Jeruk bali
Artikel ini memiliki beberapa masalah. Tolong bantu memperbaikinya atau diskusikan masalah-masalah ini di halaman pembicaraannya. (Pelajari bagaimana dan kapan saat yang tepat untuk menghapus templat pesan ini)
|
Pomelo | |
---|---|
![]() | |
Klasifikasi ilmiah | |
Kerajaan: | |
Divisi: | |
Kelas: | |
Ordo: | |
Famili: | |
Genus: | |
Spesies: | C. grandis
|
Nama binomial | |
Citrus grandis Osbeck
|
Jeruk bali, jeruk besar, atau pomelo (bahasa Inggris: pomelo, ilmiah: Citrus grandis, C. maxima) merupakan tanaman jeruk yang menghasilkan buah terbesar. Nama "pomelo" disarankan oleh Kementerian Pertanian karena jeruk ini tidak ada kaitannya dengan Provinsi Bali. Bobot buah jeruk bali bisa mencapai 1–2 kg. Daging buahnya berbulir dengan warna merah-oranye dan rasa yang cenderung terasa manis bercampur asam dan sedikit getir.
Jeruk merupakan jenis tanaman yang mampu beradaptasi dengan baik pada daerah kering dan relatif tahan penyakit, terutama CVPD yang pernah menghancurkan pertanaman jeruk di Indonesia.
Beberapa kultivar unggulan Indonesia:
- 'Nambangan'
- 'Srinyonya'
- 'Magetan'
- 'Madu'/'Bageng' (tanpa biji)
Tiga kultivar yang pertama ditanam di sentra produksi jeruk bali di daerah Kabupaten Magetan dan Kabupaten Madiun, sedangkan yang terakhir ditanam di daerah Bageng, Kabupaten Pati.
BudidayaSunting
Jeruk bali dapat dibudidayakan dengan biji, pencangkokan, maupun stek. Namun perbanyakan dengan biji tidak dianjurkan[1]. Perbanyakan melalui biji akan menghasilkan tanaman yang berduri. Sedangkan, jika diperbanyak secara vegetatif akan menghasilkan tanaman yang tidak berduri.[2]
Kandungan Nutrisi di dalam Jeruk BaliSunting
Bab atau bagian ini tidak memiliki referensi atau sumber tepercaya sehingga isinya tidak bisa dipastikan. |
Jeruk bali kaya akan vitamin dan nutrisi yang baik untuk kesehatan. Salah satu kandungan utama dari buah ini adalah vitamin C. Dalam sepiring jeruk bali (sekitar 100 gram), mengandung 60 mg vitamin C dan 40 kalori. Tak hanya itu, jeruk bali juga mengandung:
- Serat.
- Vitamin B, seperti niacin (vitamin B3), riboflavin (vitamin B2), tiamin (vitamin B1), folat, dan pyridoxine (vitamin B6).
- Karbohidrat kompleks.
- Gula.
- Protein.
- Mineral, seperti kalium, fosfor, tembaga, zat besi, kalsium, magnesium, mangan, dan seng.
- Antioksidan, seperti flavonoid dan lycopene
- Kandungan mineral jus dan kulitnya berkisar antara 1,30 mg/100 g - 132,76 mg/100 g dan 5,39 mg/100 g - 515,78 mg/100 g, masing-masing. Kalsium adalah mineral yang paling melimpah di kulit dan jus diikuti oleh fosfor dan natrium. Nilai magnesium jus lebih rendah (0,88 mg/100 g) dan kalium (1,30 mg/100 g).[3]
GaleriSunting
ReferensiSunting
- ^ Sehat alami dengan herbal. Gagas Ulung, Institut Pertanian Bogor. Pusat Studi Biofarmaka. Jakarta. 2014-. ISBN 978-602-03-0460-1. OCLC 897510490.
- ^ Fayaz, Aziz; Patil, S. V.; Swamy, G. S. K.; Shankarappa, T. H.; Premalatha, B. R. (2020-10-10). "Effect of Bio-fertilizers and Organic Amendments on Nutrient Uptake and Soil Microbial Population of Pummelo Seedlings (Citrus maxima L) under Nursery Condition". International Journal of Current Microbiology and Applied Sciences. 9 (10): 1592–1599. doi:10.20546/ijcmas.2020.910.190. ISSN 2319-7706.
- ^ Ani, Peace Nwanneka; Abel, Happiness Chiamaka (2018-05). "Nutrient, phytochemical, and antinutrient composition of Citrus maxima fruit juice and peel extract". Food Science & Nutrition (dalam bahasa Inggris). 6 (3): 653–658. doi:10.1002/fsn3.604. PMC 5980406 . PMID 29876116.