Jalan Pintu Besar (Jakarta)

Jalan Pintu Besar (dahulu bernama Nieuwpoort Straat)[1][2] adalah nama jalan tua di Jakarta yang menghubungkan Jalan Gajah Mada dan kawasan Kota Tua Jakarta. Jalan ini terbagi menjadi dua bagian Jalan Pintu Besar Selatan dan Jalan Pintu Besar Utara. Jalan Pintu Besar Selatan dan Jalan Pintu Besar Utara dipotong oleh Flyover Pasar Pagi dan Jalan Jembatan Batu. Jalan Pintu Besar membentang sepanjang 1 kilometer di Pinangsia, Taman Sari, Jakarta Barat. Jalan ini dilalui Transjakarta koridor 1 Blok M - Kota dan koridor 12 Penjaringan - Sunter Kelapa Gading.

Jalan Pintu Besar sekitar era 1910-an

Di jalan ini terdapat Museum Bank Mandiri, Museum Bank Indonesia, Museum Fatahillah dan akses menuju Pancoran Chinatown Point. Sebagian jalan ini (Jalan Pintu Besar Utara) menjadi kawasan emisi rendah Kota Tua Jakarta.[3][4][5]

Jalan Pintu Besar di era 1920-an

Persimpangan dan Jalan Kecil sekitar Jalan Pintu Besar

sunting

Jalan-jalan kecil di sekitar Jalan Pintu Besar, antara lain:

  • Jalan Pancoran (akses ke Pancoran Chinatown Point, Jalan Toko Tiga)
  • Jalan Pinangsia I
  • Jalan Pinangsia II
  • Jalan Pintu Besar Selatan 1
  • Jalan Bank
  • Jalan Kali Besar Timur

Untuk persimpangan, terdapat satu persimpangan, yaitu persimpangan Pasar Pagi, yang mengarah ke barat-timur dengan dua jalan:

  • Jalan Jembatan Batu, menuju Mangga Dua dan Pademangan
  • Pasar Pagi Flyover, menuju Jembatan Lima dan Tambora

Transportasi

sunting

Jalur Bus

sunting

Transjakarta

sunting
 
Halte Transjakarta Kota setelah direlokasi untuk penataan kawasan Kota Tua Jakarta

Jalan ini dilalui oleh jalur Transjakarta koridor 1 dengan rute Blok M - Kota dan koridor 12 Penjaringan - Sunter Kelapa Gading. Terdapat satu halte, yaitu:

Rute-rute bus Transjakarta yang melewati jalan ini adalah:

Jalur Kereta Api

sunting
 
Pintu Utara dari Stasiun Jakarta Kota (2015)

KRL Commuter Line Lin Bogor   dan Lin Tanjung Priok   Terdapat satu stasiun, yakni:

Lihat juga

sunting

Catatan

sunting
  1. ^ Sehubungan dengan penataan kembali pelataran stasiun Kota, halte ini dibangun kembali di lokasi baru yang berada di sebelah utara Stasiun Jakarta Kota.[6] Perpindahan ke lokasi baru dilakukan pada 22 Juli 2022, sehingga lokasi lama yang berada di barat Stasiun Jakarta Kota tidak melayani penumpang.[7] Penataan tersebut dilakukan dalam rangka integrasi halte ini dengan stasiun MRT Kota yang sedang dibangun.[8]

Referensi

sunting
  1. ^ "Nama-Nama Kampung Batavia yang Hilang, dari Jaga Monyet Sampai Kampung Jagal | kurusetra". kurusetra.republika.co.id. Diakses tanggal 2022-11-01. 
  2. ^ bataviase, Author (2007-03-01). "Nieuwpoortstraat, Kontroversi Gerbang Baru". Bataviase Nouvelles (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2022-11-01. 
  3. ^ Ikhsanudin, Arief (2022-08-05). "Kota Tua Menjadi Jalur Pedestrian, Begini Rekayasa Lalin Sekelilingnya". detikcom. Diakses tanggal 2022-11-01. 
  4. ^ Velicia (2022-10-24). "Implementasi Kebijakan Kawasan Rendah Emisi di Kota Tua Belum Optimal". Kompas.id. Diakses tanggal 2022-11-01. 
  5. ^ Ophelia, Serafina (2022-08-04). Kurniawan, Agung, ed. "Catat Titik Uji Coba Rekayasa Lalu Lintas di Kawasan Kota Tua". Kompas.com. Diakses tanggal 2022-11-01. 
  6. ^ "Busway Fans Club (BFC) | Facebook". www.facebook.com. Diakses tanggal 2022-06-07. 
  7. ^ "Transjakarta Resmikan Halte Kota di Lokasi Baru Hari Ini". iNews.ID. 2022-07-22. Diakses tanggal 2022-07-22. 
  8. ^ Fadli, Ardiansyah (2022-04-20). Alexander, Hilda B, ed. "Para Pemenang Sayembara Desain Stasiun Kota MRT Jakarta". Kompas.com. Diakses tanggal 2022-06-07. 
Jalan sebelumnya:
Terminus
Jalur Jalan Raya Kota - Pondok Labu Jalan berikutnya:
Jalan Gajah Mada