku Tenggara Barat". MENARAnews. Diakses tanggal 2020-01-08. 
  11. ^ Saragih, Anggaraman (2018-03-13). "KRI Teluk Sampit – 515 Angkut Beras ke Saumlaki". JakartaGreater. Diakses tanggal 2020-01-08. 
  12. ^ Tenggara, Situs Pemerintah Kabupaten Maluku. "BUPATI FATLOLON, TINJAU PEMBONGKARAN BERAS 150 TON DI KRI TELUK SAMPIT 515". www.mtbkab.go.id (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-10-17. Diakses tanggal 2020-01-08. 
  13. ^ "Awali Tahun 2018, Prajurit KRI Teluk Sampit – 515 Satfibarmatim Adakan Doa Bersama".