KRI Teluk Kupang (519)

KRI Teluk Kupang (519) adalah landing ship tank kelas Teluk Bintuni kedua milik TNI Angkatan Laut.

KRI Teluk Kupang saat melakukan latihan uji kelayakan di Pulau Bokor, Kepulauan Seribu dari tanggal 26-27 November 2020
Sejarah
Indonesia
Nama Teluk Kupang
Asal nama Teluk Kupang
Dipesan 2012
Pembangun PT Dok & Perkapalan Kodja Bahari (Persero), Jakarta
Nomor galangan AT-2
Pasang lunas 31 Juli 2012
Diluncurkan 17 Januari 2017
Mulai berlayar 7 Desember 2020
Identifikasi Nomor lambung: 519
Status Aktif
Ciri-ciri umum
Kelas dan jenis Landing Ship Tank kelas Teluk Bintuni
Berat benaman 2,300 ton
Panjang 117 m (383 ft 10 in)
Lebar 164 m (538 ft 1 in)
Tinggi 78 m (255 ft 11 in)
Pendorong
  • 2 x mesin utama 3.285 kW (4.405 hp)
Kecepatan
  • 16 knot (30 km/h; 18 mph)
  • Kapal dan pesawat
    yang diangkut
  • 4 unit LCVP
  • 1 unit perahu karet RIB 10 m
  • 2 unit perahu karet RIB 7 m
  • Kapasitas
  • 10 unit tank tempur utama Leopard 2A4 atau 10 unit kendaraan tempur infanteri BMP-3F dan 1 tank ringan PT-76
  • Tentara 365
    Awak kapal 109 kru and 6 kru helikopter
    Senjata
    Pesawat yang
    diangkut
    1 x Helikopter Bell 412

    Karakteristik sunting

    Teluk Kupang memiliki panjang 117 meter (383 ft 10 in), lebar 164 meter (538 ft 1 in) dan tinggi 78 meter (255 ft 11 in) dengan kecepatan 16 knot (30 km/jam; 18 mph).[1][2] Kapal ini mempunyai kapasitas 478 penumpang, termasuk 109 awak dan 6 awak helikopter, ditambah sepuluh tank tempur utama Leopard atau sepuluh kendaraan tempur infanteri BMP-3F dan satu tank amfibi PT-76.[3][1] Teluk Kupang juga memiliki helipad dengan hanggar dan mampu membawa helikopter Bell 412.[1]

    Sejarah layanan sunting

    KRI Teluk Kupang dibangun oleh perusahaan pembuat kapal milik negara Indonesia PT Dok & Perkapalan Kodja Bahari (Persero) (juga disebut DKB), Jakarta. Kapal tersebut dipesan pada tahun 2012, berdasarkan desain AT-117M yang akan menjadi kapal kelas Teluk Bintuni.[4] Proses pembangunannya secara seremonial dimulai dengan pemotongan baja pertama pada tanggal 31 Juli 2012,[2] dan dia diberi nomor galangan AT-2.[5]

    Karena masalah internal yang dihadapi pembuat kapal, konstruksinya tertunda.[6] Dia akhirnya diluncurkan pada 17 Januari 2017 dalam sebuah upacara di galangan kapal DKB di Jakarta Utara.[7] Dia dipindahkan ke Angkatan Laut dan ditugaskan pada 7 Desember 2020, dengan Letnan Kolonel Laut Suryai sebagai komandan pertamanya.[1][8]

    Komandan sunting

    1. Letkol Laut (P) Suryani, M.Tr.Hanla. (2020-)
    2. Letkol Laut (P) Robby Edevaldo, S.A.P., M.Tr.Opsla. (-2023)

    Referensi sunting

    1. ^ a b c d "Telah dilaksanakan serah terima KRI Teluk Kendari 518 dan KRI Teluk Kupang 519". twitter.com/dkb_indonesia. 8 December 2020. Diakses tanggal 21 August 2021. 
    2. ^ a b "Wamenhan Resmikan Pembangunan Tiga Kapal Perang". kemhan.go.id. 1 August 2012. Diakses tanggal 19 August 2021. 
    3. ^ Hadi, Syaiful (26 February 2019). "Alutsista TNI AL, Begini Spesifikasi KRI Teluk Lada 521". Tempo. Diakses tanggal 19 September 2019. 
    4. ^ "Total LST Teluk Bintuni Class TNI AL Akan Berjumlah 7 Unit". indomiliter.com. 23 April 2017. Diakses tanggal 21 August 2021. 
    5. ^ "Tank Kavaleri 1 Marinir Dukung Latihan Kapal Perang Terbaru TNI AL". peloporwiratama.co.id. 28 November 2020. Diakses tanggal 21 August 2021. 
    6. ^ "Merugi, BUMN Dok Kodja Belum Selesaikan 2 Proyek Kementerian". tempo.co. 13 December 2019. Diakses tanggal 21 August 2021. 
    7. ^ "Selasa,17 Januari 2017 bertempat di Shipyard Jakarta II PT DKB, telah dilaksanakan Ceremony Peluncuran Kapal Angkut Tank-2". twitter.com/dkb_indonesia. 18 January 2017. Diakses tanggal 21 August 2021. 
    8. ^ "ENAM KRI PRODUKSI DALAM NEGERI KEMBALI PERKUAT ALUTSISTA TNI AL". tnial.mil.id. 10 December 2020. Diakses tanggal 21 August 2021.